Kekerasan Stabilitas Emulsi Piyali et al., 1999 Stabilitas Busa Piyali et al., 1999 Daya Bersih

42 Prosedur : Sampel sebanyak 50 gram dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, ditambah ± 150 ml etanol dan sedikit batu didih, kemudian dipanaskan. Setelah sampel larut, ke dalam Erlenmeyer ditambahkan 10 ml Barium klorida panas BaCl 2 20 dan indikator phenoptalein. Labu diputar agar pencampuran terjadi secara sempurna. Sampel kemudian dititrasi dengan H 2 SO 4 1 N sampai warna merah jambu hilang. Kadar Alkali Bebas 3.1 Volume H + SO 7 ml Bobot Sampel g

f. pH SNI 06 – 4075 – 1996

Prinsip : Pengukuran derajat keasaman sabun dengan pH meter. Prosedur : Timbang sampel sebanyak ± 1 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung film. Pipetkan ± 9 ml aquades ke dalamnya dan kocok secukupnya. Pengukuran pH menggunakan pH meter, sebelum dilakukan pengukuran terlebih dahulu pH meter dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan 9. Selanjutnya elektroda dibersihkan menggunakan air bebas CO 2 dengan pH antara 6.5 sampai 7. Elektroda yang telah dibersihkan kemudian dicelupkan ke dalam contoh pada suhu 25 o C. Nilai pH dibaca pada pH meter setelah angka stabil dan dicatat. Apabila dari dua kali pengukuran terbaca mempunyai selisih lebih dari 0.2 maka harus dilakukan pengukuran termasuk kalibrasi.

g. Kekerasan

Wood, 1996 Prinsip : Kekerasan sabun diukur dengan kedalaman jarum penetrometer menembus sabun transparan pada selang waktu tertentu. Prosedur : Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan penetrometer. Sampel diletakkan di bawah jarum penetrometer dengan kondisi ujung jarum tepat menyentuh permukaan sampel. Tombol kendali ditekan dan jarum dibiarkan menembus bahan selama 10 detik. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yang berbeda. Hasil akhirnya adalah rata-rata dari ketiga pembacaan tersebut.

h. Stabilitas Emulsi Piyali et al., 1999

Prinsip : Stabilitas emulsi diukur dengan mengukur katahanan emulsi dalam berbagai kondisi. Prosedur : Sebanyak 2 gram sampel ditempatkan dalam wadah dan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 45 o C selama 1 jam, kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu di bawah 0 o C selama 1 jam dan akhirnya dimasukkan kembali ke dalam oven bersuhu 45 o C selama 1 jam. Sampel dibiarkan hingga dingin di dalam desikator dan kemudian ditimbang bobotnya. 43 Stabilitas Emulsi Bobot Akhir Sampel g Bobot Awal Sampel g 100

i. Stabilitas Busa Piyali et al., 1999

Prinsip : Stabilitas busa diukur dengan mengukur persentase busa yang bertahan pada selang waktu tertentu. Prosedur : Sebanyak 1 gram sampel dilarutkan ke dalam 9 ml air, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dikocok dengan menggunakan vortex selama 30 detik. Busa yang terbentuk diukur tingginya. Sampel didiamkan selama 1 jam kemudian tinggi busa diukur kembali. Jika sampel yang diukur jumlahnya lebih dari satu, harus menggunakan tabung reaksi yang dimensinya sama. Stabilitas Busa Tinggi Akhir Busa mm Tinggi Awal Busa mm 100

