Faktor iklim dan cuaca

6.4. Sumber-sumber Risiko pada Kegiatan Produksi

Pada dasarnya risiko pada kegiatan agribisnis disebabkan oleh berbagai macam kondisi ketidakpastian yang dihadapi. Dalam kegiatan produksi pertanian atau usahatani, ketidakpastian tersebut berasal dari faktor alam dan lingkungan. Selain itu, risiko dalam kegiatan produksi pertanian juga dipengaruhi oleh ketidakpastian pada harga output dan input produksi. Terlebih sebagian besar komoditas pertanian mempunyai karakteristik perishable, voluminious, dan bulky.

6.4.1. Faktor iklim dan cuaca

Faktor iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang mendorong adanya risiko pada kegiatan usahatani cabai merah. Hal ini disebabkan karena perubahan cuaca sulit diprediksi secara pasti. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, saat ini kondisi sering berubah-ubah dan tidak sesuai dengan siklus normalnya. Sementara, kondisi cuaca sangat mempengaruhi pertumbuhan cabai merah. Selain itu, cuaca juga sangat terkait dengan munculnya hama dan penyakit tanaman. Normalnya, cabai merah merupakan tanaman yang cukup rentan terhadap keadaan basah karena buah akan mudah busuk dan rentan terhadap penyakit tanaman. Sementara itu, saat musim kering atau kemarau juga masa yang tidak baik untuk penanaman cabai, hal ini terkait dengan munculnya hama tanaman. Disisi lain, tanaman cabai merupakan tanamn yang cocok ditanam pada daerah beriklim basah dengan suhu dingin atau sejuk. Jika dilihat dari perkembangan produktivitas selama empat musim terakhir, secara umum produktivitas cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi sangat bervariasi setiap musimnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi cuaca mempengaruhi tingkat produktivitas cabai merah di Desa Perbawati. Selain itu, sesuai dengan status usahatani responden sebesar 30,43 persen merupakan pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, hal ini berpengaruh terhadap produktivitas yang dihasilkan yaitu rata-rata lebih rendah. Informasi mengenai tingkat produktivitas cabai merah setiap musim tanam dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Rata-rata Produktivitas Cabai Merah per Musim Tanam Tahun 20092012 Pada Gambar 10 terlihat bahwa, produktivitas tertinggi terjadi pada rentang waktu antara bulan Desember hingga Juni. Pada rentang waktu tersebut, kondisi cuaca sangat mendukung untuk pertumbuhan cabai merah, yaitu saat penanaman cabai sedang terjadi musim hujan sedangkan saat panen tiba terjadi kemarau panjang. Oleh karena itu, cabai merah yanag dihasilkan petani cukup memuaskan. Pada rentang waktu bulan April –Oktober 2010 sedang terjadi musim hujan berkepanjangan, sehingga tanaman cabai merah tidak tumbuh normal. Banyak hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman cabai merah. Sementara itu, seperti terlihat pada Gambar 9, tingkat produktvitas cabai merah pada musim September-Februari baik musim pertama maupun keempat lebih rendah dengan perbedaan yang cukup tinggi.

6.4.2. Faktor Hama dan Penyakit Tanaman