Tujuan dan Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian

17 Selain itu, peneliti juga akan meneliti hal-hal apa saja yang memotivasi para keluarga dari pasien memilih Panti Rehabilitasi Bukit Doa sebagai tempat untuk menyembuhkan si penderita penyakit gangguan jiwa ketimbang membawa si penderita ke Rumah Sakit Jiwa dengan pengobatan secara medis; atau ke psikiater dengan pengobatan secara ilmu psikiatris; atau juga pengobatan- pengobatan tradisional lainnya. Dalam hal ini, peneliti akan meneliti para keluarga pasien untuk menggali apakah penah dan dimana pasien dibawa berobat sebelum di Panti Rehabilitasi Bukit Doa serta alasan memindahkan pasien ke Panti Rehabilitasi Bukit Doa. Selain itu juga, peneliti akan meneliti bagaimana pemahaman para keluarga pasien mengenai penyakit gangguan jiwa untuk melihat apakah ada hubungannya dengan motivasi keluarga dari si pasien memilih Panti Rehabilitasi Bukit Doa.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan proses penyembuhan pada pasien penderita penyakit gangguan jiwa di Panti Rehabilitasi Bukit Doa 2. Mendeskripsikan “orientasi” penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa, yaitu suatu kajian mengenai bagaimana pandangan dasar, arahtujuan atau kecenderungan dari segala usaha penyembuhan yang dilakukan oleh Panti Rehabilitasi Bukit Doa terhadap para pasiennya 18 3. Mendeskripsikan hal-hal apa saja yang memotivasi para keluarga dari pasien yang menderita penyakit gangguan jiwa lebih memilih Panti Rehabilitasi Bukit Doa sebagai tempat penyembuhan bagi pasien Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberi masukan bagi masyarakat umum, lembaga atau pihak-pihak terkait yang membutuhkan serta mahasiswa Antropologi khususnya untuk memberikan khasanah pengetahuan tentang bagaimana sesungguhnya masyarakat memandang dan memahami tentang penyakit gangguan jiwa serta tentang bagaimana orientasi penyembuhan yang diinginkan masyarakat terhadap pasien penderita gangguan jiwa. 2. Memberikan masukan kepada Pemerintah dan agar melakukan upaya- upaya kuratif dan prefentif melalui Departemen Kesehatannya serta lembaga atau badan yang terkait dengan penyakit gangguan jiwa. 1.6 Metode Penelitian 1.6.1. Sifat Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan mengumpulkan data-data kualitatif yang mencakup topik penelitian. Menurut Lexy.J.Moleong 2006:6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang terjadi dan dialami oleh subyek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain 19 secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode kualitatif yaitu berupa pengamatan, wawancara, dan studi kepustakaan. Hebert dalam Koentjaraningrat, 1983:30-32, bahwa maksud dari penelitian dekriptif adalah semata-mata untuk memberikan gambaran yang tepat dari suatu gejala dan pokok perhatian adalah pengaturan yang cermat dari suatu atau lebih variable terikat dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Dengan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif, maka akan dapat menggambarkan secara mendalam orientasi penyembuhan Panti Rehabilitasi Bukit Doa serta motivasi keluarga pasien memilih tempat penyembuhan di Panti ini. Penulis awalnya memfokuskan penelitian dari sudut pandang Antropologi Kesehatan berkaitan dengan konsep gangguan jiwa. Namun dalam perkembangan selanjutnya setelah penulis melakukan observasi awal dan wawancara awal dengan para informan diawal penelitian ini serta setelah mengambil referensi- referensi tertulis dari berbagai sumber, penulis melihat ada hubungan atau korelasi antara penyakit gangguan jiwa dengan hal-hal yang bersifat magis atau kereligian. Oleh sebab itu maka penulis memutuskan untuk mengambil sudut pandang Antropologi Religi berkenaan dengan hal konsep orientasi penyembuhan tentang penyakit gangguan