5.3.5. Status Usahatani Cabai
Pekerjaan petani yang menganggap usahatani cabai sebai pekerjaan sampingan umumnya memiliki pekerjaan lain, yaitu sebagai pengusaha, buruh
perkebunan teh, pedagang, dan buruh bangunan. Hal ini dikarenakan hasil dari pekerjaan utama tidak mencukupi dan usahatani cabai memberikan tambahan
pendapatan yang baik. Namun, sebagian besar petani cabai di Desa Perbawati menjadikan usahatani cabai sebagai pekerjaan utama. Pengelompokan pekerjaan
ini didasarkan pada lamanya waktu bekerja dalam satu minggu. BPS menyatakan bahwa, apabila dalam satu minggu bekerja lebih dari 35 jam maka dapat dikatakan
fulltime atau kegiatan yang dilakukan menjadi pekerjaan utama. Sementara, ika kurang dari 35 jam per minggu maka dikatakan kegiatan yang dilakukan adalah
pekerjaan sampingan. Hal ini terlihat pada Tabel 18, presentase terbesar yang menjadikan usahatani cabai sebagai pekerjaan utama, yaitu sebesar 69,57 persen.
Tabel 18. Status Usahatani Petani Responden di Desa Perbawati Tahun 2011-
2012
Status Usahatani Petani Orang
Presentase
Pekerjaan Utama 16
69,57 Pekerjaan Sampingan
7 30,43
Total 23
100,00
5.3.6. Luas Lahan
Penguasaan lahan di Desa Perbawati untuk usahatani cabai merupakan salah satu terbesar di Kabupaten Sukabumi dibandingkan dengan daerah penghasil
cabai lainnya, seperti di Goalpara dan Sukaraja. Hal ini menjadi salah satu alasan pemilihan lokasi penelitian. Semakin besar lahan yang digunakan atau dimiliki
untuk usahatani cabai, maka hasil yang akan diperoleh juga akan semakin besar. Petani yang memiliki lahan yang luas akan mendapatkan hasil cabai yang besar,
jika petani cabai menjalankan budidaya cabai dengan baik dan benar. Selain itu, cuaca juga mempengaruhi hasil yang didapatkan oleh petani. Saat musim hujan
maka hasil yang diperoleh lebih rendah dibandingkan musim kemarau, sedangkan musim yang paling baik untuk memperoleh hasil panen yang tinggi adalah saat
musim kemarau.
Tabel 19. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan yang
Digunakan untuk Usahatani Cabai Tahun 2011-2012
Luas Lahan Ha Petani Orang
Persentase
0,25 8
34,78 0,25 - 0,5
8 34,78
0,6 - 1,0 3
13,04 1,0
4 17,39
Total 23
100,00
5.3.7. Status Kepemilikan Lahan
Status kepemilikan lahan di Desa Perbawati terbagi atas tiga kategori, yaitu milik sendiri, menyewa, dan milik sendiri dan menyewa. Namun, sebagian
besar petani menyewa lahan untuk melakukan usahatani cabai. Hal ini terjadi karena tingginya harga lahan, sehingga petani memillih untuk menyewa, dengan
menyewa sisa modal dapat digunakan untuk musim tanam berikutnya.
Tabel 20. Karakteritik Petani Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Tahun 2011
– 2012
Status Kepemilikan Lahan Petani Orang
Persentase
Milik sendiri 1
4,35 Menyewa
21 91,30
Milik sendiri dan menyewa 1
4,35
Total 23
100,00
Karakteristik petani cabai di Desa Perbawati yang dijadikan responden sebagian besar berada pada usia produktif dengan tingkat pendidikan yang rendah.
Petani cabai ini menjadikan usahatani cabai sebagai pekerjaan utama. Luas lahan yang digunakan untuk usahatani cabai dapat dikatakan relatif besar dan sebagian
besar lahan tersebut adalah menyewa.
5.3.8. Pola Tanam