42
Prosedur : Sampel sebanyak 50 gram dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, ditambah ± 150 ml etanol dan
sedikit batu didih, kemudian dipanaskan. Setelah sampel larut, ke dalam Erlenmeyer ditambahkan 10 ml Barium klorida panas BaCl
2
20 dan indikator phenoptalein. Labu diputar agar pencampuran terjadi secara sempurna. Sampel kemudian dititrasi dengan H
2
SO
4
1 N sampai warna merah jambu hilang. Kadar Alkali Bebas
3.1 Volume H
+
SO
7
ml Bobot Sampel g
f. pH SNI 06 – 4075 – 1996
Prinsip : Pengukuran derajat keasaman sabun dengan pH meter.
Prosedur : Timbang sampel sebanyak ± 1 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung film. Pipetkan ± 9 ml
aquades ke dalamnya dan kocok secukupnya. Pengukuran pH menggunakan pH meter, sebelum dilakukan pengukuran terlebih dahulu pH meter dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan 9. Selanjutnya elektroda
dibersihkan menggunakan air bebas CO
2
dengan pH antara 6.5 sampai 7. Elektroda yang telah dibersihkan kemudian dicelupkan ke dalam contoh pada suhu 25
o
C. Nilai pH dibaca pada pH meter setelah angka stabil dan dicatat. Apabila dari dua kali pengukuran terbaca mempunyai selisih lebih dari 0.2 maka harus
dilakukan pengukuran termasuk kalibrasi.
g. Kekerasan
Wood, 1996 Prinsip :
Kekerasan sabun diukur dengan kedalaman jarum penetrometer menembus sabun transparan pada selang waktu tertentu.
Prosedur : Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan penetrometer. Sampel diletakkan di bawah
jarum penetrometer dengan kondisi ujung jarum tepat menyentuh permukaan sampel. Tombol kendali ditekan dan jarum dibiarkan menembus bahan selama 10 detik. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yang
berbeda. Hasil akhirnya adalah rata-rata dari ketiga pembacaan tersebut.
h. Stabilitas Emulsi Piyali et al., 1999
Prinsip : Stabilitas emulsi diukur dengan mengukur katahanan emulsi dalam berbagai kondisi.
Prosedur : Sebanyak 2 gram sampel ditempatkan dalam wadah dan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 45
o
C selama 1 jam, kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu di bawah 0
o
C selama 1 jam dan akhirnya dimasukkan kembali ke dalam oven bersuhu 45
o
C selama 1 jam. Sampel dibiarkan hingga dingin di dalam desikator dan kemudian ditimbang bobotnya.
43
Stabilitas Emulsi Bobot Akhir Sampel g
Bobot Awal Sampel g 100
i. Stabilitas Busa Piyali et al., 1999
Prinsip : Stabilitas busa diukur dengan mengukur persentase busa yang bertahan pada selang waktu tertentu.
Prosedur : Sebanyak 1 gram sampel dilarutkan ke dalam 9 ml air, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
dikocok dengan menggunakan vortex selama 30 detik. Busa yang terbentuk diukur tingginya. Sampel didiamkan selama 1 jam kemudian tinggi busa diukur kembali. Jika sampel yang diukur jumlahnya lebih
dari satu, harus menggunakan tabung reaksi yang dimensinya sama. Stabilitas Busa
Tinggi Akhir Busa mm Tinggi Awal Busa mm
100
j. Daya Bersih
Prinsip : Daya bersih diukur dengan perbandingan tingkat kekeruhan air sabun sebelum dan sesudah pencucian
ftu turbidity. Prosedur :
Mentega sebanyak 1 gram dioleskan secara merata pada kain bersih dengan ukuran 10 x 10 cm. Tempatkan sabun ke dalam air sebanyak 200 ml dalam gelas piala dan diukur kekeruhannya sebagai A ftu
turbidity. Kain yang telah diolesi mentega dimasukkan ke dalam air sabun dan didiamkan selama 10 menit. Air yang didiamkan tersebut diukur kekeruhannya sebagai B ftu turbidity.
