Baik hama maupun penyakit, keduanya dapat menimbulkan kerugian dalam kegiatan usahatani cabai merah. Masing-masing memberikan dampak
kerugian yang berbeda-beda. Hal ini apabila tidak ditangani dengan tepat, maka serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan gagal panen. Meskipun beberapa
jenis hama dan penyakit pada tanaman cabai merah muncul secara musiman, namun terkadang kemunculan hama dan penyakit tertentu tidak dapat diprediksi
sebelumnya. Adapun jenis hama dan penyakit yang sering dialami oleh petani cabai merah di Desa Perbawati berikut kerugian yang ditimbulkan dapat dilihat
pada Tabel 28.
Tabel 28. Jenis Serangan Hama dan Penyakit serta Dampak Kerugiannya
Jenis hama dan penyakit Waktu serangan
Kerugian yang ditimbulkan
Lalat buah Dacus ferrugineus Musim kemarau
10-15 persen Thrips Thrips sp
Musim kemarau 40-50 persen
Tungau Musim kemarau
Layu bakteri Musim hujan
40 persen Bercak daun dan buah
Musim hujan 5-30 persen
Busuk daun dan buah Musim hujan
5-30 persen
Sumber: BP4K Kabupaten Sukabumi
6.4.3. Tingkat Kesuburan Lahan
Lahan merupakan salah satu faktor produksi yang cukup penting. Saat ini, lahan merupakan faktor produksi yang langka, sehingga pemanfaatanya harus
seefisien mungkin. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usahatani berkaitan dengan lahan yang digunakan adalah kesesuaian dan daya dukung lahan
tersebut adalah tingkat kesuburan tanah. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan responden bahwa lahan yang berada di Desa Perbawati ini
kurang subur karena penggunaan obat-obat kimia pembasmi hama dan penyakit yang tidak terkendali. Hal ini disebabkan oleh sumberdaya manusia yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan untuk jangka panjang. Pemakaian obat pembasmi hama yang tidak terkendali akan menyebabkan residu, sehingga tanpa
disadari petani dalam jangka panjang akan menyebabkan lahan menjadi kurang subur. Lahan cabai yang saat ini menjadi tempat budidaya, semula merupakan
lahan perkebunan teh milik Negara yang kemudian disewakan kepada penduduk setempat.
Kesuburan lahan merupakan salah satu faktor yang menentukan produktivitas tanaman. Lahan yang subur akan menghasilkan produktivitas yang
tinggi dibandingkan lahan yang kurang subur. Kesuburan lahan biasanya berkaitan dengan struktur dan tekstur tanah. Selain itu, kesuburan tanah juga
terkait dengan penggunaan pupuk dan obat-obatan. Hal ini berhubungan dengan unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Penggunaan bahan-bahan kimia yang
diluar batas dapat mengurangi bahkan merusak unsur organik di dalam tanah. Begitu pula yang ada di Desa Perbawati ini, kondisi lahan yang telah digunakan
untuk usahatani cabai merah kesuburannya telah berkurang karena penggunaan obat-obatan kimia oleh petani cabai yang cukup tinggi. Selain itu, penggunaan
lahan yang terus menerus tanpa adanya masa peniduran lahan akan membuat lahan menjadi jenuh, sehingga unsur hara tanah semakin menipis. Namun, dengan
adanya pengolahan lahan saat pembukaan serta masa selang dalam penanaman cabai oleh petani, maka hal ini sedikit dapat mengurangi masalah tersebut untuk
waktu jangka pendek
6.4.4. Efektifitas Pengunaan Input