Daya Bersih ANALISIS MUTU SABUN TRANSPARAN

26 yang memiliki jumlah asam lemak paling tinggi daripada minyak kelapa dan RBDPO, dan sabun yang memiliki stabilitas emulsi terendah adalah sabun yang terbuat dari minyak kelapa yang memiliki jumlah asam lemak paling rendah dari pada RBDPO dan minyak jarak. Kestabilan emulsi sabun transparan biasanya dipengaruhi oleh kadar air dan keberadaan bahan yang bersifat higroskopis seperti gliserin dan glukosa. Selain itu, stabilitas emulsi dalam sabun transparan juga dipengaruhi oleh jumlah asam lemak yang terkandung dalam sabun. Kestabilan emulsi dapat diamati dari fenomena yang terjadi selama emulsi dibiarkan atau disimpan dalam jangka waktu dan kondisi tertentu.

4.2.9 Stabilitas Busa

Busa merupakan suatu struktur yang relatif stabil dan terdiri atas kantong-kantong udara yang terbungkus dalam lapisan tipis. Stabilitas busa merupakan hal yang penting dalam produk pembersih tubuh. Busa yang banyak dan stabil biasanya lebih disukai daripada busa yang sedikit dan tidak stabil. Busa dapat stabil dengan penambahan zat pembusa dalam pembuatan sabun. Zat pembusa yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEA yang berfungsi untuk menstabilkan busa dan membuat sabun menjadi lembut. Karakteristik busa yang dihasilkan oleh sabun dipengaruhi oleh jenis asam lemak yang digunakan. Asam laurat dan miristat dapat menghasilkan busa yang lembut pada sabun, sementara asam palmitat dan stearat memiliki sifat menstabilkan busa. Asam oleat dan risinoleat dapat menghasilkan busa yang stabil dan lembut Cavitch, 2001. Stabilitas busa sabun yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar antara 8.16-42.31. Rekapitulasi data hasil analisis stabilitas busa dapat dilihat pada Lampiran 13. Hasil analisis keragaman α= 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa sabun transparan. Kecepatan pembentukan dan kestabilan busa dipengaruhi oleh konsentrasi ion logam dalam air. Menurut Piyali et al. 1999, keberadaan ion-ion logam seperti Ca + dan Mg 2+ dalam air dapat menurunkan stabilitas busa karena ion Ca + dan Mg 2+ dalam air mengakibatkan sabun akan mengendap sebagai garam kalsium dan magnesium, sehingga membentuk endapan berminyak yang menyebabkan busa sabun semakin berkurang. Keberadaan ion ini juga akan mengurangi daya bersih sabun karena sabun tidak dapat membentuk emulsi secara efektif. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut. Selain itu, kecepatan pembentukan dan kestabilan busa juga dipengaruhi oleh bilangan iod dan bilangan penyabunan minyak yang digunakan. Jika bilangan iod semakin kecil dan bilangan penyabunan semakin besar, maka sabun yang dihasilkan memiliki daya pembentukan busa yang sangat baik.