Daya Bersih = B – A
44
Lampiran 3. Contoh Lembar Uji Organoleptik
Nama Panelis :
Tanggal :
Sampel : SABUN TRANSPARAN
Instruksi : Berikan penilaiantingkat kesukaan Anda terhadap transparansi, tekstur, banyak busa,
kesan kulit Anda setelah pemakaian sabun dan wangi. Tuliskan penilaian Anda dalam tabel sebagai berikut :
5 = Sangat suka 4 = Suka
3 = Biasa 2 = Tidak suka
1 = Sangat tidak suka
Parameter Kode
279 796
513 408
610 256
972
Transparansi Tekstur
Wangi Banyak Busa
Kesan Bersih
Berdasarkan penilaian Anda secara umum, urutkan sabun transparan yang paling disukai menurut kode : Rangking
Kode 1
2 3
4 5
6 7
Atas partisipasi dan bantuan Anda, saya ucapkan terima kasih.
45
Lampiran 4. Hasil Analisis Karakterisasi Minyak
Bahan Kadar Asam
Lemak Bebas Bilangan
Peroksida Bilangan
Penyabunan Bilangan Iod
Minyak Kelapa 0.10
0.68 258.30
8.38 RBDPO
0.15 1.78
196.27 55.23
Minyak Jarak 0.22
3.13 178.86
82.34
46
Lampiran 5. Analisis Kadar Air dan Zat Menguap
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Kadar Air dan Zat Menguap Jenis Minyak
Ulangan Kadar Air dan Zat Menguap
Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan
Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1
12.64 12.77
12.50 12.90
2 12.64
12.23 11.82
Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1
12.72 12.71
12.81 12.69
2 13.10
12.92 12.74
Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1
12.17 12.03
12.13 11.90
2 12.50
12.22 11.94
Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1
14.63 14.59
14.78 14.54
2 14.77
14.96 15.16
Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1
13.46 13.21
13.38 12.96
2 13.50
13.55 13.59
Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1
13.32 13.06
13.06 12.80
2 12.80
13.06 13.32
b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi
SS df
MS F
P-value F crit
Perlakuan 8.55
5 1.71
32.65 0.00
4.39 Galat
0.31 6
0.05 Total
8.87 11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap kadar air dan zat menguap sabun transparan
47
c. Hasil Uji Duncan Perlakuan
Duncan Group Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
A Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
B Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
B C
Minyak kelapa : RBDPO 10:10 B
C Minyak kelapa : RBDPO 5:15
D C
Minyak kelapa : RBDPO 15:5 D
48
Lampiran 6. Analisis Jumlah Asam Lemak
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Jumlah Asam Lemak Jenis Minyak
Ulangan Jumlah Asam Lemak
Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan
Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1
33.38 33.45
33.46 33.52
2 33.41
33.47 33.53
Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1
33.32 33.45
33.47 33.58
2 33.48
33.49 33.49
Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1
33.52 33.35
33.41 33.19
2 33.38
33.47 33.56
Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1
33.27 33.22
33.30 33.17
2 33.53
33.38 33.23
Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1
29.38 29.36
29.23 29.35
2 29.20
29.09 28.98
Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1
29.35 29.34
30.87 29.34
2 33.40
32.40 31.41
b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi
SS df
MS F
P-value F crit
Perlakuan 32.85
5 6.57
8.31 0.01
4.39 Galat
4.74 6
0.79 Total
37.60 11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap jumlah asam lemak sabun transparan
49
c. Hasil Uji Duncan Perlakuan
Duncan Group Minyak kelapa : RBDPO 10:10
A Minyak kelapa : RBDPO 5:15
A Minyak kelapa : RBDPO 15:5
A Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
A Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
B Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
B
50
Lampiran 7. Analisis Kadar Fraksi Tak Tersabunkan
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Kadar Fraksi Tak Tersabunkan Jenis Minyak
Ulangan Kadar Fraksi Tak Tersabunkan
Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan
Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1
2.43 2.43
2.42 2.42
2 2.40
2.42 2.43
Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1
2.42 2.36
2.18 2.30
2 1.99
1.99 1.99
Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1
1.99 1.99
1.66 1.99
2 1.32
1.32 1.32
Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1
2.42 2.37
2.37 2.31
2 2.32
2.37 2.42
Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1
2.42 2.43
2.10 2.43
2 1.76
1.76 1.76
Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1
0.44 0.44
1.29 0.44
2 2.09
2.15 2.20
b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi
SS df
MS F
P-value F crit
Perlakuan 1.94
5 0.39
1.18 0.41
4.39 Galat
1.97 6
0.33 Total
3.91 11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kadar fraksi tak tersabunkan sabun transparan
51
Lampiran 8. Analisis Bagian Tak Larut dalam Alkohol
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Bagian Tak Larut dalam Alkohol Jenis Minyak
Ulangan Bagian Tak Larut dalam Alkohol
Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan
Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1
1.20 1.17
1.11 1.14
2 1.07
1.06 1.04
Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1
0.63 0.65
0.84 0.66
2 1.01
1.04 1.07
Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1
0.69 0.67
0.75 0.66
2 0.81
0.82 0.83
Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1
1.92 1.91
1.43 1.89
2 0.95
0.96 0.98
Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 1
2.13 2.13
2.19 2.13
2 2.21
2.25 2.30
Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1
2.74 2.67
1.85 2.60
2 1.07
1.04 1.01
b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi
SS df
MS F
P-value F crit
Perlakuan 3.28
5 0.66
2.10 0.20
4.39 Galat
1.88 6
0.31 Total
5.16 11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap bagian tak larut dalam alkohol sabun transparan
52
Lampiran 9. Analisis Kadar Alkali Bebas dihitung sebagai NaOH
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Kadar Alkali Bebas Jenis Minyak
Ulangan Kadar Alkali Bebas
Hasil Analisis Rata-rata Analisis
Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15
1 0.48
0.49 0.41
0.49 2
0.33 0.33
0.34 Minyak kelapa : RBDPO 10:10
1 0.43
0.45 0.41
0.46 2
0.36 0.36
0.37 Minyak kelapa : RBDPO 15:5
1 0.34
0.35 0.21
0.36 2
0.06 0.06
0.06 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
1 0.48
0.48 0.49
0.48 2
0.50 0.50
0.51 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
1 0.29
0.29 0.30
0.29 2
0.31 0.31
0.31 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
1 0.15
0.15 0.16
0.15 2
0.17 0.17
0.17 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05
Sumber Variasi SS
df MS
F P-value
F crit Perlakuan
0.17 5
0.03 3.48
0.08 4.39
Galat 0.06
6 0.01
Total 0.22
11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kadar alkali bebas sabun transparan
53
Lampiran 10. Analisis Nilai pH
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis pH Jenis Minyak
Ulangan pH
Hasil Analisis
Rata-rata Analisis
Rata-rata Ulangan
Minyak kelapa : RBDPO 5:15 1
10.61 10.69
10.74 10.76
2 10.82
10.79 10.76
Minyak kelapa : RBDPO 10:10 1
10.63 10.63
10.73 10.62
2 10.84
10.84 10.84
Minyak kelapa : RBDPO 15:5 1
10.56 10.66
10.57 10.76
2 10.45
10.48 10.51
Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 1
10.8 10.88
11.00 10.96
2 11.09
11.12 11.15
Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
1 10.53
10.63 10.81
10.73 2
11.01 10.99
10.96 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
1 10.65
10.68 10.73
10.7 2
10.83 10.79
10.75 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05
Sumber Variasi SS
df MS
F P-value
F crit Perlakuam
0.20 5
0.04 1.64
0.28 4.39
Galat 0.14
6 0.02
Total 0.34
11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap pH sabun transparan
54
Lampiran 11. Analisis Kekerasan
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Uji Kekerasan Jenis Minyak
Ulangan Kekerasan mmdetik
Hasil Analisis Rata-rata Analisis
Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15
1 1.84
1.86 1.94
1.89 2
1.98 2.02
2.06 Minyak kelapa : RBDPO 10:10
1 1.94
2.01 2.04
2.08 2
2.12 2.07
2.03 Minyak kelapa : RBDPO 15:5
1 2.08
2.03 2.10
1.99 2
2.14 2.16
2.19 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
1 1.89
1.93 2.01
1.96 2
2.05 2.10
2.15 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
1 1.97
2.03 2.00
2.08 2
2.02 1.97
1.92 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
1 1.98
1.95 2.04
1.92 2
2.07 2.12
2.18 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05
Sumber Variasi SS
df MS
F P-value
F crit Perlakuan
0.03 5
0.01 0.60
0.70 4.39
Galat 0.05
6 0.01
Total 0.08
11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kekerasan sabun transparan
55
Lampiran 12. Analisis Stabilitas Emulsi
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Stabilitas Emulsi Jenis Minyak
Ulangan Stabilitas Emulsi
Hasil Analisis Rata-rata Analisis
Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15
1 85.28
85.00 85.19
84.71 2
83.31 85.39
87.47 Minyak kelapa : RBDPO 10:10
1 81.09
82.66 82.90
84.23 2
82.00 83.13
84.27 Minyak kelapa : RBDPO 15:5
1 81.18
83.24 82.64
85.30 2
80.28 82.05
83.81 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
1 83.69
85.64 85.44
87.59 2
87.07 85.25
83.42 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
1 83.93
83.33 82.99
82.74 2
83.70 82.64
81.58 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
1 81.04
83.23 82.82
85.41 2
81.86 82.42
82.97 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05
Sumber Variasi SS
df MS
F P-value
F crit Perlakuan
16.60 5
3.32 12.89
0.00 4.39
Galat 1.55
6 0.26
Total 18.15
11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi sabun transparan
56
c. Hasil Uji Duncan Perlakuan
Duncan Group Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
A Minyak kelapa : RBDPO 5:15
A Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
B Minyak kelapa : RBDPO 10:10
B Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
B Minyak kelapa : RBDPO 15:5
B
57
Lampiran 13. Analisis Stabilitas Busa
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Stabilitas Busa Jenis Minyak
Ulangan Stabilitas Busa
Hasil Analisis Rata-rata Analisis Rata-rata Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15
1 38.46
38.46 34.74
38.46 2
31.25 31.01
30.77 Minyak kelapa : RBDPO 10:10
1 71.43
70.33 42.31
69.23 2
14.29 14.29
14.29 Minyak kelapa : RBDPO 15:5
1 46.15
44.51 33.64
42.86 2
23.33 22.78
22.22 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
1 8.00
7.85 8.92
7.69 2
10.00 10.00
10.00 Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
1 8.70
8.89 8.16
9.09 2
7.14 7.42
7.69 Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
1 33.33
33.33 30.00
33.33 2
26.67 26.67
26.67 b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05
Sumber Variasi SS
df MS
F P-value
F crit Perlakuan
2052.35 5
410.47 1.32
0.37 4.39
Galat 1859.91
6 309.98
Total 3912.26
11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa sabun transparan
58
Lampiran 14. Analisis Daya Bersih
a. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Uji Daya Bersih Jenis Minyak
Ulanga n
Daya Bersih ftu turbidity Hasil
Analisis Rata-rata
Analisis Rata-rata
Ulangan Minyak kelapa : RBDPO 5:15
1 252
247.00 259.25
242 2
