Pengukuran risiko dilakukan untuk mengukur pengaruh sumber-sumber risiko terhadap suatu kegiatan bisnis melalui penggunaan suatu alat analisis
tertentu. Salah satu alat analisis yang digunakan dalam pengukuran risiko adalah koefisien variasi coefficient variation, ragam variance dan simpangan baku
standard deviation. Ketiga ukuran tersebut berkaitan satu sama lain, jika nilai ketiga indikator tersebut semakin kecil maka risiko yang dihadapi kecil.
Ketiga alat analisis ini digunakan oleh Safitri 2009, Wisdya 2009 dan Ginting 2009, Tarigan 2009, Situmpang 2011 dalam penelitiannya masing-
masing yang berjudul Analisis Risiko Produksi Daun Potong di PT Pesona Daun Mas Asri Bogor, Analisis Risiko Anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya Graha
Flora di Cikampek, Jawa Barat, Risiko Produksi Jamur Tiram Putih pada Usaha Cempaka Baru di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Risiko Produksi Sayuran
Organik pada Permata Hati Organic Farm di Bogor, dan Risiko Produksi Cabai Merah Keriting pada Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen Bogor. Pada
penelitian Utami 2009 juga menggunakan alat analisis koefisien variasi, ragam dan simpangan baku yang ditambah dengan analisis regresi berganda. Berbeda
dengan Fariyanti 2009 yang menggunakan alat analisis GARCH.
2.2. Kajian Perilaku Penawaran dan Faktor yang Mempengaruhi
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.. Sebagaimana teori
penawaran, besarnya penawaran suatu komoditi ditentukan oleh jumlah yang diproduksi. Selain aspek produksi, tingkat penawaran suatu komoditi juga
dipengaruhi oleh tingkat harga Nicholson 1991. Selain faktor harga, faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran lainnya adalah harga harga barang lain
yang terkait, harga faktor produksi, biaya produksi, teknologi produksi, jumlah produsenpenjual, dan harapan produsen di masa yang akan datang Rahardja
2006. Terdapat beberapa penelitian yang meneliti mengenai perilaku penawaran
dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran atau produksi, seperti Rifqi 2008, Utami 2009, Fauzia 2006, dan 2009. Dimana dari beberapa penelitian
tersebut, perilaku penawaran atau produksi usaha bawang merah, usaha kubis, dan
kacang tanah berbeda-beda. Perilaku penawaran usaha bawang merah pada penelitian Utami 2009 dipengaruhi oleh faktor seperti harga output, harga input,
biaya obat, ekapektasi produksi, dan variasi produksi. Sementara, pada penelitian Rifqi 2008 perilaku produksi dipengaruhi oleh faktor pupuk kandang, benih,
pupuk kimia, tenaga kerja, dan pestisida padat. Sementara Fauzia 2006 faktor yang mempengaruhi produksi kacang tanah adalah harga output, harga benih,
harga pupuk, dan tenaga kerja. Alat analisis yang digunakan dari penelitian tersebut adalah regrasi linier dan Cobb-Douglas.
Dari beberapa penelitian terdahulu mengenai risiko dan perilaku penawaran, terdapat persamaan dan perbedaan antara peneliti dengan studi
terdahulu. Berikut ini disajikan dalam Tabel 7.
Tabel 11. Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Studi Terdahulu
Nama Penulis Persamaan
Perbedaan
Fariyanti 2008
Menganalisis risiko produksi. Perbedaannya terdapat pada
alat analisis peneliti dengan analisis risiko dan regresi,
Fariyanti
dengan Model
GARCH dan komoditi yang diteliti.
Situmpang 2011
Alat analisis risiko produksi Komoditi yang diteliti
Tarigan 2009 Alat analisis risiko produksi
yang digunakan. Komoditi yang diteliti.
Wisdya 2009 Menganalisis risiko produksi. Alat analisis risiko yang
digunakan dan komoditi yang diteliti.
Utami 2009 Menganalisis risiko produksi
dengan alat analisis yang sama, yaitu analisis risiko dan regesi.
Komoditi yang diteliti. Fauzia 2006
Menganalisis penawaran. Alat analisis dan komoditi
yang diteliti. Safitri 2009
Menganalisis risiko produksi Komoditi yang diteliti
Sembiring 2010
Menganalisis risiko produksi Komoditi yang diteliti
Rifqi 2009 Menganalisis
faktor yang
mempengaruhi produksi kubis Komoditi dan alat analisis
III. KERANGKA PEMIKIRAN