jiwa. Data –data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua bagian yaitu : a. Data Primer : data yang diperoleh melalui observasi partisipasi dan wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di lapangan : 20 1. Observasi Pengamatan : observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi yaitu dengan cara berada dalam setiap aktifitas, dan turut serta mengikuti dan mengamati segala kegiatan pelaksanaan pelayanan dan pembinaan yang dilakukan terhadap pasien sehari-hari. Objek penelitian disini adalah para staf atau petugas yang bekerja sehari-hari membina dan melayani pasien. Peran peneliti dalam observasi partisipasi disini adalah sebagai pengamat yang secara langsung berada dan mengamati dalam setiap aktifitas-aktifitas atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari terhadap si pasien penderita gangguan jiwa. Pasien penderita gangguan jiwa di Panti ini walau memiliki latar belakang gangguan yang berbeda namun mereka diperlakukan dan ditempatkan di tempat yang sama antara satu pasien dengan pasien yang lainnya yang belainan latar belakang gangguan jiwanya. Dengan cara tersebut peneliti dapat memperoleh informasi lengkap dan kongkrit. Dari hasil pengamatan dan observasi , peneliti lalu menulisnya kedalam sebuah catatan lapangan. 2. Wawancara : wawancara sambil lalu dan wawancara mendalam dilakukan dalam penelitian ini dengan dibantu pedoman wawancara Interview Guide. Dengan melakukan wawancara sambil lalu dan wawancara mendalam maka akan dapat memperoleh segala informasi dan data yang lengkap. Adapun informan yang digunakan dan diwawancarai dalam penelitian ini adalah : • Informan Pangkal : informan pangkal dalam penelitian ini adalah para informan yang pertama sekali memberikan informasi awal 21 yang dibutuhkan, yaitu orang-orang yang mengetahui gambaran umum serta seluk beluk Panti Rehabilitasi Bukit Doa, adapun informan pangkal tersebut adalah beberapa Kerabat dari si pasien yang dirawat di Panti, Penduduk Setempat, Kepala Desa. • Informan Pokok Kunci : informan pokok yang akan digunakan adalah orang-orang yang paham dan mengerti benar mengenai masalah yang akan diteliti yaitu bagaimanan orientasi penyembuhan dari Panti Rehabilitasi Bukit Doa,; apa motivasi para keluarga pasien memilih Panti Rehabilitasi Bukit Doa sebagai tempat pemulihan pasien penderita gangguan jiwa; serta bagaimana pelaksanaan penyembuhan yang dilakukan kepada pasien meliputi kegiatan-kegiatan sehari-hari pasien penderita gangguan jiwa. Adapun informan pokok tersebut adalah :Pimpinan Utama Panti yang bertugas memimpin panti dalam membuat kebijakan serta yang mengendalikan dan mengarahkan para stafnya. Para Penyembuh utama Panti yaitu para-para pendeta yang mengontrol kesehatan pasien setiap harinya. Para Petugas dan staf yang melayani dan membina para pasien setiap hari, serta Para anggota keluarga pasien yang rutin memantau perkembangan pasien yang dirawat. • Informan Biasa : informan biasa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah orang yang akan dimintai dan memberikan informasi mengenai masalah penelitian namun informasi yang 22 diberikan hanya sebagai tambahan atau pelengkap dari informasi dari informan utama, antara lain, para penjaga keamanan dan yang mengurus kebutuhan sehari-hari pasien serta para mantan pasien yang pernah dibina sebelumnya. b. Data Sekunder : data yang diperoleh secara tidak langsung dari lapangan, tetapi memiliki keterkaitan dan keabsahan dari penelitian ini. Data sekunder berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian seperti arsip dan dokumentasi Panti Rehabilitasi Bukit Doa, daftar kepustakaan, artikel, internet, dan sumber-sumber lainnya yang mendukung dan digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna hasil dari observasi dan wawancara.

