Stabilitas Emulsi ANALISIS MUTU SABUN TRANSPARAN

25 lemak jenuh dalam sabun, maka sabun akan menjadi semakin keras. Kekerasan sabun juga dipengaruhi kadar air yang terdapat dalam sabun. Semakin tinggi kadar air sabun, maka sabun akan semakin lunak.

4.2.8 Stabilitas Emulsi

Salah satu parameter mutu produk emulsi adalah kestabilan emulsinya. Stabilitas emulsi merupakan daya tahan sistem emulsi yang terdapat dalam suatu produk untuk mempertahankan kestabilannya pada berbagai kondisi. Stabilitas emulsi berpengaruh terhadap daya detergensi sifat membersihkan sabun transparan. Emulsi yang baik adalah emulsi yang memiliki tingkat konsistensi yang tinggi, di dalamnya tidak membentuk lapisan-lapisan dan tidak terjadi perubahan warna. Penentuan stabilitas emulsi pada sabun bertujuan untuk mengetahui daya simpan sabun. Sabun yang memiliki stabilitas emulsi tinggi akan memiliki umur simpan yang lebih lama. Prinsip kestabilan emulsi adalah keseimbangan antara gaya tarik menarik dan tolak menolak antar partikel dalam sistem emulsi. Sistem emulsi yang stabil akan diperoleh jika digunakan bahan penstabil emulsifier yang larut dalam fase dominan. Fase dominan pendispersi pada sabun mandi adalah minyak. Dalam penelitian ini, emulsifier yang digunakan adalah DEA. Sabun yang dihasilkan memiliki stabilitas emulsi berkisar antara 82.64-85.44. Rekapitulasi data hasil analisis stabilitas emulsi dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil analisis keragaman α= 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi sabun transparan. Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa stabilitas emulsi sabun A4 tidak berbeda nyata dengan sabun A1 sehingga sabun A4=A1. Stabilitas emulsi sabun A4 dan A1 berbeda nyata dengan stabilitas emulsi sabun A5, A2, A6, dan A3, sehingga dapat dituliskan bahwa sabun A4=A1≠A5≠A2≠A6≠A3. Stabilitas emulsi sabun A5, A2, A6, dan A3 tidak berbeda nyata sehingga sabun A5=A2=A6=A3. Hasil analisis stabilitas emulsi dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Hubungan Antara Perlakuan Kombinasi Minyak Nabati terhadap Stabilitas Emulsi Sabun Transparan Stabilitas emulsi tertinggi terdapat pada sabun yang dibuat dari campuran minyak kelapa dengan minyak jarak 5:15 dan stabilitas emulsi terendah terdapat pada sabun yang dibuat dari campuran minyak kelapa dengan RBDPO 15:5. Menurut Suryani et al. 2002, jumlah asam lemak mempengaruhi tingkat kestabilan emulsi serta berperan dalam menjaga konsistensi sabun. Dengan demikian, sabun yang stabilitas emulsinya paling tinggi adalah sabun yang terbuat dari minyak jarak 81.00 81.50 82.00 82.50 83.00 83.50 84.00 84.50 85.00 85.50 86.00 A1 A2 A3 A4 A5 A6 S ta b il it a s E m u ls i Perlakuan Kombinasi Minyak Keterangan : A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10 A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5 26 yang memiliki jumlah asam lemak paling tinggi daripada minyak kelapa dan RBDPO, dan sabun yang memiliki stabilitas emulsi terendah adalah sabun yang terbuat dari minyak kelapa yang memiliki jumlah asam lemak paling rendah dari pada RBDPO dan minyak jarak. Kestabilan emulsi sabun transparan biasanya dipengaruhi oleh kadar air dan keberadaan bahan yang bersifat higroskopis seperti gliserin dan glukosa. Selain itu, stabilitas emulsi dalam sabun transparan juga dipengaruhi oleh jumlah asam lemak yang terkandung dalam sabun. Kestabilan emulsi dapat diamati dari fenomena yang terjadi selama emulsi dibiarkan atau disimpan dalam jangka waktu dan kondisi tertentu.

4.2.9 Stabilitas Busa