Kedalaman Batuan cm KerasLunak
10050 50
– 10050 50-
Kedalaman Padas cm TebalTipis
10050 50
– 10050 50-
BatuanKerikil 7,5 cm 25
25 – 50
50 Longsor
- -
Ada
Sumber: Siswanto, 2006
Kesesuaian lahan untuk jalan raya memiliki klasifikasi lahan yang tanpa banjir, kedalaman air tanah diatas 75 cm, COLE yang rendah
dibawah 0,03, dengan kelas butir berkerikil gravel atau yang disingkat GW, GP, GM, dan GC. Dan kelas butir berpasir sand yang disingkat
SW, SP, SM, dan SC, kemiringan lereng dibawah 8 , kedalaman batuan keraslunak 10050 cm, kedalaman padas tebaltipis 10050
cm, batuankerikil 7,5 cm diatas 25, dan tidak ada potensi longsor.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian sebelumnya mengenai penggunaan lahan telah banyak dilakukan di berbagai daerah. Beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian ini diantaranya adalah: 1.
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Daerah Tangkapan Air Waduk Darma Kabupaten Kuningan Provinsi
Jawa barat. Tesis yang ditulis oleh Arif Ismail. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Magister Ilmu Geografi, Universitas
Indonesia, tahun 2009. Dengan hasil penelitiannya yaitu, Perubahan penggunaan lahan terjadi didaerah tangkapan air DTA Waduk Darma
selama kurun waktu tahun 1991 sampai tahun 2008. Jenis penggunaan lahan yang dominan berubah adalah hutan, tegalan, dan pemukiman. Jenis
penggunaan lahan yang bertambah luas antara lain tegalan 242 Ha, pemukiman 68 Ha, dan kebun campur 3 Ha. Sedangkan jenis
penggunaan lahan yang luasnya berkurang adalah hutan 255 Ha, semak belukar 27 Ha, sawah tadah hujan 26 Ha, dan sawah irigasi 4 Ha.
2. Analisis Time Series Faktor Sosial Ekonomi dan Kebijakan terhadap
Perubahan Penggunaan Lahan. Laporan penelitian yang ditulis oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan PUSPIJAK dan Forest Carbon Partnership Facility. Bogor, Desember
2012. Dengan hasil penelitiannya yaitu, Faktor yang mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan sangat beragam antar lokasi. Hal
ini tergantung pada dinamika faktor sosial, ekonomi dan budaya serta kebijakan yang berlaku.
3. Perubahan Lahan Pertanian di Kabupaten Talakar tahun 1996 dan 2013
Menggunakan Citra Satelit Landsat 5 TM Studi asus Kecamatan Polombangkeng Utara dan Kecamatan Pattalassang. Tugas akhir yang
ditulis oleh Syamsyahrir Arsyad. Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin
Makassar, tahun 2013. Dengan hasil penelitian yaitu, lahan pertanian pada periode tahun 1996 hingga 2010 mengalami penyusutan lahan
pertanian dari 24.219,09 ha atau 95 dari total luas area pada tahun 1996 menjadi 20.758,41 ha atau 82 dari total luas area pada tahun 2010.
4. Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap Keberadaan
Situ Studi Kasus Kota Depok. Tesis yang ditulis oleh Rosnila. Pascasarana Institut Pertanian Bogor, tahun 2004. Dengan hasil
penelitiannya yaitu luas di tujuh situ selama kurun waktu 1991-2001 memiliki kecenderungan menurun. Kondisi umum ketujuh situ telah
mengalami sedimentasi, banyaknya gulma yang tumbuh, pengurugan dan alih fungsi lahan di areal situ.
C. Kerangka Berpikir
Perubahan penggunaan lahan yang dihitung adalah pada tahun 1993 dan tahun 2013 dengan mencari selisih luas lahan dalam kurun waktu 20 tahun.
Penggunaan lahan di Desa Pagedangan disebabkan oleh beberapa faktor. Sesuai dengan teori faktor-faktor pendorong perubahan penggunaan lahan
menurut McNeill, ada empat faktor yaitu ekonomi, politik, demografi, dan budaya.
Kerangka berpikir untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Penggunaan Lahan tahun 1993
Analisis
Faktor Pendorong: Aspek Politik
Aspek Ekonomi Aspek Demografi
Aspek Budaya
Tabel perubahan penggunaan lahan 1993-2013
Hasil analisis faktor penyebab perubahan penggunaan lahan
Hasil Penelitian
Peta RBI tahun 1993
Monografi Desa tahun 2013
Gambar 2.1 Alur Penelitian Observasi
Wawancara Dokumentasi
Penggunaan Lahan tahun 2013
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Pagedangan Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Desa Pagedangan merupakan
kelurahan dari Kecamatan Pagedangan yang menjadi pusat pemerintahan di Kecamatan Pagedangan. Desa Pagedangan berada pada koordinat 106
⁰ 34’ 25” BT - 106⁰ 39’ 27” BT dan 6⁰ 14’ 37” LS - 6⁰ 20’ 54” LS dengan
luas 464,46 Ha.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Februari 2014 sampai dengan Desember 2014. Dibawah ini adalah
tabel kegiatan penelitian yang memberikan gambaran apa saja yang dilakukan dalam proses penelitian,