Bentuk dan susunan model OMAX

1 Memperlihatkan sasaran atau target peningkatan produktivitas. 2 Mengetahui posisi dalam pencapaian target. 3 Alat peningkatan dalam pengambilan keputusan bagi peningkatan produktivitas. Hal lain yang dapat dilihat dengan menggunakan model OMAX ini, antara lain: 1 Model ini memungkinkan dijalankannya aktivitas-aktivitas pengukuran produktivitas, penilaian evaluasi produktivitas, peningkatan dan perencanaan produktivitas sekaligus; 2 Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dapat diidentifikasikan dengan baik dan dapat dikuantifikasikan; 3 Adanya sasaran produktivitas yang jelas dan mudah dimengerti yang akan memberikan motivasi bagi pekerja untuk mencapainya; 4 Adanya pengertian bobot yang mencerminkan pengaruh masing-masing faktor terhadap peningkatan produktivitas perusahaan yang penentuannya memerlukan persetujuan manajemen; dan 5 Model ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas baik dalam satuan fisik maupun uang dan nilai ke dalam suatu indikator atau indeks.

2.4.2 Bentuk dan susunan model OMAX

Mahendra 2007 juga menyebutkan bahwa, objective matrix atau matriks sasaran merupakan suatu metode unjuk kerja yang menggunakan indikator- indikator produksi dan suatu prosedur pembobotan untuk memperoleh suatu indikator pencapaian total. Susunan model ini berupa matrik yang butir-butirnya disusun menurut kolom dan baris sehingga dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Susunan matrik ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya. Didalamnya memuat bermacam-macam kombinasi angka-angka yang tidak terlalu terperinci akan tetapi cukup untuk menyatakan keadaan secara praktis dan garis besarnya saja. Susunan model ini terdiri atas beberapa bagian yaitu: 1 Kriteria produktivitas Kegiatan dan faktor-faktor yang mendukung produktivitas,dan satu unit kerja yang sedang diukur produktivitasnya dinyatakan dengan kriteria. Kriteria-kriteria ini menyatakan ukuran efektivitas dari output, efisiensi dari input dan faktor-faktor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat produktivitas yang diukur. 2 Butir-butir matrik Kerangka badan matrik disusun oleh besaran-besaran pencapaian tiap-tiap kriteria. Didalamnya terdiri dari sebelas baris dan baris yang paling bawah merupakan pencapaian terendah atau terburuk yang dinyatakan dengan skor nol, sampai dengan baris paling atas yang merupakan sasaran atau target produktivitas yang realistis yang dinyatakan dengan skor sepuluh. Tingkat pencapaian mula-mula yaitu tingkat pencapaian yang diperoleh pada saat matrik ini mulai dioperasikan ditempatkan pada skor tiga 3. Setelah butir- butir skor nol, tiga dan sepuluh diisikan semuanya, sisa butir-butir lainnya untuk tiap-tiap kriteria dengan lengkap dicantumkan secara bertingkat. Butir-butir pada skor 1,2,4 sampai 9 merupakan tingkat pencapaian antara sehingga tingkat pencapaian akhir atau skor 10 dapat dicapai. 3 Bobot Tiap-tiap kriteria yang telah ditetapkan mempunyai pengaruh yang berbeda- beda terhadap tingkat unit yang diukur. Oleh karena itu, perlu dicantumkan bobot yang menyatakan derajat kepentingan dalam prosentase yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Besarnya bobot ditentukan oleh suatu kelompok manajemen yang berada di atas yang mengepalai unit kerja yang diukur. Jumlah bobot seluruh kriteria adalah 100. 4 Sasaran Merupakan tingkat kemajuan yang dapat dicapai oleh tiap-tiap kriteria produktivitas dalam periode waktu tertentu dengan melihat keadaan yang realistis yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Besarnya nilai sasaran ini kemudian diletakkan pada skor tertinggi yaitu skor 10. 5 Tingkat pencapaian Keberhasilan yang dicapai oleh masing-masing kriteria atau rasio dalam periode waktu yang diukur ini kemudian diisikan pada baris pencapaian yang tersedia untuk semua kriteria. Data untuk perhitungan kriteria atau rasio ini diperoleh dari tiap-tiap bagian yang diukur. 6 Skor Pada baris skor bagian bawah badan matrik besar pencapaian pada poin no 5 bagian atas badan matrik dirubah ke dalam skor yang sesuai, ini dilakukan dengan mencocokkan besaran realisasi pencapaian rasio point no 5 dengan butir matrik yang ada dan ekivalen dengan skor tertentu. 7 Nilai Nilai daripada pencapaian yang berhasil diperoleh untuk setiap kriteria pada periode tertentu didapat dengan mengalikan skor pada kriteria tertentu dengan bobot kriteria tersebut. 8 Indikator pencapaian Pada periode tertentu, jumlah seluruh nilai dari tiap-tiap kriteria dicantumkan pada kotak indikator pencapaian. Besarnya indikator diisi sesuai dengan indikator mula-mula. Semua indikator berada pada skor 3 pada saat matrik mulai dioperasikan. 9 Indeks Peningkatan produktivitas ditentukan dari besarnya kenaikan indikator pencapaian yang terjadi antara yang baru dengan yang lama. Kesembilan susunan ini membentuk kerangka model.

2.4.3 Penyusunan matrik