Tujuan Penelitian Komoditi dan produk berbasis sawit

4

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi dan menganalisis rantai pasok komoditi berbasis kelapa sawit. 2. Mengidentifikasikan dan menganalisis faktor-faktor yang dominan mempengaruhi mutu komoditi berbasis kelapa sawit. 3. Menentukan cara peningkatan mutu komoditi berbasis kelapa sawit. 4. Menetapkan perencanaan peningkatan mutu komoditi berbasis kelapa sawit.

1.3. Ruang Lingkup

Lingkup kajian penelitian ini dimulai dari panen, pengumpulpasca panen, Pengolahan Kelapa Sawit PKS dan pengolahan minyak sawit Refinery. Lokasi penelitian untuk kajian pengolahan kelapa sawit dilakukan di PT ASL – Jambi dan kajian pengolahan minyak sawit dilakukan di PT BKP – bekasi. Dalam bahasan dibatasi pada : 1. Komoditi berbasis kelapa sawit antara lain Tandan Buah Segar TBS, pengolahan TBS menjadi CPO dan Kernel, dan pengolahan CPO menjadi minyak goreng. 2. Identifikasi struktur mutu rantai pasok komoditi berbasis kelapa sawit melalui pendekatan SCOR Supply Chain Operation Reference 3. Analisis dan penilaian perencanaan mutu melalui pendekatan sistem manajemen keamanan pangan dan SPC Statistical Process Control 4. Analisis perencanaan peningkatan mutu komoditi berbasis kelapa sawit melalui pendekatan QFD Quality Function Deployment. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komoditi dan produk berbasis sawit

