44
BAB III SISTEM MEDIS DI PANTI REHABILITASI BUKIT DOA
3.1 Visi dan Misi Panti Rehabilitasi Bukit Doa
Berdirinya Panti Rehabilitasi Bukit Doa sebagai sebuah balai pemulihan bagi penderita gangguan jiwa merupakan buah hasil dari perjuangan keras
pendirinya yaitu Almarhum Bapak Dalan Seragih yang merupakan Ayah kandung dari pemilik Yayasan sekarang Bapak Pdt. Jhoony Seragih. Sejak awal berdirinya
Panti, Almarhum bercita-cita untuk membangun Yayasan dan Panti Rehabilitasi ini sebagai panti yang mampu memberikan pemulihan total bagi para penderita
gangguan jiwa. Dengan menitikberatkan pada kepercayaan dan penyerahan diri secara total dari umatnya, terhadap kekuatan dan keperkasaan Tuhan Yang Maha
Kuasa. Impian-impian dari pendiri panti tersebut dijadikan sebagai visi Panti
Rehabilitasi Bukit Doa. Sejak awal berdiri Panti Rehabilitasi Bukit Doa, metode pelayanan dan pembinaan yang diberikan kepada para pasien, dipengaruhi oleh
ajaran agama Kristen. Hal ini berpengaruh kuat, karena panti tersebut didirikan dan diteruskan oleh para pendeta di Gereja yang letaknya masih satu areal dengan
komplek panti. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Koordinator panti Bapak Pdt. Andreass Pandia mengenai Visi dan misi dari Panti Rehabilitasi Bukit
Doa, yaitu sebagai berikut :
45
Pendapatpenjelasan Bapak Pdt. Andreass Pandia sebagai koordinator panti saat penulis mewawancarainya :
Penulis : “Apa Visi-visi Panti Rehabilitasi Bukit Doa ?” Pak Pandia : “Visi Panti Rehabilitasi Bukit Doa sesuai dengan yang dirancang oleh
Almarhum Bapak Dalan Seragih sejak pertama berdirinya Panti ini yaitu, Pertama Membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia memulihkan para penderita Penyakit
Gangguan jiwa serta para penderita ketergantungan narkoba.. Kedua yaitu, Menjadikan Panti Rehabilitasi Bukit Doa menjadi sebuah tempat pemulihan
terbaik bagi penderita gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba Ketiga yaitu, Melalui cara penyembuhan yang diberikan kepada pasien, Panti Rehabilitasi
Bukit Doa mampu menjadi teladan bagi masyarakat dalam hal memperlakukan para penderita penyakit gangguan jiwa serta para penderita ketergantungan narkoba dengan baik
dan penuh rasa kasih.” Penulis : “lalu apa misi-misi Panti Rehabilitasi Bukit Doa?”
Pak Pandia : “Misi-misi Panti Rehabilitasi Bukit Doa yaitu : Pertama, memulihkan pasien penderita gangguan jiwa dan korban kertergantungan
narkoba dengan cara-cara pemulihan yang berdasarkan atas prinsip memasrahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kedua yaitu, membina para pasien dengan bimbingan-bimbingan yang mampu memulihkan pasien secara fisik, jiwa dan rohani
Ketiga yaitu, mengajarkan kepada pasien dan keluarganya untuk menerapkan teladan kehidupan umat Nasrani,
oleh karena itu kami selalu menerapkan pada pasien setiap harinya untuk mengikuti ibadah rutin yakni pada pagi dan malam hari, sedangkan untuk keluarganya kami selalu
menyarankan agar taat berdoa dan membaca Alkitab setiap hari di rumahnya masing- masing
Keempat yaitu, membangun komunikasi serta kedekatan terhadap pasien dan keluarganya demi membantu proses pemulihan terhadap pasien
Kelima yaitu, membantu pasien membangun dan mengembangkan potensi diri masing- masing
. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa visi-visi Panti
Rehabilitasi Bukit Doa yaitu membantu pemerintah dan masyarakat memulihkan para penderita Penyakit Gangguan jiwa serta para penderita ketergantungan
narkoba; Menjadikan Panti Rehabilitasi Bukit Doa sebagai tempati pemulihan terbaik bagi penderita gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba; Point yang
terakhir dari visinya yaitu menjadikan Panti Rehabilitasi Bukit Doa menjadi
46 sebuah balai pemulihan terbaik bagi penderita gangguan jiwa dan ketergantungan
narkoba. Misi-misi Panti Rehabilitasi bukit doa yaitu, memulihkan pasien penderita
gangguan jiwa dan korban kertergantungan narkoba dengan cara-cara pemulihan yang berdasarkan atas prinsip memasrahkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa; Membina para pasien dengan bimbingan-bimbingan yang mampu memulihkan pasien secara fisik, jiwa dan rohani; Mengajarkan kepada pasien
dan keluarganya untuk menerapkan teladan kehidupan umat Nasrani, dimana hal tersebut diterapkan pada pasien setiap harinya untuk mengikuti ibadah rutin yakni
pada pagi dan malam hari, sedangkan bagi keluarganya disarankan agar taat berdoa dan membaca Alkitab setiap hari di rumahnya masing-masing;
Membangun komunikasi serta kedekatan terhadap pasien dan keluarganya demi membantu proses pemulihan terhadap pasien; yang terakhir dari point misinya
yaitu membantu pasien membangun dan mengembangkan potensi diri masing- masing
Melalui setiap misilangkah-langkah yang dibuat, Panti Rehabilitasi Bukit Doa diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat dalam memperlakukan
penderita dengan baik dan penuh rasa kasih. Karena banyak dari masyarakat yang memperlakukan penderita gangguan jiwa dengan mengucilkannya dan
menganggap penderita sebagai hal yang menjijikkan dan memalukan.
47
3.2 Proses Diagnosa oleh Panti Rehabilitasi Bukit Doa