PERKEMBANGAN MINYAK SAWIT DAN TURUNANNYA DI INDONESIA

38

IV. PERKEMBANGAN MINYAK SAWIT DAN TURUNANNYA DI INDONESIA

Sektor pertanian perkebunan memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia dan sangat potensial untuk terus dikembangkan. Peranan Sektor Pertanian terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia tahun 2009 tumbuh dari 14,5 persen menjadi 15,3 persen sehingga sektor pertanian berada pada peringkat kedua yang memiliki kontribusi terhadap PDB setelah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 26,4 persen Departemen Pertanian, 2008. Komoditi perkebunan terdiri atas karet kering, minyak sawit, biji sawit, coklat, kopi, teh, kulit kina, gula tebu dan tembakau. Tabel 11. Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yang pembudidayaannya berkembang sangat pesat sejak dekade 1990-an yang tercatat seluas 1,1 juta hektar, dan pada tahun 2007 berkembang menjadi 6,78 juta hektar dengan produksi Crude Palm Oil CPO sebanyak 17,37 juta ton. Industri kelapa sawit Indonesia telah tumbuh secara signifikan dalam dua puluh tahun terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Bersama dengan Malaysia, Indonesia menguasai hampir 90 produksi minyak sawit dunia dan bahkan mampu memproduksi 16.050.000 ton mengungguli Malaysia yang hanya produksi CPO sebesar 15.881.000 ton MPOB for data on Malaysia,2009. Indonesia memiliki kebun kelapa sawit seluas 6.611.000 ha. Selain itu minyak kelapa sawit merupakan komoditas strategis baik sebagai bahan pangan minyak goreng maupun bahan bakar alternatif seperti biodiesel Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia,2008. Pada Tabel 12 dan Gambar 15 diketahui jumlah produksi minyak sawit yang memiliki jumlah terbesar serta peningkatan rata-rata 10,9 per tahun dalam rentang tahun 2000-2006. Peningkatan jumlah produksi CPO mengalami penurunan pada rentang tahun 2000-2009 yaitu rata-rata 6,5. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 39 Tabel 11. Produksi Perkebunan Besar menurut Jenis Tanaman, Indonesia Ton, 1995-2009 Tahun Karet Kering Minyak Sawit Biji Sawit Coklat Kopi Teh Kulit Kina Gula Tebu 1 Tembakau 1 1995 341.000 2.476.400 605.300 46.400 20.800 111.082 300 2.104.700 9.900 1996 334.600 2.569.500 626.600 46.800 26.500 132.000 400 2.160.100 7.100 1997 330.500 4.165.685 838.708 65.889 30.612 121.000 500 2.187.243 7.800 1998 332.570 4.585.846 917.169 60.925 28.530 132.682 400 1.928.744 7.700 1999 293.663 4.907.779 981.556 58.914 27.493 126.442 917 1.801.403 5.797 2000 375.819 5.094.855 1.018.971 57.725 28.265 123.120 792 1.780.130 6.312 2001 397.720 5.598.440 1.117.759 57.860 27.045 126.708 728 1.824.575 5.465 2002 403.712 6.195.605 1.209.723 48.245 26.740 120.421 635 1.901.326 5.340 2003 396.104 6.923.510 1.529.249 56.632 29.437 127.523 784 1.991.606 5.228 2004 403.800 8.479.262 1.861.965 54.921 29.159 125.514 740 2.051.642 2.679 2005 432.221 10.119.061 2.139.652 55.127 24.809 128.154 825 2.241.742 4.003 2006 554.634 10.961.756 2.363.147 67.200 28.900 115.436 800 2.307.000 4.200 2007 578.486 11.437.986 2.593.198 68.600 24.100 116.501 500 2.623.800 3.100 2008 586.081 12.477.752 2.829.201 62.913 28.074 114.689 400 2.668.428 2.614 2009 640.787 12.954.662 2.937.362 63.628 28.448 112.761 600 2.849.769 2.943 Catatan : 1. Termasuk produksi yang menggunakan bahan mentah dari perkebunan rakyat nan rakyat . Angka sementara Sumber : BPS, 2008 Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 40 Industri kelapa sawit berpotensi menghasilkan perkembangan ekonomi dan sosial yang signifikan di Indonesia. Kelapa sawit merupakan produk pertanian paling sukses kedua di Indonesia setelah padi, dan merupakan ekspor pertanian terbesar. Industri ini menjadi sarana meraih nafkah dan perkembangan ekonomi bagi sejumlah besar masyarakat miskin di pedesaan Indonesia. Industri kelapa sawit Indonesia diperkirakan akan terus berkembang pesat dalam jangka menengah. Pasar minyak sawit dunia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan produksi minyak sawit saat ini diperkirakan lebih dari 45 juta ton. Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, dengan produksi lebih dari 18 juta ton minyak sawit per tahun. Meskipun hanya menyumbang sekitar 14 persen PDB, pertanian menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 41 persen penduduk Indonesia dan menjadi mata pencarian sekitar dua pertiga rumah tangga pedesaan. Industri kelapa sawit merupakan kontributor yang signifikan bagi pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Pada 2008, lebih dari 41 persen perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil, menghasilkan 6,6 juta ton minyak sawit. Dengan lebih dari separuh penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan—dan lebih dari 20 persen di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan—industri kelapa sawit menyediakan sarana pengentasan kemiskinan yang tidak terbandingi. Pembatasan konversi hutan untuk pertanian atau kelapa sawit menutup peluang peningkatan standar hidup dan manfaat ekonomi yang cukup prospektif bagi warga pedesaan, membenamkan mereka ke standar kehidupan yang kian rendah. Tabel 12. Volume dan nilai ekspor, Impor Indonesia Tahun EKSPOR Volume Ton Nilai 000 US 2000 4.688.852 1.326.398 2001 5.485.144 1.227.165 2002 7.072.124 2.348.638 2003 7.046.303 2.719.304 2004 9.565.974 3.944.457 2005 11.418.987 4.344.303 2006 11.745.954 4.139.286 2007 13.210.742 8.866.445 2008 18.141.006 14.110.229 2009 21.151.127 11.605.431 Sumber : Ditjenbun, 2008 Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 41 Gambar 15. Volume dan Nilai Ekspor Komoditi kelapa Sawit, 200-2006. Ditjenbun, 2009 Sekitar 80 persen produksi minyak sawit dunia digunakan untuk makanan, termasuk minyak goreng, dalam margarin, mi, makanan panggang, dll. Selain itu, minyak sawit digunakan sebagai bahan dalam produk nonmakanan, termasuk produksi bahan bakar hayati, sabun, detergen dan surfaktan, kosmetik, obat-obatan, serta beraneka ragam produk rumah tangga dan industri yang lain. Pada 2009, dunia mengonsumsi sekitar 6,5 kilogram minyak sawit per kapita setiap tahun.4 Minyak sawit dan minyak inti sawit, baik dalam produk makanan maupun nonmakanan, tumbuh secara signifikan. Menjelang 2020, konsumsi minyak sawit dunia diperkirakan tumbuh sampai hampir 60 juta ton. Permintaan minyak sawit di dunia juga meningkat, dan cenderung terus meningkat, karena negara berkembang beralih dari lemak-trans buatan ke alternatif yang lebih sehat. Lemak-trans sering digunakan untuk menggantikan lemak padat alami dan lemak cair dalam produksi makanan komersial, khususnya makanan cepat saji dan industri camilan dan makanan panggang. Minyak sawit adalah produk pertanian kedua terbesar Indonesia; pada 2008, Indonesia menghasilkan lebih dari 18 juta ton minyak sawit. Selama dasawarsa yang Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 42 lalu, minyak sawit merupakan ekspor pertanian Indonesia yang paling penting. Pada 2008, Indonesia mengekspor lebih dari 14,5 juta dalam bentuk produk yang berkaitan dengan sawit.16 Industri minyak sawit Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini, kira-kira 1,3 juta ha lahan baru dijadikan perkebunan kelapa sawit sejak 2005, sehingga mencapai hampir 5 juta ha pada 2007 mencakup 10,3 persen dari 48,1 juta ha lahan pertanian17. Perluasan luar biasa ini terjadi karena imbal hasil tinggi yang dipicu oleh permintaan yang semakin besar. Kebun kelapa sawit Indonesia yang luas berada di Sumatra, mencakup lebih dari 75 persen total areal kelapa sawit matang dan 80 persen total produksi minyak sawit.18 Provinsi produksi utama di Indonesia adalah Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jambi, dan Sumatra Barat. Pada 2008, sekitar 49 persen perkebunan kelapa sawit dimiliki swasta, 41 persen dimiliki petani kecil, dan sisanya yang 10 persen dimiliki pemerintah. Perkebunan swasta adalah penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia, menghasilkan lebih dari 9,4 juta ton berdasarkan perhitungan pada 2008. Pada tahun yang sama, perkebunan petani kecil menghasilkan 6,7 juta ton, dan perkebunan pemerintah menghasilkan 2,2 juta ton. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 43

V. ANALISIS RANTAI PASOK