49
Tabel 13. Anggota Rantai Pasok lanjutan
Tingkatan Anggota
Proses Aktivitas
Pengolah Hilir Pemasok supermarket
Pedagang pasar
Eksportir
Pembelian
Sortasi
Pengolahan
Penyimpanan
Penjualan
CPO selanjutnya didistribusikan untuk
dipasarkan dan juga didistribusikan sebagai
pasokan bahan baku untuk produksi minyak goreng ,
dan dilakukan penjualan ke Ritel
Supermarket
Pasar tradisional
Pembelian
Penyimpanan
Penjualan
Melakukan pembelian dari distributoreksportir untuk
selanjutnya penjualan ke konsumen end user
Konsumen
Industri
Masyarakat umum
Pembelian
Melakukan pembelian
minyak goreng
dari distributor,
ritel, supermarket dan eksportir.
b. Entitas Rantai Pasokan 1. Produk
Entitas rantai pasokan menggambarkan elemen-elemen di dalam rantai pasokan. Elemen-elemen ditinjau dari produk, pasar, stakeholder rantai pasokan
dan situasi persaingan. Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera, dan Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya
besar-besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang
menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing
induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Ketersediaan lahan sawit di Indonesia hamper tersebar di seluruh pulau, seperti
Bangka Belitung 107,070 Ha, Bengkulu 180,693 Ha, Irian Jaya Barat 180,171 Ha, Jambi 388,265 Ha, Kalimantan Barat 431,882 Ha, Kalimantan
Tengah 840,730 Ha dan Sulawesi Barat 54,568 Ha. Standar kualitas buah sawit dan Minyak Sawit Kasar yang ditetapkan oleh PT ASL dapat dilihat pada
Tabel 14. Standar minyak goreng yang ditetapkan oleh PT PKB dapat dilihat
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
50
pada Tabel 15. Standar Nasional Indonesia Minyak Goreng secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 14. Standar Kualitas Buah Sawit
No PARAMETER
STANDAR HASIL PANEN
1. Kriteria Buah Matang Panen
Buah matang
yang telah
membrondol secara alamiah, yang ditunjukkan
dengan adanya
brondolan normal di piringan 2
Panjang gagang ± 1 cm
3 Bentuk potongan gagang
Berbentuk cangkem kodok V
PENERIMAAN DI PABRIK PENGOLAH KELAPA SAWIT 4
Buah Busuk Maks 5
5 Buah Mentah
Maks 5 6
Tandan Kosong 7
Tangkai Panjang Maks 1
Tabel 15. Standar Kualitas Minyak Sawit Kasar CPO
No PARAMETER
STANDAR
1. FFA
Maks 2,5 2
Moisture Maks 0,2
3 Dirt
Maks 0,02 4
DOBI Min 0,2
5 Karoten
Min 500 ppm
2. Pasar
Penjualan minyak sawit kasar bersumber dari permintaan pasar luar negeri dan pasar dalam negeri dan mekanisme penjualan melalui tender.
