Bidang Pendidikan Mata Pencaharian
                                                                                tersebut dan menyatakan kesetujuanya tanpa ada sikap pertentangan, akad nikah juga harus di catatkan menurut system modern di pengadilan agama  KUA.
Islam  memandang  poligami  sebagai  sebuah  moral  dan  aturan  yang manusiawi.  Disebut  sebuah  moral,  karena  poligami  tidak  mengizinkan  pria
menggauli  wanita  yang  di  harapkanya  sesuka  hatinya.  Ia  tidak  diizinkan berhubungan  dengan  lebih  dari  tiga  wanita  disamping  istri  pertamanya.
Hubungan  dia  dengan  wanita-wanita  tersebut  harus  di  ikat  dengan  ikatan pernikahan  dan  masyarakat  sekitarpun  harus  tau.  Masyarakat  harus  mengetahui
hubungan  sah  ini  dan  harus  menyetujuinya  atau  setidaknya  tidak  menolak. Hubungan tersebut harus tercatat berdasarkan system yang berlaku di pengadilan
agama. Dianjurkan mengadakan upacara pernikahan, dimana si pria mengundang kerabat dan teman-temannya.
Disebut  aturan  yang  manusiawi,  karena  dengan  adanya  aturan  tersebut seorang  pria  dapat  meringankan  beban  masyarakat  dengan  memberi  tempat
tinggal pada wanita yang tidak bersuami, dan dijadikanya istri untuk di lindungi, si  pria  pun  melakukan  hubungan  seksnya  berdasarkan  pernikahan  yang  sah,
menyediakan  perabotan  rumah  tangga  dan  memberi  nafkah  istrinya.  Juga memberikan  kebaikan  social,  yaitu  terbentuknya  keluarga  yang  mampu
menghasilkan keturunan yang produktif.
Pria  tidak  hanya  bertanggungjawab  memberi  nafkah  batin,  tapi  juga bertanggung jawab mengurus masalah kehamilan istrinya. Pria tidak membiarkan
isrinya  memikul  beban  sendirian,  tetapi  juga  ikut  serta  memikul  sebagian bebannya dengan memperhatikan makanannya selama kehamilan dan membiayai
kelahiran, serta mengakui anak yang dilahirkan dan menghadirkannya ketengah- tengah  masyarakat  sebagai  buah  kasih  sayang.  Mustafa  El-
Siba’I  mengatakan laki-laki dapat menyalurkan dan memperkecil sahwatnya sampai tingkat tertentu
tetapi dia harus melipat gandakan dasar beban masalah dan tanggung jawabnya.
4
Tentunya aturan moril inilah  yang melindungi  moral  manusia dan inilah aturan manusiawi yang menjadikan manusia terhormat.
Betapa  bedanya  pandangan  seks  menurut  mereka    masyarakat  barat. Seorang  penulis  barat  bersikukuh  bahwa  seorang  yang  mati  di  tempat  tidur
mengaku  kiayi  kecuali  istrinya,  tetapi  setidaknya  dia  pernah  melakukan  satu kali  dalam  hidupnya.  Di  barat  tidak  ada  aturan  yang  mengatur  hubungan  seks
bebas ini, terlebih lagi hal ini terjadi walaupun ada aturan yang berlaku. Dimana pria tidak menjadikan wanita sebagai istri , melainkan hanya sebagai teman dan
kekasih yang tidak dibatas hanya empat orang saja bahkan lebih dari itu. Pelaku tidak  terikat  dengan  tanggung  jawab  financial  terhadap  wanita  yang  digauli,
cukup  baginya  menodai  kehormatan  mereka  dan  meninggalkan  mereka  dalam
4
Yusuf Qardhawi, Op.Cit, Hal.71
                                            
                