4.2.10 Daya Bersih

Daya bersih merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan sabun transparan dalam mengangkat kotoran, debu dan minyak yang terdapat pada permukaan kulit. Analisis dilakukan dengan cara mencelupkan kain yang telah diolesi margarin sebagai kotoran berminyak ke dalam larutan sabun. Kekeruhan yang diperoleh diasumsikan sebagai kotoran yang dapat diangkat oleh sabun transparan dan dinyatakan dalam satuan ftu turbidity. 27 Sabun merupakan produk emulsi yang memiliki gugus polar dan nonpolar. Pada saat terjadi mekanisme pembersihan sabun, ujung molekul yang bersifat polar akan berikatan dengan air sementara ujung molekul yang bersifat nonpolar akan berikatan dengan kotoran berminyak. Bagian nonpolar ini akan mengendurkan kotoran berminyak margarin dari kain dan mendispersikan kotoran tersebut sehingga menyebabkan warna larutan sabun menjadi keruh. Kotoran yang menempel pada kulit dan pakaian umumnya berupa minyak. Jika lapisan minyak ini dapat dilepaskan, maka kotoran dapat dicuci. Jika sabun dilarutkan dalam air, maka akan membentuk dispersi koloid yang disebut misel micelle. Struktur misel sabun dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Struktur Misel pada Sabun Bagian hidrofobik sabun akan mengarah ke pusat misel dan bagian hidrofilik akan membentuk permukaan misel dan berikatan dengan air. Dalam kerjanya untuk melepaskan kotoran, molekul sabun akan mengelilingi dan mengemulsi butiran minyak. Gugus hidrofobik pada sabun akan melarutkan minyak dan gugus hidrofilik pada sabun akan berikatan dengan air. Dengan demikian, tegangan permukaan air akan berkurang dan minyak akan terikat ke dalam misel dan akan terlepas jika dibilas dengan air. Proses pelepasan kotoran dari bahan yang dicuci dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Proses Pelepasan Kotoran dari Bahan yang Dicuci Daya bersih sabun transparan yang dibuat dalam penelitian ini berkisar antara 33-285.5 ftu turbidity. Rekapitulasi data hasil analisis daya bersih dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil analisis keragaman α= 0.05 menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi minyak nabati berpengaruh nyata terhadap daya bersih sabun transparan. Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa daya bersih sabun A1 tidak berbeda nyata dengan A3 namun berbeda nyata dengan A2, sehingga sabun A3=A1≠A2. Daya bersih sabun A2, A6, A5 dan A4 saling berbeda nyata, sehinga dapat dituliskan bahwa sabun A2≠A6≠A5≠A4. Daya berHasil analisis daya bersih sabun dapat dilihat pada Gambar 10. 28 Gambar 10. Hubungan Antara Perlakuan Kombinasi Minyak Nabati terhadap Daya Bersih Sabun Transparan Sabun yang terbuat dari campuran minyak kelapa dengan RBDPO 15:5 mempunyai daya bersih yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan semakin pendek rantai molekul asam lemak maka sabun semakin mudah mengikat kotoran. Rantai molekul asam lemak minyak kelapa lebih pendek daripada rantai molekul asam lemak RBDPO dan minyak jarak sehingga daya bersih sabun yang dibuat dari campuran minyak kelapa dengan RBDPO dengan persentase minyak kelapa yang lebih banyak akan memiliki daya bersih yang tinggi. Selain itu, Cavitch 2001 menyatakan bahwa asam laurat menghasilkan sabun dengan sifat keras, mempunyai daya detergensi daya membersihkan tinggi dan menghasilkan busa yang lembut.

4.3 UJI ORGANOLEPTIK

Uji organoleptik yang dilakukan merupakan uji kesukaan atau uji hedonik. Uji hedonik merupakan salah satu uji penerimaan yang menyangkut penilaian seseorang terhadap kesukaan atau ketidaksukaan suatu produk. Uji hedonik sabun transparan meliputi transparansi, tekstur, wangi, banyak busa dan kesan bersih. Skala uji hedonik adalah 1 – 5, semakin besar skala berarti panelis semakin menyukai parameter sabun transparan yang dinilai panelis. Panelis yang digunakan dalam uji ini merupakan panelis agak terlatih berjumlah 30 orang. Jumlah perlakuan dalam pembuatan sabun transparan ada enam yaitu A1 minyak kelapa:RBDPO 5:15, A2 minyak kelapa:RBDPO 10:10, A3 minyak kelapa:RBDPO 15:5, A4 minyak kelapa:minyak jarak 5:15, A5 minyak kelapa:minyak jarak 10:10, dan A6 minyak kelapa:minyak jarak 15:5

4.3.1 Transparansi

Tranparansi merupakan salah satu faktor pertimbangan pada saat konsumen ingin membeli sabun transparan. Transparansi sabun adalah kemampuan sabun memancarkan cahaya yang menyebar dalam partikel-partikel kecil sehingga obyek yang berada diluar sabun akan terlihat jelas. Obyek dapat terlihat hingga berjarak 6 cm. Pemilihan bahan baku khususnya asam lemak akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap warna produk akhir sabun transparan. Transparansi sabun transparan biasanya dipengaruhi oleh penambahan transparent agent seperti sukrosa, etanol dan 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 A1 A2 A3 A4 A5 A6 D a y a B er si h f tu t u rb id it y Perlakuan Kombinasi Minyak Keterangan : A1 = minyak kelapa : RBDPO 5:15 A2 = minyak kelapa : RBDPO 10:10 A3 = minyak kelapa : RBDPO 15:5 A4 = minyak kelapa : minyak jarak 5:15 A5 = minyak kelapa : minyak jarak 10:10 A6 = minyak kelapa : minyak jarak 15:5