Pencapaian awal dari indikator kinerja skor 3 Target realistis dan terendah indikator kinerja skor 10 dan 0

jumlah ketidakhadiran karyawan staf lapang dan karyawan staf administrasi. Data ketidakhadiran karyawan staf lapang diperoleh dengan cara wawancara langsung salah seorang pekerja lapangan dan pegawai kantor UPT BTPI. Hal tersebut dikarenakan Dok Pembinaan UPT BTPI tidak memiliki data tertulis terkait absen staf lapang. Sedangkan data ketidakhadiran karyawan staf administrasi diperoleh dari rekapitulasi absen, namun data yang ada hanya dari Januari 2010 sampai November 2011. Berdasarkan hasil wawancara, untuk jumlah ketidakhadiran karyawan staf lapang diperoleh dari asumsi-asumsi. Ketidakhadiran karyawan diasumsikan dalam satu bulan rata-rata hanya satu orang yang absen dan hanya satu hari orang tersebut absen, sehingga diperoleh hasil jumlah ketidakhadiran karyawan sebesar 12 hari dalam satu tahun untuk staf lapang. Nilai jumlah ketidakhadiran karyawan staf administrasi diperoleh dari rata- rata rekapitulasi data yang diperoleh yaitu Januari 2010 sampai November 2011. Penggunaan rata-rata dari rekapitulasi data dikarenakan data yang ada hanya data dari Januari 2010 sampai November 2011. Hal tersebut mengakibatkan nilai rata- rata dari rekapitulasi data tersebut dibutuhkan untuk dijadikan asumsi jumlah ketidakhadiran karyawan staf administrasi dalam satu tahun. Berdasarkan hasil rekapitulasi data, untuk jumlah ketidakhadiran karyawan staf administrasi adalah 68 hari dalam satu tahun. Dengan demikian, diperoleh hasil dalam satu tahun jumlah hari karyawan absen adalah 80 hari. Prosentase ketidakhadiran karyawan memiliki nilai sebesar 1,33 diperoleh dengan cara:

5.2.2 Pencapaian awal dari indikator kinerja skor 3

Pencapaian setiap indikator kinerja pada saat matrik mulai dioperasionalkan dikategorikan ke dalam skor 3. Besarnya nilai pencapaian ini sama dengan rata- rata nilai pencapaian indikator-indikator kinerja tenaga kerja, pemakaian mesin, jam kerja aktual produksi, jam kerja efektif, ketidakhadiran karyawan pada periode pengukuran dalam hal ini periode lima tahun terakhir dari tahun 2006 sampai 2010. Nilai pencapaian awal skor 3 dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Nilai pencapaian awal skor 3 Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Nilai Awal 1 Tenaga Kerja 53,33 2 Pemakaian Mesin 30,90 3 Jam Kerja Aktual Produksi 58, 86 4 Jam Kerja Efektif 85,71 5 Jumlah Ketidakhadiran 1,33

5.2.3 Target realistis dan terendah indikator kinerja skor 10 dan 0

Target realistis yang ditetapkan berkenaan dengan target yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang untuk tiap-tiap prespektif kinerja yang diukur. Target yang ingin dicapai tersebut akan ditempatkan dalam skala skor 10 untuk setiap indikator kinerja. Target ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, karena pihak manajemen mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat menentukan kemajuan yang akan dicapai. Nilai target realistis ini diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner kepada pihak manajemen yang dapat dilihat pada Lampiran 8. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner tersebut disebutkan bahwa untuk target realistis tertinggi yang ingin dicapai oleh perusahaan ditentukan berdasarkan target perusahaan yaitu dalam 3 slipway yang dimiliki mampu menampung masing-masing 2 kapal dan dalam satu bulan terjadi 4 kali frekuensi reparasi kapal dikalikan 12 bulan sehingga diperoleh target reparasi kapal dalam satu tahun sebanyak 288 kapal. Sementara itu, dilihat dari ketidakhadiran karyawan, diasumsikan bahwa dalam satu tahun, masing-masing karyawan hanya absen dua kali, sehingga jumlah ketidakhadiran karyawan dalam satu tahun adalah 40 hari absen. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh nilai tiap indikator kinerja yang diukur pada skor 10. Nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Nilai target realistis skor 10 Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Nilai Awal 1 Tenaga Kerja 100,00 2 Pemakaian Mesin 72,00 3 Jam Kerja Aktual Produksi 137,14 4 Jam Kerja Efektif 85,71 5 Jumlah Ketidakhadiran 0,67 Penetapan skor 0 juga dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Berdasarkan wawancara dan kuesioner tersebut, nilai target terendah perusahaan adalah jika dalam 3 slipway yang dimiliki oleh perusahaan masing-masing hanya memuat 1 kapal dan dalam satu bulan hanya terjadi 3 kali frekuensi reparasi kapal dikalikan 12 bulan sehingga diperoleh target reparasi kapal terendah dalam satu tahun sebanyak 108 kapal. Apabila dilihat dari ketidakhadiran karyawan, diasumsikan bahwa masing-masing karyawan menggunakan jatah cuti mereka dalam setahun yaitu 12 hari, sehingga dalam satu tahun jumlah ketidakhadiran adalah 240 hari. Berdasarkan hal tersebut, nilai yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Nilai terendah skor 0 Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Nilai Awal 1 Tenaga Kerja 70,00 2 Pemakaian Mesin 27,00 3 Jam Kerja Aktual Produksi 51,43 4 Jam Kerja Efektif 78,57 5 Jumlah Ketidakhadiran 4,00

5.2.4 Bobot indikator kinerja