Klasifikasi Loyalitas Pelanggan Tahapan Loyalitas

13

3. Klasifikasi Loyalitas Pelanggan

Dick Basu dalam Tjiptono 2007:392 mengemukakan empat situasi kemungkinan loyalitas pelanggan berdasarkan sikap dan perilaku pembelian berulang gambar 2.2, yaitu: a. No Loyalty Bila sikap dan perilaku pembelian ulang sama-sama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk. Ada dua kemungkinan penyebabnya, pertama sikap yang lemah bisa terjadi bila pemasaran terhadap suatu produk atau jasa yang diperkenalkan tidak berhasil mengkomunikasikan keunggulan produk. Penyebab yang kedua adanya dinamika pasar, dimana merek-merek yang berkompetisi dipersepsikan sama atau serupa. Konsekuensinya pemasar mungkin sangat sukar membentuk sikap positif atau kuat terhadap produk. b. Spurious loyalty Bila sikap yang relatif lemah disertai dengan pola pembelian ulang yang kuat, maka yang terjadi adalah spurious loyalty atau captive loyalty. Sikap ini bisa dikatakan pula inertia, dimana konsumen sulit membedakan berbagai merek dalam kategori priduk dengan tingkat keterlibatan rendah, sehinnga pembelian ulang dilakukan atas dasar pertimbangan situasional. 14 c. Latent Loyalty Situasi Latent Loyalty tercermin bila sikap yang kuat diseertai dengan pembalian ulang yang lemah. Hal ini disebabkan pengaruh faktor-faktor nonsikap yang sama kuat atau bahkan cenderung lebuih kuat daripada faktor sikap dalam menentukan pembelian ulang. Sebagai contoh, bisa saja seseorang bersikap positif terhadap restoran tertentu, namun tetap saja ia berusaha menmcari variasi karena pertimbangan harga atau preferensi terhadap berbagai variasi menu atau masakan. d. Loyalty Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan para pemasar, dimana konsumen bersikap positif terhadap jasa atau penyedia jasa bersangkutan dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten. Gambar 2.2 Loyalitas Pelanggan Berdasarkan Sikap dan Perilaku Pembelian Ulang Perilaku Pembelian Ulang Kuat Lemah S Kuat Loyalty Latent Loyalty I K A Lemah Spurious Loyalty No Loyalty P Sumber: Tjiptono 2007: 393 15

4. Tahapan Loyalitas

Oskamp 1991 dalam Dharmmesta 1999 yang dikutip oleh Licen Indahwati Darsono 2004 menjelaskan Loyalitas akan berkembang mengikuti tiga tahap, yaitu tahap kognitif, afektif, dan konatif. Konsumen akan loyal lebih dulu pada aspek kognitifnya, kemudian pada aspek afektif, dan akhirnya pada aspek konatif. Pendapat tersebut sejajar dengan ilmu perilaku konsumen, bahwa konsumen akan melalui tahap learning →perception→attitude→behavior. Sikap sendiri terdiri dari 3 komponen, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif berkaitan dengan proses pembelajaran konsumen, sedangkan komponen afektif berkaitan dengan sikap, dan konatif berkaitan dengan perilaku. Hal ini berarti sebelum mencapai aspek konatif, konsumen harus melewati terlebih dahulu aspek kognitif dan afektif. Dalam Schiffman Kanuk 2007:225 dijelaskan bahwa menurut model sikap tiga komponen, sikap terdiri dari tiga komponen utama: a. Komponen kognitif, terdiri dari berbagai kognisi seseorang, yaitu pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan ini dan persepsi yang ditimbulkannya biasanya mengambil 16 bentuk kepercayaan, yaitu kepercayaan konsumen bahwa objek sikap mempunyai berbagai sifat dan bahwa perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu. b. Komponen afektif, yaitu emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merek tertentu. Emosi atau perasaan ini sifatnya sangat evaluatif yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap objek sikap secara langsung dan menyeluruh atau sampai dimana seseorang menilai obyek sikap “menyenangkan” atau “tidak menyenangkan”, “bagus” atau “jelek”. c. Komponen konatif, yaitu berhubungan dengan kemungkinan atau kecendrungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap tertentu. Menurut beberapa penafsiran, komponen konatif mungkin mencakup perilaku sesungguhnya itu sendiri. Sedangkan dalam riset pemasaran dan konsumen komponen konatif sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen unuk membeli. Tabel 2.1 menjelaskan 4 tahap loyalitas dan kerentanan untuk berpindah merek yang dikemukakan Oliver 1999 dalam Licen Indahwati Darsono 2004 yaitu sebagai berikut: 17 Tabel 2.1 Tahapan Loyalitas Tahap Basis Keloyalan Sumber Kerentanan Berpindah Merek Alat Pemasaran untuk Meningkatkan Loyalitas Kognitif Basis informasi yang dimiliki hanya menunjuk pada satu merek fokal yang dianggap lebih superior dalam hal harga, kualitas, fitur, dll dibanding merek lain. Usaha persuasif pesaing; keinginan mencari variasi, dan mencoba merek lain. Komunikasi pemasaran harus dapat meyakinkan konsumen bahwa harga, dan kualitas merek fokal lebih superior. Afektif Basis kepuasan dan kesukaan terhadap merek fokal Ketidakpuasan, usaha persuasif pesaing, dan keinginan mencari variasi, mencoba merek lain. Meningkatkan kualitas produk, serta mempertahankan harga pada kisaran yang relevan. Konatif Basis komitmen untuk melanjutkan pembelian merek fokal di masa mendatang Usaha persuasif pesaing, dan keinginan mencari variasi, mencoba merek lain. Memberikan reward pada pelanggan yang setia, berupa diskon khusus, member card, dsb. Tindakan Basis komitmen, kesiapan untuk mengatasi hambatan melakukan tindakan pembelian Usaha persuasif pesaing, dan keinginan mencari variasi, mencoba merek lain. Memberikan reward pada pelanggan yang setia, berupa diskon khusus, member card, dsb. Sumber : Licen Indahwati Darsono 2004

5. Mengukur Loyalitas

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek NokiabStudi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 109

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH PT BNI (PERSERO) Tbk KANTOR LAYANAN TULANG BAWANG

0 7 50

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN NASABAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH (PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk KANTOR KAS PRINGSEWU)

3 24 68

Analisis faktor-faktor pelayanan bank yang mempengaruhi loyalitas nasabah tabungan ummat (Studi kasus: Pt Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor)

0 16 95

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk)

0 6 53

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

0 9 46

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 4 31

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 5 2