sehingga konsumsi masyarakat tinggi, akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga tinggi
yang diharapkan kemudian adalah berkurangnya jumlah uang beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa diatasi.
2.1.9. Investasi
Pengertian investasi menurut Sutojo 1993, adalah usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu, baik yang bersifat baru sama
sekali atau perluasan proyek atau pabrik yang sudah ada untuk memperoleh manfaat keuangan danatau non keuangan yang layak di kemudian hari.
Pertumbuhan produksi pada dasarnya dipengaruhi oleh perkembangan faktor- faktor produksinya. Salah satu faktor produksi tersebut adalah modal investasi.
Banyak studi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu daerah erat kaitannya dengan tingkat produktivitas penggunaan modal atau investasi.
Menurut Sunariyah 2006: “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang”. Banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan
investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan laju pertumbuhan
ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Perkembangan investasi atau penanaman modal merupakan langkah awal bagi kegiatan pembangunan ekonomi di suatu negara. Dinamika investasi sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi yang mencerminkan
Universitas Sumatera Utara
marak lesunya pembangunan. Dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim usaha yang dapat menggairahkan
investasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap saat pemerintah berusaha secara intensif menggalakkan kegiatan promosi untuk menarik investor asing agar dapat
menanamkan modalnya di Indonesia khususnya di Kota Medan. Oleh karena itu, pemerintah melalui kebijakannya berulang kali memfasilitasi para investor agar
lebih giat melakukan investasi, antara lain dengan diperlonggarnya kepemilikan saham oleh para pemodal asing dan makin terbukanya peluang usaha di Indonesia,
seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang pemilikan saham dalam rangka peningkatan arus modal asing langsung atau
penanaman modal asing PMA. Berbagai terobosan dilakukan pemerintah kota di sektor investasi untuk
dapat menarik minat para investor dari dalam maupun luar negeri mulai dari penyempurnaan pelayanan perizinan investasi sampai kepada pemberian insentif
baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Berbagai langkah debirokrasi dan deregulasi terus dilanjutkan untuk menciptakan efisiensi berusaha dan
berinvestasi termasuk konsistensi aturan dan kepastian hukum untuk meminimalisir ketidakpastian berusaha bagi investasi asing.
Pemerintah Kota Medan akan memberikan berbagai langkah yang sedang dilakukan, telah dilakukan dan akan dilakukan, antara lain:
1 Membentuk institusi kantor penanaman modal daerah Kota Medan sebagai institusi yang menyelenggarakan kewenangan perizinan investasi baik yang
bersifat PMDN, maupun sebahagian PMA yang sebelumnya ada pada Pemerintah PusatProvinsi dalam layanan sistem satu atap one stop service.
2 Membentuk Medan Bisnis Forum MBF sebagai wadah kemitraan antara Pemko Medan, masyarakat dan dunia usaha swasta yang berfungsi sebagai
Universitas Sumatera Utara
forum komunikasi, fasilitator, mediator, kegiatan bisnis dan investasi usaha swasta dan asing.
3 Mempersiapkan Unit Pelayanan Terpadu UPT satu atap, sebagai bentuk pengintegrasian pelayanan perizinan bagi investor dalam negeri dan asing
sehingga diharapkan dapat lebih sederhana, cepat, mudah, murah, terbuka, baku, efisien dan ekonomis terjangkau.
4 Mengusahakan insentif dan kemudahan melalui Pemerintah Pusat dengan pemberian:
a. Keringanan bea masuk, impor barang-barang modal mesin, bahan baku, dan lain-lain sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. 135KMK.05
2000. b. Pembebasan PPN atas impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak
tertentu yang bersifat strategis, sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI No. 155KMK.032001.
c. Memberikan visa izin tinggal sementara dan atau izin tinggal terbatas bagi perusahaan yang ingin mempekerjakan tenaga kerja asing, melalui
Ditjen ImigrasiKantor Imigrasi setempat. d. Menggalang kerjasama perdagangan dan investasi dalam wadah-wadah
regional seperti IMT-GT, Sister City dan lain-lain. e. Peningkatan pelayanan pada pintu-pintu masuk khususnya bandara dan
pelabuhan, sehingga menciptakan budaya yang maju. f.
Melakukan koordinasi secara terus menerus dengan Kepolisian dan TNI untuk memberikan rasa aman dan tenteram bagi seluruh pelaku bisnis
baik Domestik maupun Asing yang ada di Kota Medan.
Sumber Data: website Pemko Medan. Berbagai langkah yang telah, sedang dan akan dilanjutkan tersebut
diharapkan juga menghapus perbedaan perlakuan antara investor asing dan lokal, sehingga investor asing dapat memiliki akses yang sama termasuk dari lembaga
perbankan domestiklokal menyamakan perlakuan terhadap investor.
2.2. Review Peneliti Terdahulu