Minyak sawit kasar hasil pengolahan PT ASL di simpan di pelabuhan Talang Duku dan Teluk Bayur. Setelah diketahui pemenang dari peserta tender dan
jumlah yang akan dijual, minyak sawit kasar selanjutnya didistribusikan. Perusahaan yang menjadi peserta tender minyak sawit kasar dapat dilihat
pada tabel 17.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
51
Tabel 16. Standar Kualitas Minyak Goreng
No. Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
Mutu I Mutu II
1. Keadaan 1.1 Bau
Normal Normal
1.2 Rasa Normal
Normal 1.3 Warna
Putih, kuning pucat sampai kuning 2 Kadar air
bb maks 0,1
maks 0,3 3 Bilangan asam
mg KOHg maks 0,6
maks 2 4 Asam linolenat C18:3
dalam komposisi asam lemak minyak
Maks 2 Maks 2
5 Cemaran logam
5.1 Timbal Pb mgkg
maks 0,1 maks 0,1
5.2 Timah Sn mgkg
maks 40,0250 maks 40,0250
5.3 Raksa Hg mgkg
maks 0,05 maks 0,05
5.4 Tembaga Cu mgkg
maks 0,1 maks 0,1
6 Cemaran Arsen As mgkg
maks 0,1 maks 0,1
7 Minyak Pelikan negatif
negatif CATATAN Dalam kemasan kaleng
CATATAN Minyak pelikan adalah minyak mineral dan tidak bisa disabunkan
Sumber : Standar Nasional Indonesia Minyak Goreng
Tabel 17. Perusahaan Peserta Tender CPO Pengiriman Melalui Pelabuhan Talang Duku dan Teluk Bayur
No Nama perusahaan
No Nama perusahaan
1 PT Inti Benua Perkasatama
9 PT Asianagro Agung Jaya
2 SMART Tbk
10 PT Ecogreen Oleochemicals
3 PT Wilmar Nabati Indonesia
11 PT Victorindo Alam Lestari
4 PT Sari Dumai Sejati
12 PT Nagamas Palmoil Lestari
5 PT Bina Karya Prima
13 PT Multimas Nabati Asahan
6 PT Panca Nabati Prakarsa
14 PT Budi Nabati Perkasa
7 PT Pacific Indopalm Industries
15 PT Wira Inno Mas
8 PT Pacific Palmindo Industries
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
52
CPO selanjutnya diproses untuk menghasilkan minyak goreng di PT PKB. Bahan baku yang dipergunakan diantaranya berasal dari PT ASL.
Persyaratan standar CPO yang ditetapkan untuk diproses telah disepakati pada saat pemberkasan administrasi tender, yaitu berdasarkan kandungan
asam lemak bebas FFA bernilai maksimal 5.
Pemasaran minyak goreng dilakukan melalui distributor. Salah satu distributor yang melakukan penjualan minyak goreng PT PKB yaitu PT FP
dengan sasaran penjualan pasar-pasar tradisional dan PT FI dengan sasaran penjualan supermarket.
3. Pemangku Kepentingan Stakeholder
Banyak pihak yang berperan sebagai pemangku kepentingan dalam anggota rantai pasokan. Pemangku tersebut adalah pemasok bibit, pemasok
kelapa sawit, petani, koperasi dan bandar, pengolah, pemasok ritel, pemasok supermarket dan eksportir. Pemasok bibit yang dipergunakan di PT ASL dan
petani koperasi berasal dari Kebun Marihat, Socfindo dan Lonsu Medan.
4. Kemitraan
Peningkatan yang terus menerus terhadap CPO, dengan keterbatasan jumlah lahan yang dimiliki PT ASL, kemitraan dengan petani terus
ditingkatkan, melalui Koperasi Primer Petani Anggota KPPA. Saat ini anggota KPPA terdiri atas 8 kelompok tani, dan masing-masing kelompok
tani terdiri atas 5-20 petani sawit.
Kemitraan yang dijalin antara PT ASL dengan petani tertuang dalam kontrak, dengan pembahasan sebagai berikut:
1. Lahan yang dipergunakan untuk penanaman kelapa sawit adalah lahan
masyarakat 2. Proses penanaman, dimulai dari bibit sampai pohon menghasilkan,
dibiayai oleh perusahaan sebagai pinjaman kepada petani. Pengembalian pinjaman dilakukan melalui pemotongan pembayaran hasil penjualan
TBS petani yang masuk ke perusahaan.
3. Untuk proses pemanenan menjadi tanggung jawab petani.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
53
4. Sistem bagi hasil yaitu 30 untuk perusahaan dan 70 untuk petani dikurangi pinjaman petani alokasi untuk membayar cicilan pinjaman
sekitar 10-20.
Pada pabrik pengolah CPO menjadi minyak goreng di PT PKB, kemitraan terjalin hanya pada bagian pemasaran. Kemitraan yang terjalin
dengan pihak distributor atau ritel dan pasar tradisional atau modern diharapkan mampu meningkatkan minyak goreng yang dihasilkan oleh PT
PKB, terutama dapat bersaing dari sisi harga tanpa mengurangi aspek mutu minyak goreng.
5.2. Sasaran Rantai