Berikut penuturan Nida, masyarakat pendatang di Desa Pagedangan yang suaminya bekerja sebagai karyawan di Pabrik yang
ada di sekitar Desa Pagedangan, Sekarang ini sedang dilakukan pembangunan di mana-mana,
sebentar lagi Desa Pagedangan sudah jadi kota. Kalau di tanya mengenai pendapat, saya memanfaatkan saja perubahan positif
yang terjadi di Desa Pagedangan. Sekarang transportasi lebih mudah, mau pergi kemana saja terasa lebih dekat. Tempat
rekreasi juga sudah mudah dijangkau, apalagi mall-mall yang bisa didatangi sekedar untuk cuci mata. Kalau dampak negatifnya
belum terasa. Semoga tidak ada dampak negatifnya.
42
Jalur transportasi menjadi pendukung mobilitas penduduk dan mempermudah kegiatan masyarakat. Didirikannya pusat-pusat
perbelanjaan juga mempengaruhi kegiatan masyarakat Desa Pagedangan. Selain membuka lapangan pekerjaan baru, mall-mall
tersebut juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan yang mudah.
Daerah terdekat dengan ibu kota Jakarta seperti Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi menjadi perluasan pusat pemerintahan dan
perekonomian di Indonesia. Para pendatang yang berasal dari berbagai daerah beramai-ramai mendatangi kota-kota tersebut untuk mencari
pekerjaan dan berharap bisa mendapatkan peruntungan untuk kehidupan yang lebih baik.
c. Aspek Demografi
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi membuat kebutuhan akan lahan tempat tinggal juga meningkat tajam. Jika kedua aspek ini
tidak bisa diseimbangkan maka akan muncul daerah-daerah kumuh di pinggiran sungai, kolong jembatan, tempat pembungan sampah, atau
bahkan tempat pemakaman umum. Kesenjangan sosial yang terjadi terutama di ibu kota memang belum bisa dicarikan solusi yang paling
tepat. Pemerintah sudah melakukan usaha mulai dari pembatasan
42
Nida, Penduduk Pendatang, 31 Oktober 2014, Lampiran C.7, h.84.
urbanisasi sampai penertiban pengemis di ibu kota, namun hasilnya belum terlihat baik.
Perpindahan penduduk mempengaruhi struktur penduduk dalam suatu daerah, begitupun yang terjadi di Desa Pagedangan.
Pembangunan perumahan oleh perusahaan real estate menarik para pendatang. Dalam hal ini, struktur penduduk harus diperbaharui setiap
bulan. Laporan penduduk masuk dan penduduk yang keluar dari Desa Pagedangan menunjukan perubahan yang cukup banyak dari tahun ke
tahun. Terutama sejak perumahan-perumahan selesai dibangun dan mulai ditinggali.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari Nida, salah satu masyarakat Desa Pagedangan.
Sebelumnya saya tinggal bersama orang tua di Kampung Kampung
Sawah, Desa
Lengkong Kulon,
Kecamatan Pagedangan. Pindah ke sini mengikuti suami, sejak tahun 2013.
Kebetulan tinggalnya berdempetan dengan rumah mertua. Suami saya bekerja di pabrik, sebagai karyawan. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup berdua masih bisa, karena kita juga belum punya anak. Rumah yang ditinggali juga dibuatkan oleh mertua. Hasil
menjual sawah di tempat tinggal sebelumnya, kemudian pindah ke sini dan membuat tempat tinggal yang baru. Sebelumnya saya
tinggal dengan orang tua saya yang bekerja sebagai petani. Saat ini, kedua orang tua juga sudah pindah ke Desa lain, di Kampung
Kandang, Desa Situ Gadung, masih satu Kecamatan Pagedangan. Kalau mertua saya setelah menjual sawahnya sekarang pergi ke
Kalimantan, bekerja sebagai mekanik di bengkel. Ya, setelah banyak perubahan yang terjadi pada Desa Pagedangan, kehidupan
juga berubah.