Kelapa sawit adalah tanaman perkebunanindustri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal dari Amerika. Brazil dipercaya sebagai tempat di mana pertama kali kelapa sawit tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke Afrika, Amerika Equatorial, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan. Benih kelapa sawit pertama kali yang ditanam di Indonesia pada tahun 1984 berasal dari Mauritius, Afrika. Perkebunan kelapa sawit pertama dibangun di Tanahitam, Hulu Sumatera Utara oleh Schadt Jerman pada tahun 1911. Klasifikasi kelapa sawit adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Palmaceae Sub keluarga : Cocoideae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis Jacq Varietas unggul kelapa sawit adalah varietas Dura sebagai induk betina dan Pisifera sebagai induk jantan. Hasil persilangan tersebut memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Produk minyak sawit sebagai bahan makanan mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnian produk. Kelapa sawit bermutu prima SQ, Special Quality mengandung asam lemak FFA = Free Fatty Acid tidak lebih dari 2 pada saat pengapalan. Kualitas standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 FFA. Setelah pengolahan, kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemen minyak 22,1 - 22,2 tertinggi dan kadar asam lemak bebas 1,7 - 2,1 terendah. Syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar asam lemak bebas ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 6 peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing-masing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih diperhatikan. Rendahnya mutu minyak sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini : · Crude Palm Oil · Crude Palm Stearin · RBD Palm Oil · RBD Olein · RBD Stearin · Palm Kernel Oil · Palm Kernel Fatty Acid · Palm Kernel · Palm Kernel Expeller PKE · Palm Cooking Oil · Refined Palm Oil RPO · Refined Bleached Deodorised Olein ROL · Refined Bleached Deodorised Stearin RPS · Palm Kernel Pellet · Palm Kernel Shell Charcoal Selain sebagai sumber minyak goreng kelapa sawit, produk turunan kelapa sawit ternyata masih banyak manfaatnya Gambar 1 dan sangat prospektif untuk dapat lebih dikembangkan, antara lain: 1. Produk turunan CPO. Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit, dapat dihasilkan margarine, shortening, vanaspati vegetable ghee, ice creams, bakery fats, instans noodle, sabun dan detergent, cocoa butter extender, chocolate dan coatings, specialty fats, dry soap mixes, sugar confectionary, biskuit cream fats, filled milk, lubrication, textiles oils dan biodiesel. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 7 Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy. 2. Produk turunan minyak inti sawit. Dari produk turunan minyak inti sawit dapat dihasilkan shortening, cocoa butter substitute, specialty fats, ice cream, coffee whitenercream, sugar confectionary, biscuit cream fats, filled mild, imitation cream, sabun, detergent, shampoo dan kosmetik. 3. Produk turunan Oleochemicals kelapa sawit. Dari produk turunan minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan methyl esters, plastic, textile processing, metal processing, lubricants, emulsifiers, detergent, glicerine, cosmetic, explosives, pharmaceutical products dan food protective coatings. Ketersediaan lahan produksi kelapa sawit disajikan dalam Gambar 2. Menurut Taher et al. 2000, enam propinsi potensi terbesar untuk ketersediaan lahan produksi kelapa sawit yaitu propinsi Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat. Kisaran luasan lahan tersebut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Luasan lahan yang tersedia untuk kelapa Sawit Propinsi Luas 000 ha Jambi 50 Kalimantan tengah 310 Kalimantan Timur 370 Sulawesi Selatan 130 Sulawesi tengah 200 Papua Barat 2000 Total 3060 Sumber : Taher et al., 2000 Provinsi Jambi saat ini sedang giat mengembangkan perkebunan kelapa sawit, baik oleh perkebunan swasta, negara maupun rakyat. Keragaman perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi disajikan pada Tabel 2. Dari total luasan tersebut, luas perkebunan swasta mencapai 139.276 ha 38,2, perkebunan negara 19.671 ha 5,4, dan perkebunan rakyat 205.599 ha 56,4. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 8 Gambar 1. Pohon industri kelapa sawit Departemen Pertanian, 2009 Tandan Buah Segar TDS Kelapa Sawit Buah Kelapa Sawit Tandan Kosong Sludge Daging Kelapa Sawit Minyak Kelapa Sawit Biji Kelapa Sawit Inti Kelapa Sawit Tempurung Serat Carotene Tocopherol Olein Stearin Free Fatty Acid FFA Soap Stock Bungkil Minyak inti sawit palm kernel oil Tepung Tempurung Bahan Bakar Arang Bahan selulosa Cocoa Butter Minyak Goreng Minyak Margarine Shortening Vegetable Ghee Minyak Komponen Glyserin Sabun Fatty acid Lauric acid Myristic acid Briket Arang Aktif Asam Kertas Fatty Alkohol Ester Mettalic Salt Polyethoxylated Derivatives Fatty Amines Ester of Dibasic Acid Oxygenated Fatty Acid Fatty alcohol, dll Fatty Acid Amides Palmitic Propanol Palmitic Butanol Stearic Butanol Stearic Glycol Oleic Glycol Oleic Melhanol Oleic Oleoalkohol Palmitic Stearic Ca.Zn Stearic Ca.Mg Stearic Al. Li Oleic Zn, Pb Oleic Ba Palmitic Ethylene Propylene Oxide Stearic Ethylene Propylene Oxide Oleic Acid Dimer Ethylene Propylene Oxide Primary C16 C18 C16 C18 Ethoxylated C16 C18 Guanidine Ethoxylated Secondary C16 C18 Ehoxylated Quatenary C16 C18 Azelaiz Butanol Octanol as Ester Azelaiz Glycol Esters Oleic Acid Dimer Butanol Octanol Esters Epoxy Stearic Octanol Esters Elthio Stearin Mono Polyhidric Alkohol Esters C16 C18 Alcohol Sulphated C16 C18 Alcohols Esterified with higher saturated Fatty Acids C16 C19 and C16 C19 alcohol Ethoxylation Monoglycerides Monoglycerides Ethoxylation C16 Aldehyde Stearamide Oleamide Alkanolamides Sulphated Alcanolamide of Palmitic, Stearic and Oleic Acids Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 9 Gambar 2. Kesediaan lahan produksi kelapa sawit Taher, et al, 2000 Tabel 2. Luas dan produksi kelapa sawit propinsi Jambi, Tahun 2008 Kabupaten Luas Produksi ton Produktivitas kgha TBM TM TR Jumlah Batanghari 9.808 52.695 2.980 65.483 160.882 3.053 Muaro Jambi 31.785 95.461 368 127.614 297.226 3.114 Bungo 10.385 39.062 155 49.602 145.221 3.718 Tebo 17.323 21.876 1.287 40.486 85.881 3.926 Merangin 7.308 43.326 - 50.634 153.676 3.547 Sarolangun 8.991 30.049 420 39.460 100.557 3.346 Tanjung Jabung Barat 15.685 68.633 280 84.598 229.285 3.341 Tanjung Jabung Timur 13.430 12.767 - 26.197 30.705 2.408 Kerinci 63 - - 63 - - Jumlah 114.778 363.869 5.490 484.137 1.203.433 3.307 Sumber : Dinas Perkebunan Propinsi Jambi, 2009 Keterangan : TBM = Tanaman belum menghasilkan, TM = Tanaman menghasilkan, TR = Tanaman Rusak

2.2. Manajemen Rantai Pasok