Proses Bisnis Rantai Pola Distribusi

66

5.4. Proses Bisnis Rantai

a. Pola Distribusi

Pola distribusi yang dibangun oleh anggota rantai pasokan memiliki pola yang berbeda. Adanya kemudahan aplikasi di lapangan dan upaya untuk menghemat biaya merupakan landasan dibangunnya pola distribusi. Terdapat 6 enam pola jaringan distribusi yang berbeda untuk memindahkan produk dari produsen ke konsumen, yaitu : 1. Manufacturer storage with direct shiping, yaitu produk dikirim secara langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa melalui perantara ritel. 2. Manufacturer storage with direct shipping and in-transit merge, yaitu produk dikirim ke konsumen akhir dengan sebelumnya disimpan digudang transit. 3. Distributor storage with package carrier delivery, yaitu produk dikirim ke konsumen akhir melalui jasa kurir atau perusahaan ekspedisi. Persediaan disimpan di gudang distributor atau ritel sebagai perantara. 4. Distributor storage with last mile delivery, seperti pada pola distribusi melalui jasa kurir namun pihak ekspedisi memiliki tempat penyimpanan yang menyebar dan berdekatan dengan lokasi konsumen. 5. Manufacturerdistributor storage with customer pickup, yaitu produk dikirim ke lokasi penjemputan sesuai dengan yang diinginkan konsumen. 6. Retail storage with customer pickup, yaitu stok disimpan secara lokal di toko-toko ritel. Konsumen dapat memesan produk dengan menelepon atau mendatangi secara langsung toko-toko ritel. PT ASL dalam pola distribusi mengikuti pola Manufacturer storage with direct shiping dan Manufacturer storage with direct shipping and in-transit merge. Produk yang dihasilkan oleh PT ASL didistribusikan secara langsung ke konsumen tanpa mengikuti perantara ritel. Artinya, seluruh CPO dikirim kepada pembeli langsung konsumen. Selain distribusi secara langsung, pengiriman CPO melalui pengapalan umumnya disimpan di tangki-tangki penyimpanan sementara di pabrik dan didistribusikan di pelabuhan. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 67 Aspek penting yang diperhatikan dalam pendistribusian produk CPO yaitu aspek mutu. Dimana indikator yang mampu melihat secara cepat kualitas dari CPO yaitu kandungan asam lemak bebas FFA. Nilai FFA CPO yang dipersyaratkan standar konsumen dan standar nasional Indonesia yaitu maksimal 5. Nilai tersebut harus tetap terjaga agar tidak meningkat. PT PKB dalam pendistribusian produknya menggunakan pola distribusi Distributor storage with package carrier delivery, yaitu mempercayakan distributor untuk melakukan penjualan produk yang dihasilkan. Distributor yang ditunjuk telah menyepakati ketentuan-ketentuan yang dituangkan dalam kontrak kerjasama. Aspek penting yang diperhatikan dalam pendistribusian minyak goreng yaitu tehnik penyimpanan dan tata letak pengelompokkan minyak goreng di distributor, dimana sifat minyak yang mudah menyerap harus terpisah dari produk yang beraroma. Faktor lain yang diperhatikan yaitu faktor sinar matahari yang dapat merusak mutu minyak goreng dalam display produk di pasar tradisional.

b. Pendukung Anggota Rantai