Return Ekspected Return
Risiko
Gambar 2. Hubungan Risiko dan Return
Sumber : Barrons 1993
3.1.2. Sumber-Sumber Risiko
Beberapa jenis-jenis risiko yang dapat dihadapi petani diantaranya adalah: 1 Risiko produksi, 2 Risiko pasar atau harga, 3 Risiko Kelembagaan,
4 Risiko Kebijakan, 5 Risiko Finansial Harwood et al 1999. 1 Jenis risiko yang berasal dari risiko produksi diantaranya adalah gagal panen,
rendahnya produktivitas, kerusakan barang mutu tidak sesuai yang ditimbulkan oleh serangan hama penyakit, perbedaan iklim, kesalahan
sumberdaya manusia, dan lain-lain. 2 Risiko yang ditimbulkan oleh pasar diantaranya adalah barang yang tidak
dapat dijual yang diakibatkan ketidakpastian mutu, permintaan rendah, ketidakpastian harga output, inflasi, daya beli masyarakat, persaingan dan
lainlain. Sedangkan risiko yang ditimbulkan oleh harga antara lain, harga yang naik karena inflasi.
3 Risiko yang ditimbulkan dari kelembagaan antara lain adanya aturan tertentu yang membuat anggota suatu organisasi menjadi kesulitan untuk memasarkan
ataupun meningkatkan hasil produksinya. 4 Risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan antara lain adanya suatu kebijakan
tertentu yang dapat menghambat kemajuan suatu usaha, misalnya kebijakan tarif ekspor.
5 Risiko yang ditimbulkan oleh risiko finansial antara lain, adanya piutang tak tertagih, likuiditas yang rendah sehingga perputaran usaha terhmbat, putaran
barang rendah, laba yang menurun karena krisis ekonomi dan lain-lain.
3.1.3. Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu. Penawaran menurut
Firdaus 2008 berarti keseluruhan dari kurva penawaran. Kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan kurva antara jumlah barang yang ditawarkan
oleh produsen dengan harga barang yang ditawarkan. Besar kecilnya barang yang ditawarkan erat hubungannya dengan besaran variabel harga. Untuk jenis barang
normal, semakin tinggi barang yang ditawarkan Q akan menyebabkna harga barang P yang semakin menurun. Jadi rumus penawaran ini dapat dirumuskan
dalam sebuah fungsi yaitu Nicholson 1991: P = f Q
Dengan adanya perubahan Q yang menyebabkan perubahan P, hal ini akan menyebabkan pergesaran kurva penawaran ke sebelah kanan atau kiri. Apabila
perubahan Q menyebabkan P penurunan, maka kurva penawaran akan bergeser ke sebelah kanan. Sebaliknya, perubahan Q yang menyebabkan P semakin tinggi,
maka kurva penawaran akan bergeser ke sebalah kiri. Hal ini dapat dilihat seperti pada Gambar 3.
P S
S
1
D
Q
Gambar 3. Kurva Penawaran Nicholson 1991
Hukum penawaran menyatakan bahwa dengan menganggap hal lainnya sama, kuantitas suatu barang yang ditawarkan akan meningkat ketika harga
barang tersebut juga meningkat. Jadi, berdasarkan hukum penawaran tersebut, kuantitas barang yang ditawarkan juga merupakan fungsi dari harga barang
tersebut. Hal ini dapat dirumuskan kedalam persamaan berikut :
S = f P Pengaruh perubahana harga terhadap kuantitas barang yang ditawarkan ini
menggambarkan pergerakan di sepanjang kurva penawaran Mankiw 2002. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.
P S
P2 P1
Q1 Q2
qQ
Gambar 4. Pergerakan Kurva Penawaran Mankiw 2002
Selain faktor harga, faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran lainnya adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, harga faktor
produksi, biaya produksi, teknologi produksi, jumlah produsenpenjual, dan harapan produsen di masa yang akan datang Rahardja 2006.
a. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini dijelaskan pada hukum penawaran
yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan penjual. Hukum penawaran menyatakan
“Semakin tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh produsen, dan sebaliknya”.
b. Harga barang lain yang terkait
Yang dimaksud sebagai “harga produk yang lain” ini adalah adanya harga produksi alternatif. Pengaruh perubahan harga produk alternatif ini, akan
menyebabkan terjadinya produksi yang semakin meningkat atau sebaliknya semakin menurun.
c. Harga faktor produksi
Besar kecilnya harga input akan mempengaruhi besar kecilnya input yang akan digunakan. Bila harga faktor produksi input turun, maka petani akan
cenderung membelinya pada jumlah yang relatif lebih besar. Dengan adanya tambahan input, maka produksi akan meningkat.
d. Biaya produksi
Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi. Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat apakah
dikarenakan kenaikan harga faktor produksi atau penyebab lainnya, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang itu
berkurang. e.
Teknologi Adanya perbaikan teknologi akan menyebabkan produksinya semakin
meningkat. Akan tetapi penggunaan teknologi yang baru memungkinkan adanya tambahan biaya produksi, beban risiko, dan ketidakpastian,
keterampilan khusus, dan lainnya. Apabila permasalahan-permasalahan ini dapat diatasi, maka produksi akan semakin besar.
f. Jumlah produsen
Sering kali dengan adanya rangsangan harga komoditi pertanian tertentu, petani cenderung untuk mengusahakan tanaman tersebut. Akibatnya, produksi
atau barang yang ditawarkan menjadi bertambah. g.
Harapan produsen di masa yang akan datang Pengaruh keempat faktor diatas terhadap kuantitas barang yang ditawarkan
digambarkan dalam pergeseran kurva penawaran. Setiap perubahan yang menaikkan kuantitas yang bersedia diproduksi oleh penjual pada tingkat
harga tertentu akan menggeser kurva penawaran ke kanan. Sementara, setiap perubahan yang menurunkan kuantitas yang beredia ditawarkan oleh penjual
pada tingkat harga tertentu akan menggeser kurva penawaran ke kiri. Hal ini seperti dijelaskan pada Gambar 5.
Gambar 5. Kurva Pergeseran Penawaran Mankiw 2002
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional