Karakterisasi Minyak Pembuatan Sabun Transparan

12

III. METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Baku Bahan baku yang digunakan adalah minyak kelapa minyak goreng merk “Barco”, RBDPO minyak goreng sawit merk “Superindo” dan minyak jarak dibeli dari PT. Brataco Chemica, Bogor.

3.1.2 Bahan Kimia

Bahan kimia yang digunakan adalah asam stearat, NaOH, gliserin, etanol, sukrosa, dietanolamida DEA, NaCl, alkohol netral, asam asetat glasial, kloroform, KI jenuh, natrium tiosulfat, pereaksi Hanus, KI 20, HCl, H 2 SO 4 , KOH dalam etanol, etanol 96, BaCl 2 20, KOH, indikator PP dan indikator metil oranye.

3.1.3 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan sabun transparan adalah hot plate, penangas air, buret, sudip, timbangan digital, pendingin tegak, termometer, gelas piala, pengaduk kaca, erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, labu Cassia, labu pemisah, tabung reaksi, corong, alat titrasi, vortex, oven, freezer, pipet tetes, pipet volumetrik, pH meter, penetrometer, desikator, spektrofotometer, cawan aluminium, penggaris, strirrer, penyaring vakum, kertas saring dan kaca arloji.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Karakterisasi Minyak

Karakterisasi minyak dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat dari minyak yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun transparan. Karakterisasi yang dilakukan adalah analisis kadar asam lemak bebas dan bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, serta bilangan peroksida. Prosedur karakterisasi minyak dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2.2 Pembuatan Sabun Transparan

Pemilihan formula untuk pembuatan sabun transparan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumah 2004. Formulasinya disajikan dalam Tabel 9. Kombinasi jenis minyak nabati yang digunakan adalah : • Minyak kelapa : RBDPO 5:15 • Minyak kelapa : RBDPO 10:10 13 • Minyak kelapa : RBDPO 15:5 • Minyak kelapa : minyak jarak 5:15 • Minyak kelapa : minyak jarak 10:10 • Minyak kelapa : minyak jarak 15:5 Tabel 9. Formulasi Sabun Transparan yang Digunakan dalam Penelitian Komponen ww Fungsi Asam stearat 7 Pembuatan stok sabun Minyak nabati 20 NaOH 30 24.1 Gliserin 10 Pelarut, transparent agent, humektan Etanol 15 Pelarut, transparent agent Sukrosa 17 Transparent agent , humektan DEA 3 Penstabil busa NaCl 0.2 Elektrolit Pewangi 1 Pewangi Air 2.7 Pelarut Sumber : Kusumah 2004 Pembuatan sabun transparan diawali dengan mereaksikan fraksi lemak asam stearat dan minyak nabati dengan fraksi alkali NaOH untuk membentuk sabun. Minyak nabati yang digunakan adalah campuran dari minyak kelapa dengan minyak nabati lain yang digunakan sebagai bahan baku dalam penelitian ini. Stok sabun harus merupakan reaksi yang sempurna antara asam lemak dengan alkali, untuk menghindari adanya sisa asam lemak atau alkali bebas yang tertinggal dalam sabun. Setelah stok sabun terbentuk, ke dalam adonan ditambahkan bahan-bahan lain, yaitu gliserin dan alkohol, kemudian NaCl, sukrosa, DEA dan air. Adonan kemudian diaduk dengan kecepatan konstan pada suhu 70-80 o C, sampai semua bahan tercampur dengan sempurna dan adonan terlihat transparan. Tahap berikutnya adalah pencetakan. Adonan sabun yang masih panas langsung dituangkan ke dalam cetakan. Tutup dengan plastik agar adonan tidak terkena udara luar. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya kerak putih yang dapat mengurangi nilai estetika sabun Puspito, 2008. Setelah dingin, sabun akan mengeras dan dapat dikeluarkan dari cetakannya. Diagram alir pembuatan sabun transparan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3 di bawah ini. 14 Gambar 3. Diagram Proses Pembuatan Sabun Transparan

3.2.3 Analisa Mutu Produk