7
Asam laurat merupakan asam lemak jenuh yang memiliki sifat pembusaan yang baik dan sering digunakan dalam formulasi sabun. Penggunaan asam laurat sebagai bahan baku
akan menghasilkan sabun dengan kelarutan yang tinggi dan karakteristik busa yang baik. Minyak kelapa yang belum dimurnikan mengandung sejumlah kecil komponen bukan
minyak, misalnya fosfatida, gum sterol 0.06-0.08, tokoferol 0.003 dan asam lemak bebas kurang dari 5. Sterol yang terdapat dalam minyak nabati disebut fitosterol. Sterol
bersifat tidak berwarna, tidak berbau, stabil dan berfungsi sebagai penstabil dalam minyak. Persenyawaan tokoferol bersifat tidak dapat disabunkan dan berfungsi sebagai antioksidan
Ketaren, 1986.
2.3.2 RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil
Buah kelapa sawit terdiri atas 80 perikarp dan 20 daging buah yang dilapisi kulit tipis. Kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40 Ketaren, 1986. Patterson 1992
menyatakan bahwa minyak kelapa sawit hasil pengepresan crude palm oil sebelum diolah lebih lanjut harus mengalami proses pemurnian, yaitu degumming, netralisasi, pemucatan
bleaching dan penghilangan bau deodorization. Minyak yang dihasilkan dari proses
pemurnian ini disebut refined bleached deodorized palm oil RBDPO yang belum dipisahkan fraksi padat dan fraksi cairnya. Jenis minyak ini biasanya digunakan sebagai bahan baku
dalam industri minyak goreng, margarin, shortening, dan berbagai industri turunan lainnya. Menurut Departemen Pertanian 2008, proses pemurnian RBDPO dapat menghasilkan
73 olein, 21 stearin, 5 palm fatty acid distillate PFAD, dan 0.5 bahan lainnya. Sifat fisikokimia RBDPO dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sifat Fisikokimia RBDPO
Karakteristik Nilai
Bobot Jenis, 25
o
C 0.90
Indeks Bias, 40
o
C 1.16 – 1.46
Bilangan Iod 48 – 56
Bilangan Penyabunan 196 – 205
Sumber : Luthana 2008 Menurut Cavitch 2001 sabun yang terbuat dari RBDPO merupakan sabun yang
memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi. Kekerasan sabun sangat dipengaruhi oleh adanya asam lemak jenuh dalam sabun. Semakin banyak jumlah asam lemak jenuh dalam
sabun, maka sabun akan menjadi semakin keras. Stabilitas emulsi sabun yang terbuat dari RBDPO juga sangat tinggi Yunita, 2009.
Menurut Suryani et al. 2002, jumlah asam lemak mempengaruhi tingkat kestabilan emulsi serta berperan dalam menjaga konsistensi sabun. Komposisi asam lemak dalam olein kelapa
sawit dapat dilihat pada Tabel 6.
8
Tabel 6. Komposisi Kimia Asam Lemak dalam Olein Sawit
Asam Lemak Jumlah
Asam Lemak Jenuh
Palmitat C
16
H
32
O
2
37.9 – 41.7 Stearat C
18
H
36
O
2
4.0 – 4.8 Miristat C
14
H
28
O
2
0.9 – 1.5 Laurat C
12
H
24
O
2
0.1 – 0.5
Asam Lemak Tak Jenuh
Oleat C
18
H
34
O
2
40.7 – 43.9 Linoleat C
18
H
32
O
2
10.4 – 13.4 Linolenat C
18
H
30
O
2
0.1 – 0.5 Sumber : Departemen Pertanian 2008
2.3.3 Minyak jarak Castor Oil