15 Orientasi adalah “visi mini” yang menjadi pedoman untuk menggapai sebuah visi
yang sebenarnya. Visi biasanya dikaitkan dengan misi-misi. Suatu misi bersifat lebih real jika dibandingkan dengan sebuah Orientasi. Ketika sebuah misi
mendefinisikan langkah-langkah real yang dilakukan untuk mencapai sebuah visi ataupun berupa target-target kecil yang menjadi parameter tarcapainya visi, maka
bisa dikatakan Orientasi adalah aturan-aturan yang mengatur agar misi-misi yang dibuat tidak keluar dari visi yang juga telah dibuat Kang Mas Juqi, 2008.
Pengertian “orientasi” dalam penelitian ini berarti bagaimana pandangan dasar, arahtujuan atau kecenderungan dari segala usaha penyembuhan yang
dilakukan oleh Panti Rehabilitasi Bukit Doa terhadap para pasiennya yang dirawatnya.
1.3 Perumusan Masalah
Dari uraian yang dipaparkan dalam latar belakang , maka permasalahan yang ingin saya teliti dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses penyembuhan pada pasien penderita penyakit gangguan
jiwa di Panti Rehabilitasi Bukit Doa? 2.
Bagaimana “orientasi” penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa, yaitu suatu kajian mengenai bagaimana pandangan dasar, arahtujuan atau
kecenderungan dari segala usaha penyembuhan yang dilakukan oleh Panti Rehabilitasi Bukit Doa terhadap para pasiennya?
16 3.
Hal-hal apa saja yang memotivasi para keluarga dari pasien yang menderita penyakit gangguan jiwa lebih memilih Panti Rehabilitasi Bukit
Doa sebagai tempat penyembuhan bagi pasien?
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat deskripsi secara keseluruhan mengenai orientasi penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa. Pengertian
“Orientasi” dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan dasar, arahtujuan atau kecenderungan dari segala usaha penyembuhan yang dilakukan oleh Panti
Rehabilitasi Bukit Doa terhadap para pasiennya yang dirawatnya. Untuk mengetahui bagaimana “orientasi” yang dimaksudkan, maka
terlebih dahulu penulis akan mendeskripsikan bagaimana proses penyembuhan pada penderita penyakit gangguan jiwa meliputi mulai dari proses diagnosa,
etiologi dan pembagian jenis penyakit gangguan jiwa, cara-cara penyembuhannya, serta kategori sehat bagi pasien, selain itu juga akan dideskripsikan tentang visi
dan misi panti serta prinsip-prinsip pengobatan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran
menyeluruh proses penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa, dimana dengan mengetahui gambaran proses penyembuhannya maka akan diketahui apa
“Orientasi” dari penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa. Dalam hal ini peneliti akan memfokuskan pada para pembina yang sehari-hari merawat dan
membina pasien penderita penyakit gangguan jiwa.
17 Selain itu, peneliti juga akan meneliti hal-hal apa saja yang memotivasi
para keluarga dari pasien memilih Panti Rehabilitasi Bukit Doa sebagai tempat untuk menyembuhkan si penderita penyakit gangguan jiwa ketimbang membawa
si penderita ke Rumah Sakit Jiwa dengan pengobatan secara medis; atau ke psikiater dengan pengobatan secara ilmu psikiatris; atau juga pengobatan-
pengobatan tradisional lainnya. Dalam hal ini, peneliti akan meneliti para keluarga pasien untuk menggali apakah penah dan dimana pasien dibawa berobat sebelum
di Panti Rehabilitasi Bukit Doa serta alasan memindahkan pasien ke Panti Rehabilitasi Bukit Doa. Selain itu juga, peneliti akan meneliti bagaimana
pemahaman para keluarga pasien mengenai penyakit gangguan jiwa untuk melihat apakah ada hubungannya dengan motivasi keluarga dari si pasien memilih Panti
Rehabilitasi Bukit Doa.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian