53
4. Sistem bagi hasil yaitu 30 untuk perusahaan dan 70 untuk petani dikurangi pinjaman petani alokasi untuk membayar cicilan pinjaman
sekitar 10-20.
Pada pabrik pengolah CPO menjadi minyak goreng di PT PKB, kemitraan terjalin hanya pada bagian pemasaran. Kemitraan yang terjalin
dengan pihak distributor atau ritel dan pasar tradisional atau modern diharapkan mampu meningkatkan minyak goreng yang dihasilkan oleh PT
PKB, terutama dapat bersaing dari sisi harga tanpa mengurangi aspek mutu minyak goreng.
5.2. Sasaran Rantai
a. Sasaran Pasar.
Produk hulu yang dihasilkan dari kelapa sawit yaitu CPO. Berdasarkan standar dan persyaratan mutu yang dihasilkan dibedakan menjadi dua jenis
yaitu CPO dengan kualitas super untuk sasaran pasar ekspor dan sedikit untuk kebutuhan pasar lokal, dan CPO dengan kualitas standar untuk memenuhi
pasar dalam negeri. Konsumen CPO dengan kualitas super ditujukan untuk memenuhi permintaan PT Budi Nabati Perkasa dan PT Wira Inno Mas.
Produk hilir yang dihasilkan dari kelapa sawit yaitu minyak goreng. Produk yang dihasilkan tidak ada perbedaan standar persyararatan mutu. Seluruh
minyak goreng yang dihasilkan ditujukan untuk seluruh pasar. Dimulai dari pasar tradisional, supermarket, hingga pasar luar negeri. Perbedaan terletak
pada jenis kemasan yang dipergunakan yaitu minyak goreng yang dikemas dan minyak goreng di jual sistem curah.
b. Sasaran Pengembangan
Performance PT ASL dalam mengolah kelapa sawit dapat terlihat pada Tabel 18. Permintaan CPO yang diprediksi akan naik di kisaran 9-11, perusahaan
berupaya meningkatkan performance dengan meningkatkan hasil produksi dengan terus mengembangkan sumber bahan baku melalui kelompok-
kelompok tani di daerah Hitam Ulu Merangin Jambi.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
54
Tabel 18. Performance Pabrik PT ASL Tahun 2010
No. Performance
Hasil
1. Kapasitas Crude Palm Oil Mill
60 ton TBSJam 2.
Kapasitas Kernel Crushing Plant 100 tons kernel hari
3. Tandan Buah Segar Olah
314.746 ton 4.
Rendemen 23,13
5. FFA
3,04 6.
CPO Produksi 72,816 ton
c. Pengembangan Kemitraan
Pengembangan di kelompok tani diberikan melalui pendanaan proses penanaman dan sosialisasi terkait dengan faktor mutu sawit agar
menghasilkan buah sawit yang sesuai dengan standar. Tujuan sosialisasi adalah :
1. Menghasilkan buah sawit yang sesuai dengan standar PT ASL. 2. Mengurangi buah mentah masuk ke dalam proses pengolahan.
3. Mengurangi buah terlalu masak over ripe dan buah busuk dengan
melakukan percepatan pengangkutan distribusi TBS pada hari yang sama dengan pemanenan.
4. Meningkatkan pendapatan petani 5. Meningkatkan pendapatan daerah
d. Performance perusahaan