43
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa selain di Desa Pagedangan, masyarakat juga mencari pekerjaan sampai ke luar
daerah. Setelah menjual sawah-sawahnya, masyarakat yang tidak bisa bertani lagi mulai mencari peruntungan di daerah lain demi
menghidupi keluarganya. Sebagian penduduk Desa Pagedangan yang menjual lahan mereka
harus pindah ke tempat lain. Sementara itu para penduduk dari
43
Nida, Penduduk Pendatang, 31 Oktober 2014, Lampiran C.7, h.83.
berbagai daerah justru berdatangan untuk menempati hunian-hunian yang baru saja selesai di bangun. Hal ini tentu juga mempengaruhi
struktur penduduk Desa Pagedangan. Keterangan mengenai perubahan struktur penduduk yang terjadi
di masyarakat akibat perubahan penggunaan lahan dapat diketahui dari pernyataan yang diungkapkan oleh Firman Maulana, staf bagian
kependudukan Desa Pagedangan, Dari data penduduk masuk dan penduduk keluar bisa dilihat
berapa banyak penduduk yang melakukan migrasi. Tapi jika dibandingkan penduduk yang datang lebih banyak daripada
penduduk yang keluar, karena pembangunan yang dilakukan oleh pengembang adalah pembangunan daerah perumahan sehingga
penduduk pendatang dari berbagai daerah bermukim di sini. Pendataan mata pencaharian penduduk juga seharusnya dilakukan
setiap bulan. Tapi terkadang pihak desa memperbaharui data tersebut dalam waktu beberapa bulan sekali. Seiring perubahan
desa dari agraris menjadi industri, maka mata pencaharian masyarakat juga berubah dari petani ke pekerjaan lainnya.
Sehingga berubah pula status sosial dan interaksi sosial yang terjadi didalamnya.
44
Dalam keterangan yang ditulis di atas, dapat diketahui bahwa aspek demografi seperti perubahan struktur penduduk berdasarkan
jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian, juga terus berubah seiring dengan keluar masuknya masyarakat di Desa
Pagedangan.
d. Aspek Budaya
Bersamaan dengan perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Desa Pagedangan. Beberapa kebiasaan masyarakat juga berubah
cukup banyak. Pekerjaan sebagai petani yang sebelumnya mendominasi kini mulai hilang. Perubahan prilaku dirasakan terjadi
pada masyarakat. Tingkat hedonism yang meningkat mulai terasa ketika pembangunan pusat-pusat perbelanjaan modern seperti mall
atau pusat-pusat hiburan lainnya. Masyarakat usia muda baik
44
Firman Maulana, Staf Desa Pagedangan, 31 Oktober 2014, Lampiran C.7, h.84.
perempuan atau laki-laki juga berusaha mendapatkan pekerjaan di tempat yang dianggap nyaman, yaitu di kota.
Kebiasan-kebiasaan lama yang mulai ditinggalkan dan kebiasaan baru yang mulai dilakukan. Peralihan dari masyarakat pertanian
menjadi masyarakat industri, atau peralihan dari Desa ke Kota membuat perubahan kebiasaan tersebut terjadi.
Banyak perbedaan yang terasa, dibandingkan dengan zaman dulu, sekarang banyak hal yang berubah. Seperti yang diungkapkan oleh
Lia, masyarakat Desa Pagedangan. Perubahan yang terjadi tidak begitu terasa, tapi kalau di pikir-
pikir baru dirasa ada beberapa hal yang sebelumnya dilakukan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. Contohnya dulu ketika
masih kecil, saya bisa bermain di sawah, membatu orang tua menggarap sawah. Anak-anak saya sekarang sudah main di depan
komputer, bermain game online.
45
Perubahan yang dirasakan khususnya oleh petani, berhubungan dengan kebiasaan-kebiasaan sebelumnya. Seperti yang diungkapkan
oleh Andi, petani di Desa Pagedangan, Dulu saya masih bertani, bangun pagi-pagi sekali untuk ke sawah.
Rutinitas setiap pagi selalu sama, kalau padi sudah mau panen kadang juga harus menjaga sawah dari hama burung-burung.
Sekarang sudah tidak ada sawah, ya tinggal ladang milik orang lain yang dikerjakan. Dulu memang mendapatkan apa-apa sulit,
sekarang semakin gampang.
46
Untuk masalah sandang dan papan, mungkin zaman dulu lebih sulit daripada sekarang. Tapi zaman dulu untuk mendapatkan pangan
justru lebih mudah. Keberadaan kebun dan ladang di sekitar rumah membuat masyarakat dengan mudah mendapatkan bahan makanan.
Hal ini diungkapkan oleh Suanih, masyarakat Desa Pagedangan. Dulu mendapatkan apapun mudah, tinggal pergi ke ladang di
belakang rumah. Untuk makan juga tinggal mengolah apa yang ada di ladang. Kalaupun tidak punya lahan untuk ditanami,
biasanya tetangga yang memberikan bahan makanan. Kalau sekarang sudah tidak ada lahan yang bisa ditanami. Tapi sekarang
45
Lia, Penduduk Pendatang, 31 Oktober 2014, Lampiran C.8, h.86.
46
Andi, Petani, 29 Oktober 2014, Lampiran C.3, h.76.