265 271.50
278 Minyak kelapa : RBDPO 10:10
1 217
220.50 229.75
224 2
244 239.00
234 Minyak kelapa : RBDPO 15:5
1 293
295.50 285.50
298 2
272 275.50
279 Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
1 35
34.50 33.00
34 2
31 31.50
32 Minyak kelapa : minyak jarak
10:10 1
81 79.50
82.75 78
2 88
86.00 84
Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 1
161 159.50
167.25 158
2 171
175.00 179
b. Hasil Analisis Keragaman α = 0.05 Sumber Variasi
SS df
MS F
P-value F crit
Perlakuan 102061.25
5 20412.25
149.91 0.00
4.39 Galat
817.00 6
136.17 Total
102878.25 11
Kesimpulan :
Hasil analisis keragaman α = 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap daya bersih sabun transparan
59
c. Hasil Uji Duncan Perlakuan
Duncan Group Minyak kelapa : RBDPO 15:5
A Minyak kelapa : RBDPO 5:15
A Minyak kelapa : RBDPO 10:10
B Minyak kelapa : minyak jarak 15:5
C Minyak kelapa : minyak jarak 10:10
D Minyak kelapa : minyak jarak 5:15
E
60
Lampiran 15. Analisis Transparansi
a. Rekapitulasi Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Transparansi Sabun Transparan
TRANSPARANSI
Jenis Minyak Skala Penilaian
Jumlah 1
2 3
4 5
A1 10
12 7
1 30
33.33 40.00
23.33 3.33
100
A2
3 6
11 7
3 30
10.00 20.00
36.67 23.33
10.00 100
A3 4
8 13
5 30
13.33 26.67
43.33 16.67
100
A4 3
6 6
8 7
30 10.00
20.00 20.00
26.67 23.33
100
A5 4
6 16
4 30
13.33 20.00
53.33 13.33
100
A6 2
7 13
8 30
6.67 23.33
43.33 26.67
100
Keterangan :
A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10
A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15
A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5
b. Hasil Perhitungan Uji Friedman Respon Panelis terhadap Transparansi Sabun Transparan
Kesimpulan :
Hasil Uji Friedman menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap transparansi sabun transparan.
Ranks
2,63 3,03
3,92 3,33
3,80 4,28
A1 A2
A3 A4
A5 A6
Mean Rank
Test Statistics
a
30 18,697
5 ,002
N Chi-Square
df Asymp. Sig.
Friedman Test a.
61
Lampiran 16. Analisis Tekstur
a. Rekapitulasi Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Tekstur Sabun Transparan
TEKSTUR
Jenis Minyak Skala Penilaian
Jumlah 1
2 3
4 5
A1 4
17 6
3 30
13.33 56.67
20.00 10.00
100
A2
1 12
14 3
30 3.33
40.00 46.67
10.00 100
A3 2
7 18
3 30
6.67 23.33
60.00 10.00
100
A4 1
6 12
4 7
30 3.33
20.00 40.00
13.33 23.33
100
A5 5
17 5
3 30
16.67 56.67
16.67 10.00
100
A6 3
16 8
3 30
10.00 53.33
26.67 10.00
100
Keterangan :
A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10
A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15
A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5
b. Hasil Perhitungan Uji Friedman Respon Panelis terhadap Tekstur Sabun Transparan
Kesimpulan :
Hasil Uji Friedman menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap
tekstur sabun transparan. Ranks
3,15 4,02
4,32 3,15
2,92 3,45
A1 A2
A3 A4
A5 A6
Mean Rank
Test Statistics
a
30 19,481
5 ,002
N Chi-Square
df Asymp. Sig.
Friedman Test a.
62
Lampiran 17. Analisis Wangi
a. Rekapitulasi Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Wangi Sabun Transparan
WANGI
Perlakuan Skala Penilaian
Jumlah 1
2 3
4 5
A1 3
10 11
6 30
10.00 33.33
36.67 20.00
100
A2
3 13
8 6
30 10.00
43.33 26.67
20.00 100
A3 8
12 7
3 30
26.67 40.00
23.33 10.00
100
A4 3
7 10
6 4
30 10.00
23.33 33.33
20.00 13.33
100
A5 2
8 12
4 4
30 6.67
26.67 40.00
13.33 13.33
100
A6 2
7 10
9 2
30 6.67
23.33 33.33
30.00 6.67
100
Keterangan :
A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10
A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15
A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10
A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5
b. Hasil Perhitungan Uji Friedman Respon Panelis terhadap Wangi Sabun Transparan