j. Daya Bersih

Prinsip : Daya bersih diukur dengan perbandingan tingkat kekeruhan air sabun sebelum dan sesudah pencucian ftu turbidity. Prosedur : Mentega sebanyak 1 gram dioleskan secara merata pada kain bersih dengan ukuran 10 x 10 cm. Tempatkan sabun ke dalam air sebanyak 200 ml dalam gelas piala dan diukur kekeruhannya sebagai A ftu turbidity. Kain yang telah diolesi mentega dimasukkan ke dalam air sabun dan didiamkan selama 10 menit. Air yang didiamkan tersebut diukur kekeruhannya sebagai B ftu turbidity. Daya Bersih = B – A 44 Lampiran 3. Contoh Lembar Uji Organoleptik Nama Panelis : Tanggal : Sampel : SABUN TRANSPARAN Instruksi : Berikan penilaiantingkat kesukaan Anda terhadap transparansi, tekstur, banyak busa, kesan kulit Anda setelah pemakaian sabun dan wangi. Tuliskan penilaian Anda dalam tabel sebagai berikut : 5 = Sangat suka 4 = Suka 3 = Biasa 2 = Tidak suka 1 = Sangat tidak suka Parameter Kode 279 796 513 408 610 256 972 Transparansi Tekstur Wangi Banyak Busa Kesan Bersih Berdasarkan penilaian Anda secara umum, urutkan sabun transparan yang paling disukai menurut kode : Rangking Kode 1 2 3 4 5 6 7 Atas partisipasi dan bantuan Anda, saya ucapkan terima kasih. 45 Lampiran 4. Hasil Analisis Karakterisasi Minyak Bahan Kadar Asam Lemak Bebas Bilangan Peroksida Bilangan Penyabunan Bilangan Iod Minyak Kelapa 0.10 0.68 258.30 8.38 RBDPO 0.15 1.78 196.27 55.23 Minyak Jarak 0.22 3.13 178.86 82.34 46 Lampiran 5. Analisis Kadar Air dan Zat Menguap a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Kadar Air dan Zat Menguap Jenis Minyak Ulangan Kadar Air dan Zat Menguap Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 12.64 12.77 12.50 12.90 2 12.64 12.23 11.82 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 12.72 12.71 12.81 12.69 2 13.10 12.92 12.74 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 12.17 12.03 12.13 11.90 2 12.50 12.22 11.94 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 14.63 14.59 14.78 14.54 2 14.77 14.96 15.16 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 13.46 13.21 13.38 12.96 2 13.50 13.55 13.59 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 13.32 13.06 13.06 12.80 2 12.80 13.06 13.32 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 8.55 5 1.71 32.65 0.00 4.39 Galat 0.31 6 0.05 Total 8.87 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap kadar air dan zat menguap sabun transparan 47 c. Hasil Uji Duncan Perlakuan Duncan Group Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 B Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 B C Minyak kelapa : RBDPO 10:10 B C Minyak kelapa : RBDPO 5:15 D C Minyak kelapa : RBDPO 15:5 D 48 Lampiran 6. Analisis Jumlah Asam Lemak a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Jumlah Asam Lemak Jenis Minyak Ulangan Jumlah Asam Lemak Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 33.38 33.45 33.46 33.52 2 33.41 33.47 33.53 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 33.32 33.45 33.47 33.58 2 33.48 33.49 33.49 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 33.52 33.35 33.41 33.19 2 33.38 33.47 33.56 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 33.27 33.22 33.30 33.17 2 33.53 33.38 33.23 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 29.38 29.36 29.23 29.35 2 29.20 29.09 28.98 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 29.35 29.34 30.87 29.34 2 33.40 32.40 31.41 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 32.85 5 6.57 8.31 0.01 4.39 Galat 4.74 6 0.79 Total 37.60 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap jumlah asam lemak sabun transparan 49 c. Hasil Uji Duncan Perlakuan Duncan Group Minyak kelapa : RBDPO 10:10 A Minyak kelapa : RBDPO 5:15 A Minyak kelapa : RBDPO 15:5 A Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 B Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 B 50 Lampiran 7. Analisis Kadar Fraksi Tak Tersabunkan a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Kadar Fraksi Tak Tersabunkan Jenis Minyak Ulangan Kadar Fraksi Tak Tersabunkan Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 2.43 2.43 2.42 2.42 2 2.40 2.42 2.43 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 2.42 2.36 2.18 2.30 2 1.99 1.99 1.99 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 1.99 1.99 1.66 1.99 2 1.32 1.32 1.32 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 2.42 2.37 2.37 2.31 2 2.32 2.37 2.42 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 2.42 2.43 2.10 2.43 2 1.76 1.76 1.76 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 0.44 0.44 1.29 0.44 2 2.09 2.15 2.20 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 1.94 5 0.39 1.18 0.41 4.39 Galat 1.97 6 0.33 Total 3.91 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kadar fraksi tak tersabunkan sabun transparan 51 