1.6.2 Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif. Data yang diperoleh dari lapangan akan disusun secara sistematis dan diklasifikasikan pada beberapa bagian yang sesuai dengan letak dan nilai data itu. Kategori ini berfungsi untuk membantu memahami keberadaan nilai data primer dan sekunder dari keseluruhan data yang diperoleh dari observasi serta wawancara. Data kemudian disusun berdasarkan pemahaman akan fokus penelitian atau berdasarkan kategori-kategori yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat dijelaskan seluruh rumusan masalah yang diteliti. Data primer yang telah disusun akan danalisis dengan referensi atau dengan analisa interpretasi 23 kualitatif. Terakhir, dilakukan kembali pendesainan penulisan sesuai dengan bagian-bagian yang telah ditentukan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah skripsi yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.

1.7 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa, Panti tersebut berada di Desa Durin Jangak , Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Panti Rehabilitasi Bukit Doa berdiri atas nama sebuah Yayasan Bukit Doa Taman Getsemany terletak di Jl.Tuntungan Golf, No:120, Desa Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Lokasinya berada tepat di belakang kompleks Gereja Bukit Doa. Alasan memilih lokasi penelitian di Panti Rehabilitasi Bukit Doa, sebab penulis banyak mendengar baik dari para kerabat dan keluarga pasien serta berdasarkan hasil wawancara awal penulis dengan petugas yang bekerja di Panti tersebut mengatakan bahwa di Panti ini sebagian besar pasien yang dirawat sebelumnya pernah dirawat di berbagai rumah sakit jiwa atau juga pernah menjalani pengobatan tradisional, namun tidak kunjung sembuh juga maka pihak keluarga memutuskan memindahkan pasien ke Panti Rehabilitasi Bukit Doa. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dilokasi ini untuk mengetahui bagaimana orientasi penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa sehingga memotivasi para keluarga pasien untuk beralih pengobatan dengan memasukkan pasien penderita penyakit jiwa untuk dirawat dan dibina di Panti Rehabilitasi Bukit Doa. 24

BAB II KEBERADAAN PANTI REHABILITASI BUKIT DOA

2.1 Sejarah Panti Rehabilitasi Bukit Doa

Pada tahun 1980 di Desa Durin Jangak tinggallah seorang ayah bernama Dalan Seragih memiliki isteri bernama Jadi Ester br. Sinuhaji memiliki 6 orang anak, pada saat itu seorang temannya bernama Kancan Sembiring Depari begitu terkejut melihat isterinya Dalan Seragih ini yang badannya sangat kurus, Dalan Seragih menjelaskan bahwa sebelumnya mereka sudah berobat ke seorang dokter dan mengatakan bahwa isterinya ini mengidap penyakit Tumor Kandungan dan harus dioperasi. Dalan seragih dan isterinya serta Kancan Sembiring kebetulan sama-sama memeluk Agama Kristen Protestan. Kemudian Kancan Sembiring mengajak Dalan Seragih dan isterinya Jadi br.Sinuhaji untuk sama-sama berdoa kepada Tuhan memohon kesembuhan penyakit dari Istrinya Dalan Seragi yaitu Jadi br.Sinuhaji. Esoknya isterinya ini merasa ada penyakit yang hilang dari dalam tubuhnya dan merasa lebih lega dari sebelumnya, setelah dicek kedokter, dokter menyatakan bahwa tumor kandungan yang selama ini ada didalam tubuhnya sudah tidak ada lagi. Keajaiban ini membuat pasangan Dalan Seragih dan Jadi br.Sinuhaji sangat senang. Sejak saat itu pasangan suami isteri ini semakin yakin bahwa dengan berdoa kepada Yang Maha Kuasa dapat menyembuhkan penyakit yang selama ini dideritanya sehingga mereka semakin mendekatkan diri Kepada Yang Maha Kuasa dan menjadi orang yang semakin taat beragama.