PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

74

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

QFD Quality Function Deployment adalah suatu alat untuk membuat pelaksanaan TQM Total Quality Management menjadi efektif untuk mentranslasikan keinginan pelanggan ke dalam spesifik desain. Dalam penggunaan QFD ini, dua tujuan yang ingin dicapai adalah: 1 menentukan rancangan fungsional produk yang akan memuaskan keinginan pelanggan dan 2 mentranslasikan keinginan konsumen tersebut ke dalam spesifik desain produk. Perencanaan mutu dengan QFD terdiri dari beberapa langkah, yaitu mengidentifikasi keinginan pelanggan, mengidentifkasi atribut respon teknis, menghubungkan keinginan pelanggan dan atribut respon teknis, dan mengevaluasinya. Analisis QFD ini akan direpresentasikan dengan bantuan berupa gambaran rumah, yang disebut HOQ House of Quality. Prinsip pokok analisis ini, dalam perencanaan mutu, adalah keterkaitan antara 2 dua sumbu matriks HOQ, yaitu atribut mutu kelapa sawit, CPO dan minyak goreng dan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap mutu. Faktor-faktor dominan tersebut selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan faktor-faktor dominan yang paling prioritas dan kemudian yang prioritas tersebut diberi perlakuan tertentu agar menjadi lebih baik, sehingga akhirnya atribut mutu komoditas berbasis kelapa sawit dapat menjadi lebih baik juga dari sebelumnya. 6.1. Atribut Mutu Kelapa Sawit Susunan prioritas atribut mutu tandan buah sawit tersebut dapat dilihat pada Tabel 24 dan direpresentasikan dalam Gambar 22. Tabel 24. Atribut mutu tandan buah sawit Atribut Mutu Prioritas Prioritas dalam QFD Persyaratan pemanenan 2 4 Kematangan buah 1 5 Berat buah sawit minimal 10 kg 2 4 Brondolan 3 3 Panjang tangkai 5 1 pengumpulan TBS di TPH 4 2 Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 75 Pada Tabel 24, yang menjadi prioritas dalam atribut mutu tandan buah sawit adalah kematangan buah. Kematangan buah yang optimum, yaitu pada saat tandan buah sawit mengandung minyak dan kernel tertinggi yang ditandai dengan mudahnya berondolan lepas dari tandannya dan berat tandan buah sawit ± 10 Kg. Dari Gambar 22 terlihat bahwa atribut mutu kematangan buah sangat dipengaruhi oleh teknik pemanenan, pengukuran kematangan buah dan lama waktu pendistribusian tandan buah sawit ke pabrik minyak kelapa sawit PMKS. Rangkaian tahapan proses yang paling mempengaruhi atribut mutu adalah teknik pemanenan, seperti terlihat pada Gambar 22. Atribut mutu lain yang dipengaruhi diantaranya persyaratan pemanenan, yang meliputi pemanenan buah sawit yang matang, ditandai dengan warna buah kuning keemasan; penggunaan alas atau terpal dipiringan pohon sawit, dengan tujuan tandan buah sawit yang dipanen tidak jatuh pada area basah dan berlumpur, yang disebabkan curah hujan tinggi dan banjir serta kondisi tanah yang berlumpur sehingga tandan buah sawit menjadi kotor serta alat yang digunakan untuk memanen disesuaikan dengan ketinggian pohon sawit yang akan di panen. Kotoran yang ikut dalam proses pengolahan akan mempengaruhi mutu minyak sawit yang dihasilkan melalui pengukuran parameter pengotor. Selain kotoran, air yang terbawa dalam tandan buah sawit yang dipanen pada areal berawa atau banjir juga mempengaruhi kandungan kadar air tandan buah sawit, dan akan terus mengikut pada proses pengolahan. Pengaturan ketinggian alat dalam pemanenan bertujuan agar tandan buah yang dipanen tidak mengalami kerusakan fisik buah yang disebabkan kesalahan pemotongan saat panen. Kematangan buah menandakan kandungan minyak optimum dan menandakan kandungan asam lemak bebas sebagai indikator yang mempengaruhi mutu dalam pengolahan di industri hulu dan hilir serta produk yang dihasilkannya. Atribut mutu lain yang dipengaruhi oleh teknik pemanenan yaitu kematangan buah, dimana buah yang dipanen adalah buah yang matang, berat buah sawit minimal 10 kg, brondolan yang terjatuh sebagai tanda kematangan buah sawit, panjang tangkai tandan buah sawit yang telah dipanen adalah 1 cm dan pengumpulan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com tandan buah sawit di piringan pohon sawit merupakan indikator kematangan buah sawit dan dilakukan pemanenan. Pengutipan brondolan sangat penting karena brondolan mengandung minyak sampai 48 dimana minyak. Tahapan proses p tempatkan di tempat penampungan hasil. diangkut dengan menggunakan lori ke area tempat penampungan hasil. Yang menjadi perhatian adalah kondisi menggunakan alas untuk mencegah yang berasal dari kebun plasma sortasi serta penyimpanan di koperasi. Persyaratan pemanenan Kematangan buah Berat tandan buah sawit Brondolan Panjang tangkai pengumpulan TBS di TPH Bobot Absolut Bobot Relatif Keterangan : Hubungan persyaratan pelanggan dengan proses : 10 = kuat Hubungan antara + = mempengaruhi √ = saling mempengaruhi Gambar 22. Rumah Kualitas QFD I atribut mutu tandan buah sawit dengan tahapan proses 76 di tempat penampungan hasil. Brondolan yang terjatuh di sekitar piringan pohon sawit merupakan indikator kematangan buah sawit dan dilakukan Pengutipan brondolan sangat penting karena brondolan mengandung pai 48 dimana tandan buah sawit TBS hanya mengandung 22 Tahapan proses perlakuan tandan buah sawit yang berasal dari tempatkan di tempat penampungan hasil. Tandan buah sawit diangkut dengan menggunakan lori ke area tempat penampungan hasil. Yang perhatian adalah kondisi tempat penampungan hasil menggunakan alas untuk mencegah tandan buah sawit kotor. Tandan buah sawit kebun plasma selanjutnya diserahkan ke koperasi, dan dilakukan sortasi serta penyimpanan di koperasi. Te kn ik p em an en an Pe ng uk ura n k em ata ng an b ua h Pe ng utip an B ro nd ola n Pe rla ku an T B S d i T PH Pe ny im pa na n T B S d i K op era si Tra ns po rta si T B S k e P MK S 10 10 5 1 1 1 10 10 1 5 5 5 buah sawit ± 10 kg 10 1 1 1 1 1 10 1 10 1 1 1 10 1 1 1 1 1 pengumpulan TBS di TPH 1 1 1 10 10 1 134 44 52 57 57 21 0,34 0,11 0,13 0,15 0,15 0,05 Hubungan persyaratan pelanggan dengan proses : 10 = kuat 5 = sedang 1 = lemah Hubungan antara proses: = mempengaruhi - = dipengaruhi √ = saling mempengaruhi ● = tidak ada hubungan . Rumah Kualitas QFD I atribut mutu tandan buah sawit dengan tahapan proses Brondolan yang terjatuh di sekitar piringan pohon sawit merupakan indikator kematangan buah sawit dan dilakukan Pengutipan brondolan sangat penting karena brondolan mengandung TBS hanya mengandung 22 yang berasal dari kebun inti di Tandan buah sawit setelah dipanen, diangkut dengan menggunakan lori ke area tempat penampungan hasil. Yang tempat penampungan hasil bersih dan selalu Tandan buah sawit lanjutnya diserahkan ke koperasi, dan dilakukan Tra ns po rta si T B S k e P MK S La m a w ak tu a nta ra p an en d en ga n pe nd is trib us ia n k e P MK S Prio rita s 1 2 10 1 1 2 1 3 1 5 1 4 26 0,05 0,07 . Rumah Kualitas QFD I atribut mutu tandan buah sawit dengan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 77 Tahapan proses transportasi tandan buah sawit ke pabrik minyak kelapa sawit untuk TBS dari kebun inti didistribusikan langsung ke pabrik minyak kelapa sawit. Sedangkan tandan buah sawit yang berasal dari kebun plasma, pendistribusian ke pabrik minyak kelapa sawit dilakukan melalui koperasi-koperasi yang melakukan kerjasama dengan pabrik pengolah. Tahapan proses pendistribusian yang mempengaruhi atribut mutu adalah lama waktu pendistribusian hasil panen ke pabrik minyak kelapa sawit. Tandan buah sawit yang telah dipanen, diharapkan didistribusikan pada hari yang sama dengan pemanenan. Tujuannya adalah tandan buah sawit yang telah dipanen tidak mengalami kerusakan.

6.2. Atribut Mutu Minyak Sawit