Lampiran 8. Analisis Bagian Tak Larut dalam Alkohol a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Bagian Tak Larut dalam Alkohol Jenis Minyak Ulangan Bagian Tak Larut dalam Alkohol Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 1.20 1.17 1.11 1.14 2 1.07 1.06 1.04 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 0.63 0.65 0.84 0.66 2 1.01 1.04 1.07 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 0.69 0.67 0.75 0.66 2 0.81 0.82 0.83 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 1.92 1.91 1.43 1.89 2 0.95 0.96 0.98 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 2.13 2.13 2.19 2.13 2 2.21 2.25 2.30 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 2.74 2.67 1.85 2.60 2 1.07 1.04 1.01 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 3.28 5 0.66 2.10 0.20 4.39 Galat 1.88 6 0.31 Total 5.16 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap bagian tak larut dalam alkohol sabun transparan 52 Lampiran 9. Analisis Kadar Alkali Bebas dihitung sebagai NaOH a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Kadar Alkali Bebas Jenis Minyak Ulangan Kadar Alkali Bebas Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 0.48 0.49 0.41 0.49 2 0.33 0.33 0.34 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 0.43 0.45 0.41 0.46 2 0.36 0.36 0.37 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 0.34 0.35 0.21 0.36 2 0.06 0.06 0.06 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 0.48 0.48 0.49 0.48 2 0.50 0.50 0.51 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 0.29 0.29 0.30 0.29 2 0.31 0.31 0.31 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 0.15 0.15 0.16 0.15 2 0.17 0.17 0.17 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 0.17 5 0.03 3.48 0.08 4.39 Galat 0.06 6 0.01 Total 0.22 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kadar alkali bebas sabun transparan 53 Lampiran 10. Analisis Nilai pH a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis pH Jenis Minyak Ulangan pH Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 10.61 10.69 10.74 10.76 2 10.82 10.79 10.76 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 10.63 10.63 10.73 10.62 2 10.84 10.84 10.84 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 10.56 10.66 10.57 10.76 2 10.45 10.48 10.51 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 10.8 10.88 11.00 10.96 2 11.09 11.12 11.15 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 10.53 10.63 10.81 10.73 2 11.01 10.99 10.96 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 10.65 10.68 10.73 10.7 2 10.83 10.79 10.75 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuam 0.20 5 0.04 1.64 0.28 4.39 Galat 0.14 6 0.02 Total 0.34 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap pH sabun transparan 54 Lampiran 11. Analisis Kekerasan a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Uji Kekerasan Jenis Minyak Ulangan Kekerasan mmdetik Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 1.84 1.86 1.94 1.89 2 1.98 2.02 2.06 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 1.94 2.01 2.04 2.08 2 2.12 2.07 2.03 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 2.08 2.03 2.10 1.99 2 2.14 2.16 2.19 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 1.89 1.93 2.01 1.96 2 2.05 2.10 2.15 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 1.97 2.03 2.00 2.08 2 2.02 1.97 1.92 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 1.98 1.95 2.04 1.92 2 2.07 2.12 2.18 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 0.03 5 0.01 0.60 0.70 4.39 Galat 0.05 6 0.01 Total 0.08 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kekerasan sabun transparan 55 Lampiran 12. Analisis Stabilitas Emulsi a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Stabilitas Emulsi Jenis Minyak Ulangan Stabilitas Emulsi Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 85.28 85.00 85.19 84.71 2 83.31 85.39 87.47 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 81.09 82.66 82.90 84.23 2 82.00 83.13 84.27 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 81.18 83.24 82.64 85.30 2 80.28 82.05 83.81 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 83.69 85.64 85.44 87.59 2 87.07 85.25 83.42 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 83.93 83.33 82.99 82.74 2 83.70 82.64 81.58 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 81.04 83.23 82.82 85.41 2 81.86 82.42 82.97 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 16.60 5 3.32 12.89 0.00 4.39 Galat 1.55 6 0.26 Total 18.15 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi sabun transparan 56 c. Hasil Uji Duncan Perlakuan Duncan Group Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A Minyak kelapa : RBDPO 5:15 A Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 B Minyak kelapa : RBDPO 10:10 B Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 B Minyak kelapa : RBDPO 15:5 B 57 Lampiran 13. Analisis Stabilitas Busa a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Stabilitas Busa Jenis Minyak Ulangan Stabilitas Busa Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 38.46 38.46 34.74 38.46 2 31.25 31.01 30.77 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 71.43 70.33 42.31 69.23 2 14.29 14.29 14.29 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 46.15 44.51 33.64 42.86 2 23.33 22.78 22.22 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 8.00 7.85 8.92 7.69 2 10.00 10.00 10.00 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 8.70 8.89 8.16 9.09 2 7.14 7.42 7.69 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 33.33 33.33 30.00 33.33 2 26.67 26.67 26.67 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 2052.35 5 410.47 1.32 0.37 4.39 Galat 1859.91 6 309.98 Total 3912.26 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa sabun transparan 58 Lampiran 14. Analisis Daya Bersih a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Uji Daya Bersih Jenis Minyak Ulanga n Daya Bersih ftu turbidity Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1 252 247.00 259.25 242 2 265 271.50 278 Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1 217 220.50 229.75 224 2 244 239.00 234 Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1 293 295.50 285.50 298 2 272 275.50 279 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1 35 34.50 33.00 34 2 31 31.50 32 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1 81 79.50 82.75 78 2 88 86.00 84 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1 161 159.50 167.25 158 2 171 175.00 179 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi SS df MS F P-value F crit Perlakuan 102061.25 5 20412.25 149.91 0.00 4.39 Galat 817.00 6 136.17 Total 102878.25 11 Kesimpulan : Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap daya bersih sabun transparan 59 c. Hasil Uji Duncan Perlakuan Duncan Group Minyak kelapa : RBDPO 15:5 A Minyak kelapa : RBDPO 5:15 A Minyak kelapa : RBDPO 10:10 B Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 C Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 D Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 E 60 Lampiran 15. Analisis Transparansi a. Rekapitulasi Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Transparansi Sabun Transparan TRANSPARANSI Jenis Minyak Skala Penilaian Jumlah 1 2 3 4 5 A1 10 12 7 1 30 33.33 40.00 23.33 3.33 100 A2 3 6 11 7 3 30 10.00 20.00 36.67 23.33 10.00 100 A3 4 8 13 5 30 13.33 26.67 43.33 16.67 100 A4 3 6 6 8 7 30 10.00 20.00 20.00 26.67 23.33 100 A5 4 6 16 4 30 13.33 20.00 53.33 13.33 100 A6 2 7 13 8 30 6.67 23.33 43.33 26.67 100 Keterangan : A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10 A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5 b. Hasil Perhitungan Uji Friedman Respon Panelis terhadap Transparansi Sabun Transparan Kesimpulan : Hasil Uji Friedman menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap transparansi sabun transparan. Ranks 2,63 3,03 3,92 3,33 3,80 4,28 A1 A2 A3 A4 A5 A6 Mean Rank Test Statistics a 30 18,697 5 ,002 N Chi-Square df Asymp. Sig. Friedman Test a. 61 Lampiran 16. Analisis Tekstur a. Rekapitulasi Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Tekstur Sabun Transparan TEKSTUR Jenis Minyak Skala Penilaian Jumlah 1 2 3 4 5 A1 4 17 6 3 30 13.33 56.67 20.00 10.00 100 A2 1 12 14 3 30 3.33 40.00 46.67 10.00 100 A3 2 7 18 3 30 6.67 23.33 60.00 10.00 100 A4 1 6 12 4 7 30 3.33 20.00 40.00 13.33 23.33 100 A5 5 17 5 3 30 16.67 56.67 16.67 10.00 100 A6 3 16 8 3 30 10.00 53.33 26.67 10.00 100 Keterangan : A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10 A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5 b. Hasil Perhitungan Uji Friedman Respon Panelis terhadap Tekstur Sabun Transparan Kesimpulan : Hasil Uji Friedman menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap tekstur sabun transparan. Ranks 3,15 4,02 4,32 3,15 2,92 3,45 A1 A2 A3 A4 A5 A6 Mean Rank Test Statistics a 30 19,481 5 ,002 N Chi-Square df Asymp. Sig. Friedman Test a. 62 Lampiran 17. Analisis Wangi a. Rekapitulasi Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Wangi Sabun Transparan WANGI Perlakuan Skala Penilaian Jumlah 1 2 3 4 5 A1 3 10 11 6 30 10.00 33.33 36.67 20.00 100 A2 3 13 8 6 30 10.00 43.33 26.67 20.00 100 A3 8 12 7 3 30 26.67 40.00 23.33 10.00 100 A4 3 7 10 6 4 30 10.00 23.33 33.33 20.00 13.33 100 A5 2 8 12 4 4 30 6.67 26.67 40.00 13.33 13.33 100 A6 2 7 10 9 2 30 6.67 23.33 33.33 30.00 6.67 100 Keterangan : A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10 A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5

b. Hasil Perhitungan Uji Friedman Respon Panelis terhadap Wangi Sabun Transparan