Nilai pH Kekerasan ANALISIS MUTU SABUN TRANSPARAN

24 Diantara ketiga jenis minyak, bilangan penyabunan tertinggi dimiliki oleh minyak kelapa, sehingga pencampuran minyak kelapa dengan minyak lain akan menghasilkan kadar alkali bebas yang sedikit lebih besar. Faktor lain yang mungkin menyebabkan kadar alkali bebas sabun tidak sesuai dengan SNI adalah karena dalam pembuatan sabun tidak semua NaOH berikatan dengan asam lemak dan membentuk sabun. Penambahan alkali dalam pembuatan sabun transparan sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang tepat. Hal ini dikarenakan kelebihan alkali dalam sabun dapat menyebabkan iritasi. NaOH memiliki sifat higroskopis dan dapat menyerap kelembaban kulit dengan cepat. NaOH termasuk golongan alkali kuat yang bersifat korosif dan dapat dengan mudah menghancurkan jaringan organik halus.

4.2.6 Nilai pH

Derajat keasaman pH merupakan parameter kimiawi untuk mengetahui sabun yang dihasilkan bersifat asam atau basa. Nilai pH sabun mandi sebaiknya disesuaikan dengan pH kulit yaitu sebesar 4.5-7. Sabun merupakan garam alkali yang bersifat basa. Nilai pH sabun yang terlalu terlalu rendah dan terlalu tinggi dapat meningkatkan daya absorbansi kulit sehingga menyebabkan iritasi pada kulit. Mencuci dengan sabun akan meningkatkan pH kulit untuk sementara karena pH kulit akan pH kulit akan menjadi normal kembali setelah 5-10 menit pemakaian sabun. Sabun yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki nilai pH yang berkisar antara 10.57-11. Rekapitulasi data hasil analisis nilai pH dapat dilihat pada Lampiran 10. Hasil analisis keragaman α= 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap pH sabun transparan. Menurut ASTM 2001, kriteria mutu nilai pH yang baik untuk sabun berkisar antara 9-11, sehingga hasil analisis nilai pH untuk sabun yang dibuat dalam penelitian ini sudah sesuai dengan literatur.

4.2.7 Kekerasan

Kekerasan didefinisikan sebagai kekuatan per gaya yang diperlukan untuk mencapai perubahan bentuk. Kekerasan merupakan karakteristik yang dimiliki oleh benda padat dan menggambarkan ketahanannya terhadap perubahan bentuk secara permanen. Benda yang lebih keras memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap kerusakan atau perubahan bentuk yang disebabkan karena gangguan fisik yang berasal dari lingkungan. Pengukuran tingkat kekerasan terhadap sabun transparan yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan alat penetrometer. Kekerasan suatu bahan diukur dengan menusukkan jarum penetrometer ke dalam sabun selama selang waktu tertentu. Hasil pengukuran kekerasan diperoleh dengan membaca skala yang tertera pada alat. Semakin besar nilai penetrasi jarum berarti sampel semakin lunak. Sabun yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki nilai kekerasan yang berkisar antara 1.94-2.10 mmdetik. Rekapitulasi data hasil analisis nilai kekerasan dapat dilihat pada Lampiran 11. Hasil analisis keragaman α= 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap kekerasan sabun transparan. Kekerasan sabun dipengaruhi oleh keberadaan asam lemak jenuh dalam sabun. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap dan memiliki titik cair yang lebih tinggi daripada asam lemak yang mengandung banyak ikatan rangkap. Semakin banyak jumlah asam 25 lemak jenuh dalam sabun, maka sabun akan menjadi semakin keras. Kekerasan sabun juga dipengaruhi kadar air yang terdapat dalam sabun. Semakin tinggi kadar air sabun, maka sabun akan semakin lunak.

4.2.8 Stabilitas Emulsi