Pengertian Loyalitas Pelanggan Konsep Model Loyalitas Pelanggan

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Loyalitas Pelanggan

1. Pengertian Loyalitas Pelanggan

Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu. Loyalitas pelanggan sangat penting untuk dikenali pemasar dalam rangka menentukan strategi yang diperlukan untuk meraih, memperluas dan mempertahankan pasar. Indrayani, 2004. Menurut Sheth Mittal dalam Tjiptono 2007:387 Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Olson 1993 dalam Musanto 2004, loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produkjasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Loyalitas didefinisikan Dick dan Basu 1994: 102 sebagai “Customer loyalty is viewed as the strength of the relationship 10 between individual’s relative attitude and repeat patronage”. Sikap merepresentasikan asosiasi antara suatu obyek dan evaluasinya. Sementara itu, loyalitas pelanggan dalam konteks pemasaran jasa didefinisikan oleh Bendapudi Berry 1997 sebagai respons yang terkait erat dengan ikrar atau janji untuk memegang teguh komitmen yang mendasari kontinuitas relasi dan biasanya tercermin dalam pembelian berkelanjutan dari penyedia jasa yang sama atas dasar dedikasi maupun kendala pragmatis. Tjiptono, 2007:387. Pelanggan yang loyal umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternative merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik jasa yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Bila banyak pelanggan dari suatu merek masuk dalam kategori ini berarti merek tersebut memiliki brand equity yang kuat. Palilati, 2007.

2. Konsep Model Loyalitas Pelanggan

Secara garis besar, literatur loyalitas merek dan loyalitas pelanggan didominasi dua aliran utama, yaitu aliran stokastik behavioral dan aliran deterministik sikap. Tjiptono, 2007:389. Berdasarkan perspektif behavioral, loyalitas merek diartikan sebagai pembelian ulang suatu merek secara konsisten oleh pelanggan. Setiap kali seorang konsumen membeli ulang sebuah produk atau bila ia membeli merek produk yang sama maka ia 11 dikatakan pelanggan yang setia pada merek tersebut dalam kategori produk bersangkutan. Sedangkan dalam aliran deterministik, loyalitas dipandang sebagai sikap. Asumsi utamanya adalah bahwa terdapat sejumlah kecil faktor eksplanatoris yang mempengaruhi loyalitas. Dikutip dari Tjiptono, 2007:400 Uncles, et al. 2003 mengidentifikasikan tiga model populer dalam konseptualisasi loyalitas pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini. Gambar 2.1 Tiga Model Loyalitas Pelanggan Model 1 Model 2 Model 3 Sumber: Tjiptono 2007:402 Sikap dan Keyakinan Positif Terhadap Merek Pengaruh Orang Lain, Keanggotaan Komunitas dan Identitas yang Signifikan Loyalitas Sikap Terhadap Merek Biasanya Berupa Loyalitas Merek Tunggal- Monogami Habitual Revealed Behavior Pengalaman Memuaskan dan Komitmen Lemah Terhadap Merek Loyalitas Behavior Terhadap Merek Berupa SplitDivided Loyalty Merek Terutama Terhadap Beberapa Merek- Poligami Situasi Pembelian, Situasi Pemakaian dan Pencarian Variasi Kondisi dan Karakteristik Individu Co- determinan Pembelian Merek Terutama Dipandang Sebagai Sebagai Loyalitas Lemah atau Tidak Loyal 12 Model 1 memandang loyalitas sebagai sikap yang kadang- kadang mengarah pada terjadinya relasi dengan merek. Model ini beragumen bahwa harus ada komitmen sikap terhadap suatu merek, baru bisa terbentuk loyalitas sejati. Sikap ini tercermin dalam serangakaian keyakinan positif yang konsisten terhadap merek yang dibeli. Model 2 mendasarkan loyalitas lebih pada pola pembelian masa lalu dibandingkan motivasi atau komitmen konsumen terhadap merek. Model ini mengandalkan data longituidinal tentang pola pembelian diberbagai kategori produk dan di banyak negara. Riset- riset berdasarkan perspektif ini menemukan bahwa hanya sedikit konsumen yang tegololng loyal monogami 100 loyal atau “promiscuous” tidak loyal terhadap merek apapun. Yang paling banyak justru loyal poligami, yakni loyal terhadap portofolio merek tertentu dalam suatu kategori produk. Model 3 merupakan ancangan kontingensi yang beranggapan bahwa konseptualisasi untuk loyalitas adalah bahwa hubungan antara sikap dan perilaku dimoderasi oleh variabel-variabel kontingensi, seperti kondisi individu saat ini, karakteristik individu danatau situasi pembelian yang dihadapi konsumen. Dengan demikian, sikap positif terhadap sebuah merek mungkin hanya memberikan prediksi yang lemah mengenai apakah merek tersebut. 13

3. Klasifikasi Loyalitas Pelanggan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek NokiabStudi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 109

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH PT BNI (PERSERO) Tbk KANTOR LAYANAN TULANG BAWANG

0 7 50

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN NASABAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH (PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk KANTOR KAS PRINGSEWU)

3 24 68

Analisis faktor-faktor pelayanan bank yang mempengaruhi loyalitas nasabah tabungan ummat (Studi kasus: Pt Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor)

0 16 95

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk)

0 6 53

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

0 9 46

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 4 31

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 5 2