2. Lebih memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan sesuai dengan kemampuannya.
Berlandaskan pada arah dan tujuan penyempurnaan tersebut, maka dalam penyempurnaan UU No. 12 Tahun 1985, diatur kembali ketentuan-ketentuan
mengenai Pajak Bumi dan Bangunan yang dituangkan dalam UU tentang Perubahan atas UU No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan,
dengan pokok-pokok antara lain sebagai berikut: 1. Untuk lebih memberikan keadilan dalam pengenaan pajak, diatur ketentuan
mengenai besarnya Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak NJOPTKP untuk setiap wajib pajak.
2. Memperjelas ketentuan mengenai upaya banding ke badan peradilan pajak.
2.1.3. Fungsi pajak dalam pembangunan
Pajak mempunyai dua fungsi utama, yaitu fungsi budgetair dan regulator. Sebagai fungsi budgetair, pajak merupakan alat untuk mengumpulkan dana
melalui Kas Negara bagi pembiayaan pembangunan. Pemerintah sangat mengharapkan penerimaan negara selalu meningkat karena pajak merupakan
sumber penerimaan negara yang utama. Sebagai fungsi regulator, pajak dimaksudkan untuk mengatur perekonomian yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah. Artinya, pajak dapat digunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk menjalankan peranannya. Peranan pemerintah dalam arti luas adalah mengatur
kegiatan-kegiatan produsen dan konsumen mencapai tujuan masing-masing. Bohari 2004 menjelaskan: Pembangunan hanya dapat terlaksana dengan
biaya yang cukup tersedia pada kas Negara. Untuk itu pajak merupakan sumber penerimaan terbesar dalam keuangan Negara. Pajak memegang peranan dalam
Universitas Sumatera Utara
keuangan Negara lewat tabungan pemerintah atau saving yang disalurkan ke sektor pembangunan. Tabungan pemerintah ini diperoleh melalui surplus
penerimaan rutin setelah dikurangi dengan pegeluaran rutin. Penerimaan rutin seperti: penerimaan dari sektor pajak, retribusi, Bea dan Cukai, hasil perusahaan
negara, denda dan sitaan. Penerimaan rutin ini adalah untuk membiayai pengeluaran rutin dari pemerintah seperti: gaji pegawai, pembelian alat-alat tulis
menulis, ongkos pemeliharaan gedung pemerintah, bunga dan angsuran pembayaran hutang-hutang dari negara lain, tunjangan sosial dan sebagainya.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2000 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dapat dijelaskan, diantaranya:
a. Bahwa pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting artinya bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional
sebagai pengamalan Pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, dan oleh karena itu perlu dikelola
dengan meningkatkan peran serta masyarakat sesuai dengan kemampuannya. b. Bahwa bumi dan bangunan memberikan keuntungan danatau kedudukan
sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya, dan oleh karena itu wajar
apabila mereka diwajibkan memberikan sebagian dari manfaat atau kenikmatan yang diperolehnya kepada negara melalui pajak.
c. Bahwa sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN tahun 1983 perlu diadakan pembaharuan sistem perpajakan,
sehingga dapat mewujudkan peran serta dan kegotongroyongan masyarakat sebagai potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Subyek dan obyek pajak bumi dan bangunan