Sabun Transparan TINJAUAN PUSTAKA

2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sabun Transparan

SNI 1994 menjelaskan bahwa sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan mereaksikan secara kimia antara basa natrium atau basa kalium dan asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani yang umumnya ditambahkan zat pewangi atau antiseptik yang digunakan untuk membersihkan tubuh manusia dan tidak membahayakan kesehatan. Sabun yang dibuat dari NaOH dikenal dengan sebutan sabun keras hard soap, sedangkan sabun yang dibuat dari KOH dikenal dengan sebutan sabun lunak soft soap. Sabun yang berkualitas baik harus memiliki daya detergensi yang tinggi, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan dan tetap efektif walaupun digunakan pada suhu dan tingkat kesadahan air yang berbeda-beda Shrivastava, 1982. Hill 2005 menyatakan bahwa sabun batangan yang ideal harus memiliki kekerasan yang cukup untuk memaksimalkan pemakaian user cycles dan ketahanan yang cukup terhadap penyerapan air water reabsorption ketika tidak sedang digunakan, sementara pada saat yang sama juga mampu menghasilkan busa dalam jumlah yang cukup untuk mendukung daya bersihnya. Sabun dapat dibuat melalui dua proses, yaitu saponifikasi dan netralisasi. Proses saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan alkali. Pada proses saponifikasi akan diperoleh produk samping yaitu gliserol, sedangkan proses netralisasi tidak menghasilkan gliserol Spitz, 1996. Proses saponifikasi terjadi pada suhu 80-100 o C. Reaksi kimia pada proses saponifikasi adalah sebagai berikut. Reaksi kimia proses netralisasi asam lemak adalah sebagai berikut. Sabun adalah garam alkali karboksilat RCOONa dimana gugus R bersifat hidrofobik karena bersifat nonpolar dan COONa bersifat hidrofilik karena bersifat polar. Molekul sabun terdiri dari bagian kepala yang disebut gugus hidrofilik dan bagian ekor yang disebut gugus hidrofobik. Gambar molekul sabun dapat dilihat pada Gambar 1. Kotoran ya pada kulit karena Air saja tidak da adanya suatu ba merupakan surfak pembersih. Molek yang bersifat pola larut dalam air. Pr dengan mengguna bagian polarnya a air akan semakin terlihat pada Gam Keterangan Kirk et al mencuci dan men karbon C 12 -C 18 da made , opaque, da mengandung gara batang dan pen penampakan yang kulit. Menurut C transparansi palin Gambar 1. Molekul Sabun yang menempel pada kulit umumnya berupa minyak. na adanya minyak tersebut. Kotoran tersebut dapat me dapat membersihkan kotoran yang menempel di kuli bahan yang dapat mengangkat kotoran yang mene aktan yang dapat menurunkan tegangan permukaan air ekul sabun tersusun dari gugus alkil yang bersifat nonpo olar. Bagian nonpolar akan larut dalam minyak, sedang Prinsip tersebut menyebabkan sabun memiliki daya pe nakan sabun, gugus nonpolar dari sabun akan menem akan menempel pada air. Hal ini akan mengakibatka in berkurang, sehingga air akan mudah menarik kot mbar2. an : A = hidrofilik polar B = hidrofobik nonpolar C = kotoran lemak D = molekul air Gambar 2. Mekanisme Kerja Sabun sebagai Pem al . 1954 menyatakan bahwa sabun adalah bahan y engemulsi, terdiri dari dua komponen utama, yaitu asam dan sodium atau potasium. Sabun batangan terbagi m dan transparan. Sabun cold made dapat berbusa denga aram air sadah. Sabun opaque adalah sabun mandi enampakannya tidak transparan, sementara sabun ng transparan dan menarik serta mampu menghasilkan Cavitch 2001, sabun transparan merupakan sabun ing tinggi. Sabun transparan mampu meneruskan ca 3 . Debu akan menempel enghambat fungsi kulit. ulit sehingga diperlukan nempel tersebut. Sabun air dan berfungsi sebagai polar dan ion karboksilat ngkan bagian polar akan pembersih. Ketika mandi empel pada kotoran dan kan tegangan permukaan otoran dari kulit seperti embersih yang digunakan untuk sam lemak dengan rantai menjadi tiga, yaitu cold gan baik dalam air yang di biasa yang berbentuk n transparan memiliki kan busa yang lembut di n yang memiliki tingkat cahaya yang disebarkan 4 dalam bentuk pertikel-partikel kecil, sehingga obyek yang berada di balik sabun dapat terlihat dengan jelas hingga jarak 6 cm. Sabun transparan adalah jenis sabun yang digunakan untuk wajah dan tubuh yang dapat menghasilkan busa yang lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih berkilau jika dibandingkan dengan jenis sabun yang lain Hambali et al., 2005. Proses pembuatan sabun transparan telah dikenal sejak lama. Produk sabun transparan yang cukup dikenal adalah pears transparent soap. Sama halnya dengan sabun mandi biasa, sabun transparan juga merupakan reaksi hasil penyabunan antara asam lemak dan basa kuat, yang membedakan hanya penampilan yang transparan Mitsui, 1997. Sabun transparan dapat dihasilkan dengan beberapa cara berbeda. Salah satu metode tertua adalah dengan cara melarutkan sabun dalam alkohol dengan pemanasan lembut untuk membuat larutan jernih yang kemudian diberi pewangi dan pewarna. Warna dari sabun batangan akhir tergantung pada pilihan bahan awal dan bila tidak digunakan sabun yang berkualitas baik, maka kemungkinan produk akhir akan berwarna sangat kuning Williams dan Schmitt, 2002. Proses tradisional pembuatan sabun transparan mencakup penghilangan sebagian alkohol melalui destilasi dan pencetakan sabun dari sabun cair menjadi blok. Blok tersebut dibiarkan hingga tiga bulan sebelum dicetak dan dikemas ke dalam penampilan akhirnya. Proses ini merupakan proses yang mahal. Kini telah dikembangkan metode yang lebih murah dengan menggunakan minyak nabati dengan penambahan transparent agents seperti sukrosa gula. Metode ini memungkinkan untuk membuat sabun transparan langsung dari bahan baku penyusunnya tanpa harus melakukan prapersiapan sabun sebagai tahap perantara dalam proses.

2.2 Asam Lemak