34
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penggunaan kombinasi jenis minyak dalam formula sabun transparan berpengaruh nyata terhadap kadar air dan zat menguap, kadar asam lemak, stabilitas emulsi, daya bersih, transparansi,
tekstur dan wangi sabun transparan. Secara umum, panelis suka terhadap sabun transparan yang dibuat dihasilkan dalam penelitian ini.
Sabun transparan terbaik adalah sabun transparan yang terbuat dari campuran minyak kelapa dengan RBDPO 15:5. Sifat fisikokimia sabun transparan terbaik yaitu : kadar air dan zat menguap
12.13, kadar asam lemak 33.41, kadar fraksi tak tersabunkan 1.66, kadar bagian tak larut dalam alkohol 0.75, kadar alkali bebas dihitung sebagai NaOH 0.21, pH 10.57, kekerasan
2.10 mmdetik, stabilitas emulsi 82.64, stabilitas busa 33.64, dan daya bersih 285.50 ftu turbidity.
Secara umum, sabun transparan terbaik sudah memenuhi standar sabun mandi menurut SNI 06-3532-1994 dengan kadar air dan zat menguap maksimal adalah 15, kadar fraksi tak tersabunkan
maksimal adalah 2.5 dan kadar bagian tak larut dalam alkohol maksimal adalah 2.5. Namun sabun transparan tersebut tidak memenuhi standar SNI untuk parameter kadar asam lemak minimal adalah
70 dan kadar alkali bebas dihitung sebagai NaOH maksimal adalah 0.1. Kadar asam lemak sabun tidak sesuai standar karena adanya penambahan transparent agent dan berbagai bahan lain yang
membuat sabun transparan mengandung lebih sedikit asam lemak daripada sabun mandi biasa. Kadar alkali bebas sabun tidak sesuai standar karena penambahan NaOH saat pembuatan stok sabun
disesuaikan dengan bilangan penyabunan minyak kelapa.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui jumlah minyak kelapa dan RBDPO untuk menghasilkan sabun transparan dengan kualitas terbaik. Selain itu perlu dilakukan penelitian
lanjutan mengenai pembuatan sabun transparan dengan menggunakan campuran jenis minyak lain, misalnya minyak jagung.
35
DAFTAR PUSTAKA
Annual Book of ASTM Standards. 2001. Volume 15.04. United States : West Conshocken, PA Bailey, A. E. 1950. Industrial Oil and Fat Product. New York : Interscholastic Publishing Inc
Cavitch, S.
M. 2001.
Choosing Yours
Oil, Oil
Propeties of
Fatty Acid.
http:users.siloverlink.net~timersoapdesign.html 4 Februari 2011
[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2008. Profil Investasi Biofuel dari Kelapa Sawit. http:agribisnis.deptan.go.id.4 Februari 2011
George, E. D. dan J. A. Serdakowski. 1996. The Formulation of Bar Soaps. di dalam Spitz, L. ed. 1996. Soap and Detergents, A Theoretical and Practical Review. Illinois : AOCS Press
Hambali, E., Tatit K. B., Ani S., Giri A. K. 2005. Aplikasi Dietanolamida dari Asam Laurat Minyak Inti Sawit pada Pembuatan Sabun Transparan. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Vol
152, 46-53 Hill,
J. C.
2005. High
Unsaponifiables and
Methods of
Using The
Same. WO2005004831.http:www.wipo.int 1 Februari 2011
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UI Press Kirk, R. E., D. F. Othmer, J. D. Scott dan A. Standen. 1954. Encyclopedia of Chemical Technology.
12:573-592. Newyork : Interscience Publishers Klemczynaka,
B., R.
Kuster dan
M. Schmitt.
2006. Castor
Oil. http:www.wsu.edu~gmhyde433_web_pages433oil-web-pagescastorcastos-oil2.html
1 Februari 2011 Luthana, Y. K. 2008. RBDPO. http:yongkikastanyaluthana.wordpress.com 2 Februari 2011
Mitsui, T. 1997. New Cosmetics Science. Tokyo : Shiseido Co., Ltd. Patterson, H. B. W. 1992. Bleaching and Purifying Fats and Oils. Illinois : AOCS Press
Piyali, G., R. G. Bhirud dan V. V. Kumar. 1999. Detergency and Foam Studies on Linear Alkil Benzen Sulfonat and Secondary Alkil Sulfonat. Jurnal of Surfactant and Detergent.
24:489-493 Puspito, H . 2008. Bagaimana Caranya Membuat Sabun. http:javanaturalsoap.wordpress.com2
Februari 2011
36
Shrivastava, S. B. 1982. Soap, Detergent, and Parfume Industry. New Delhi : Small Industry Research Institute
SNI 06-3532. 1994. Sabun Mandi. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional Spitz, L. 1996. Soap and Detergents, A Theoretical and Practical Review. Illinois : AOCS Press
Suryani, A. , I. Sailah dan E. Hambali. 2002. Teknologi Emulsi. Bogor : Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB
Thieme, J. G. 1968. Di dalam Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UI Press Williams, D. F.dan Schimtt. W. H. 1992. Chemistry and Technology of the Cosmetics and Toiletries
Industry . Second Edition. USA : Chesebrough Ponds, Inc
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Woodroof, J. G. 1979. Coconuts Production, Processing, Products. Second Edition. USA : The AVI
Publishing Company, Inc.
37
LAMPIRAN
38
Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Minyak
a. Kadar Asam Lemak Bebas dan Bilangan Asam SNI 01 – 3555 – 1998