Review Peneliti Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

forum komunikasi, fasilitator, mediator, kegiatan bisnis dan investasi usaha swasta dan asing. 3 Mempersiapkan Unit Pelayanan Terpadu UPT satu atap, sebagai bentuk pengintegrasian pelayanan perizinan bagi investor dalam negeri dan asing sehingga diharapkan dapat lebih sederhana, cepat, mudah, murah, terbuka, baku, efisien dan ekonomis terjangkau. 4 Mengusahakan insentif dan kemudahan melalui Pemerintah Pusat dengan pemberian: a. Keringanan bea masuk, impor barang-barang modal mesin, bahan baku, dan lain-lain sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. 135KMK.05 2000. b. Pembebasan PPN atas impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis, sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI No. 155KMK.032001. c. Memberikan visa izin tinggal sementara dan atau izin tinggal terbatas bagi perusahaan yang ingin mempekerjakan tenaga kerja asing, melalui Ditjen ImigrasiKantor Imigrasi setempat. d. Menggalang kerjasama perdagangan dan investasi dalam wadah-wadah regional seperti IMT-GT, Sister City dan lain-lain. e. Peningkatan pelayanan pada pintu-pintu masuk khususnya bandara dan pelabuhan, sehingga menciptakan budaya yang maju. f. Melakukan koordinasi secara terus menerus dengan Kepolisian dan TNI untuk memberikan rasa aman dan tenteram bagi seluruh pelaku bisnis baik Domestik maupun Asing yang ada di Kota Medan. Sumber Data: website Pemko Medan. Berbagai langkah yang telah, sedang dan akan dilanjutkan tersebut diharapkan juga menghapus perbedaan perlakuan antara investor asing dan lokal, sehingga investor asing dapat memiliki akses yang sama termasuk dari lembaga perbankan domestiklokal menyamakan perlakuan terhadap investor.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan judul ini telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sitanggang 2001, tentang Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan PBB Daerah Universitas Sumatera Utara Istimewa Yogyakarta, menyimpulkan bahwa jumlah surat penagihan, jumlah wajib pajak, Dana Prasarana Pembangunan dan PDRB perkapita secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PBB Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi 2005, tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PBB Studi Kasus di Kabupaten Banyumas, menyimpulkan bahwa PDRB perkapita, wajib pajak, inflasi, luas lahan, jumlah bangunan dan resesi ekonomi berpengaruh positif terhadap penerimaan PBB dan krisis moneter berpengaruh negatif. 3. Penelitian yang dilakukan Joko 2006, tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PBB Studi Kasus di Kabupaten Bayolali, menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan PBB secara nyata adalah PDRB perkapita, pengeluaran pembangunan 2 dua tahun yang lalu, biaya pembangunan yang dibiayai oleh swadaya masyarakat 2 dua tahun yang lalu dan inflasi. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Nastiti 2008, tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PBB dan dampaknya terhadap penerimaan daerah Studi Kasus di Kabupaten Kendal menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan uji-t hanya PDRB perkapita, yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PBB sedangkan wajib pajak, luas lahan, jumlah penduduk berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan PBB. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Review peneliti terdahulu Nama peneliti Judul penelitian Variabel yang digunakan Hasil penelitian 1. Sitanggang 2001 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan PBB Daerah Istimewa Yogyakarta Variabel Dependen: Penerimaan PBB Variabel Independen - Jumlah surat penagihan, jumlah wajib pajak, Dana Prasarana Pembangunan dan PDRB perkapita Jumlah surat penagihan, jumlah wajib pajak, Dana Prasarana Pembangunan dan PDRB perkapita secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PBB di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Hadi 2005 Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan PBB Studi Kasus di Kabupaten Banyumas Variabel Dependen - Penerimaan PBB Variabel Independen - Pajak property, PDRB perkapita wajib pajak, inflasi, luas lahan, jumlah bangunan dan resesi ekonomi Variabel PDRB perkapita, wajib pajak, inflasi, luas lahan, jumlah bangunan dan resesi ekonomi berpengaruh positif terhadap penerimaan PBB dan krisis moneter berpengaruh negatif terhadap penerimaan PBB. 3. Joko 2006 Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan PBB Studi Kasus di Kabupaten Bayolali Variabel Dependen Penerimaan PBB Variabel Independen - PDRB perkapita, Pengeluaran Pembangunan, Biaya Pembangunan dan Inflasi Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan PBB secara nyata adalah PDRB perkapita, Pengeluaran Pembangunan 2 dua tahun yang lalu, Biaya Pembangunan yang dibiayai oleh swadaya masyarakat dua tahun yang lalu dan inflasi. 4. Nastiti 2008 Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PBB dan dampaknya terhadap penerimaan daerah Studi Kasus di Kabupaten Kendal Variabel Dependen - Penerimaan PBB Variabel Independen - PDRB perkapita, wajib pajak, luas lahan dan jumlah penduduk Berdasarhan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan uji-t hanya variabel PDRB perkapita, yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PBB sedangkan variabel wajib pajak, luas lahan, jumlah penduduk berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan PBB. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan teori yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa jumlah wajib pajak, PDRB perkapita ADHB, inflasi, tingkat suku bunga dan investasi secara teoritis mempunyai pengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Kota Medan. Apabila dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut terbukti berpengaruh signifikan maka dapat dirumuskan implikasi managerial dan kebijakan strategis, yang diharapkan mampu meningkatkan penerimaan PBB Perdesaan dan Perkotaan di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan variabel independen lebih dari satu variabel maka dipakai model regresi berganda multiple regression. Dengan memakai model regresi berganda agar dapat dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Skema model kerangka konseptual pada penelitian ini adalah model Analisis Regresi Berganda dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Kota Medan”. 31 Universitas Sumatera Utara