Pendapat Ulama Tentang Poligami

Banyak orang salah paham tentang poligam. Mereka mengira poligami itu baru di kenal setelah islam, menganggap bahwa islamlah yang membawa ajaran tentang poligami,bhkan ada yang secara extrim berpendapat bahwa jika bukan karena islam, poligami tidak di kenal dalam sejarah manusia. Pendapat demikian sungguh keliru, yang benar adalah berabad-abad sebelum di wahyukan, masyarakat islam di berbagai belahan dunia telah mengenal dan melakukan praktek poligami. Di jazirah Arab sendiri jauh sebelum islam, masyarakatnya telah mempraktekan poligami, bahkan telah melakukan poligami yang tak terbatas. Sejumlah riwayat menceritakan bhwa rata-rata pemimpin suku ketika itu memiliki puluhan istri bahkan ratusan istri. Orang-orang kristen dan orientalis menempatkan poligami sebagai salah satu tata cara islam, atau salah satu kewajiban. Itu sangat tidak tepat dan salah persepsi. Bagi muslim menikahi seorang wanita hanya untuk menghiburnya, memuaskan perasanya, menjaga rumah dan untuk menjaga rahasianya. Jadi kedamaian, cinta, dan sayang, dasar kelangsungan pernikahan menurut Al- Qur’an, akan mendukung mereka. Allah berfirman, dalam surat An-Nisa ayat : 129.                          ءاسنلا : “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isterimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari kecurangan, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” 3 Nabi saw bersabda, “ laki-laki yang mempunyai dua istri dan cenderung terhadap salah satu dari istri mereka akan di mintai tanggung jawab di hari pertanggung jawaban nati. Bagi laki-laki yang tidak sanggup atau khawatir tidak bisa berbuat adil terhadap keduanya, maka tidak boleh menikahi lebih dari satu. Allah berfirman, dalam surat An-Nisa ayat 3 :                                ءاسنلا : 3 Malik Fahda Ibn’ Abdul’Aziz As-Su’ud, Al-Qur’an dan Terjemah hal.129 “ Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap anak-anak yatim perempuan, Maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka kawinilah seorang saja, atau kawinilah budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. 4

C. Dampak Poligami terhadap Keluarga

Dampak negative yang sangat dominan terjadi pada keluarga yang dipoligami yaitu sebagai berikut : 1. Dampak Psikologis Seorang istri merasa sangat bersalah karena merasa tindakan suaminya berpoligami itu akibat ketidak mampuan dirinya dalam memenuhi kebutuhan biologis suami. Ironisnya suaminya pun merasa bebas melangkah tanpa memikirkan perasaan istri yang dipoligami. 2. Dampak Ekonomi dalam Rumah Tangga Seorang istri yang tidak bekerja mendapatkan kebutuhan ekonomi sehari-hari hanya dari seorang suami. Seharusnya tetapi pada prakteknya ditemukan bahwa suami lebih mementingkan istri muda dan menelantarkan istri dan anak-anak yang terdahulu. 3. Kekerasan Terhadap Perempuan 4 Ibid, Hal. 3 Kekerasan fisik, ekonomi, seksual, maupun psikologis terjadi pada seorang istri karena adanya keinginan suami yang tidak dapat terpenuhi, yang mengakibatkan suami tidak mau ambil pusing maka terjadilah kekerasan tersebut yang sangat berdampak buruk. 4. Dampak Kesehatan Kebiasaan berganti-ganti pasangan dapat menyebebkan suamiistri rentan terhadap Penyakit Menular Seksual PMS, bahkan rentan terjangkit virus HIVAIDS. Adapun dampak positif poligami bagi keluarga yaitu sebagai berikut : 1. Terhindar dari maksiat dan zina 2. Meperbanyak keturunan 3. Melindungi para janda, dan kelebihan perempuan 4. Kebutuhan seksual suami terselesaikan saat istrinya melahirkan, haid, sakit, uzur dan lain-lain 5. Istri terpacu untuk melakukan yang terbaik bagi suaminya karena ada yang lain 6. Melatih kesabaran dan menekan egoisme 7. Anak yang dilahirkan mempunyai legal formal 8. Status yang jelas bagi perempuan yang dinikahi. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah penulis kemukakan di muka pada bab sebelumnya dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Prinsip-prinsip perkawinan dalam islam di antaranya adalah : a. Prinsip kebebasan memilih jodoh b. Prinsip mawadah wa rahmah cinta dan kasih sayang c. Prinsip saling melindungi dan melengkapi d. Prinsip mu’asyarah bil ma ‘ruf memperlakukan istri dengan baik. 2. Faktor utama yang melatarbelakangi maraknya poligami di Desa Saninten adalah faktor agamalegalitas agama, yang membolehkanya poligami selama syarat dan ketentuan-ketentuan terpenuhi. Adapun faktor-faktor lainnya seperti faktor pendidikan, faktor sosial dan budaya, faktor ekonomi, dan faktor biologis. Islam di yakini sebagai agama yang menebar rahmatan lil’alamin dan salah satu bentuk rahmat yang di bawanya adalah ajaran tentang perkawinan, karena perkawinan merupakan aspek penting dalam ajaran islam.