3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra komoditi cabai merah di Jawa Barat. Pada penelitian ini akan diambil komoditas
cabai merah karena komoditas ini merupakan komoditas unggulan. Dalam menjalankan usahatani, para petani cabai merah di Kecamatan Sukabumi
menghadapi risiko produksi. Risiko produksi terjadi karena fakrot iklim dan cuaca, pengaruh hama dan penyakit, tingkat kesuburan tanah, efektivitas
penggunaan input, keterampilan sumberdaya manusia yang kurang. Faktor-faktor risiko pada kegiatan produksi cabai merah tersebut berpotensi menimbulkan
kerugian. Sebagaimana teori penawaran, perilaku penawaran suatu komoditas
dipengaruhi oleh tingkat produksinya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditas, yaitu harga output, harga input
produksi, teknologi, harga produk lain, jumlah produsen, dan harapan produsen dimasa yang akan datang. Sebagai salah satu daerah sentra cabai di Sukabumi,
Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi menjadi salah satu pemasok di Kabupaten Sukabumi dan nasional. Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat
risiko produksi di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis
mengenai tingkat risiko produksi dan perilaku penawaran cabai merah di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Dengan mengetahui besarnya
tingkat risiko produksi, maka petani dapat mengetahui seberapa besar potensi keuntungan dan kerugian yang mungkin diperoleh dari usahatani cabai merah.
Dalam penelitian ini, faktor –faktor yang mempengaruhi penawaran cabai merah
yang akan dianalisis meliputi variabel harga, biaya input produksi, dan harapan produsen di masa yang akan datang, serta aspek risiko produksi. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan risiko produksi seperti harga faktor produksi, pengaruh hama dan
penyakit tanaman, serta faktor iklim dan cuaca. Kemudian melihat bagaimana perilaku penawaran cabai merah dengan mengkaitkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya termasuk aspek risiko, yaitu nilai variasi harga dan produksi cabai merah. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional
Fluktuasi Produksi, harga faktor produksi dan pengaruh hama dan
penyakit tanaman cabai merah di Desa
Perbawati, Kecamatan
Sukabumi, Kabupaten Sukabumi
Analisis Risiko Produksi Cabai Merah
Perilaku penawaran cabai merah di pasar
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
Biaya Ponska Biaya Kompos
Biaya Kapur Biaya Benih
Biaya Obat Nilai variasi produksi
Harga Cabai Merah
Analisis perilaku
penawaran cabai merah di Desa Perbawati
Kecamatan Sukabumi Risiko Produksi
Tingkat Risiko Produksi Cabai Merah di
Desa Perbawati
Analisis sumber- sumber risiko cabai
merah di Desa Perbawati
Analisis deskriptif
Expected value Standart deviation
Coefficient variation Regresi Linier
Berganda dengan double log
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai risiko produksi cabai merah ini dilakukan di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Lokasi tersebut dipilih secara purposive karena Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra cabai merah di Jawa Barat dan Kecamatan Sukabumi merupakan
salah satu daerah penghasil cabai merah yang cukup besar pasokannya di pasaran, sedangkan desa dipilih karena salah satu penghasil cabai terbesar di Kecamatan
Sukabumi. Pengambilan data dilakukan dalam waktu tiga bulan, yaitu 24 Desember 2011 hingga 10 Februari 2012. Waktu tersebut digunakan untuk
memperoleh data dan wawancara dengan petani dan data-data lain dari instansi terkait.
4.2. Metode Penentuan Responden
Metode pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus meneliti segala komponen yang ada pada populasi. Populasi
adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel. Responden yang menjadi objek penelitian ini adalah 23 petani cabai merah yang merupakan
populasi petani cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Penentuan responden dengan menggunakan metode sensus ini
digunakan karena petani cabai yang ada di Desa Perbawati jumlahnya terbatas.
4.3. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara
dengan petani cabai merah di lokasi penelitian. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari Direktorat Jenderal Hortikultura, BPS kontribusi komoditi
hortikultura terhadap PDB; Luas Panen, produktivitas, dan produksi cabai merah di Jawa Barat, BP3K, internet, dan buku.