Status Konservasi R. micropylora Sikap Masyarakat Taman Nasional Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990, taman nasional adalah kawasan

dicirikan seperti T. papilosum bentuk batang bulat dan T. lanceolarium batang pipih yang sering menjadi habitat inang R. micropylora. Spesies T. lanceolarium memiliki jaringan kayu yang lunak, berpori-pori dan besar, berkadar air tinggi, kulit batang dan akar berserabut tebal dan mudah pecah-pecah membentuk alur, sebagian besar inang banyak mengandung air Jamil et al. 2002.

2.5 Status Konservasi R. micropylora

Kelangkaan Rafflesia di habitatnya menyebabkan Rafflesia dimasukkan kedalam perlindungan spesies tumbuhan. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 6PMP1961 tanggal 9 Agustus 1961 tentang larangan penjualan spesies Rafflesia, serta melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tanggal 27 Juni 1999 tentang pengawetan spesies tumbuhan dan satwa, dengan bentuk- bentuk pemanfaatannya.

2.6 Sikap Masyarakat

Sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Sikap terdiri dari komponen kognitif ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari, perilaku cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai, dan emosi menyebabkan respon-respon yang konsisten Ramadhani 2006. Menurut Rahayuningsih 2008, faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting Significant Others, media massa, institusilembaga pendidikan dan agama, dan faktor emosional. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain Supsiloani 2008. Sehingga sikap masyarakat merupakan kondisi mental masyarakat yang melibatkan keyakinan dan perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap respon yang diterima.

2.7 Taman Nasional Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990, taman nasional adalah kawasan

pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Sistem zonasi pada taman nasional berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.56Menhut-II2006, zona taman nasional terdiri dari: 1 Zona inti, merupakan bagian kawasan taman nasional yang mutlak dilindungi dan tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia. 2 Zona rimba, merupakan bagian taman nasional yang karena letak, kondisi dan potensinya mampu mendukung kepentingan pelestarian pada zona inti dan zona pemanfaatan. 3 Zona pemanfaatan, merupakan bagian dari kawasan taman nasional yang dijadikan pusat rekreasi dan kunjungan wisata. 4 Zona lain, antara lain: zona tradisional, zona rehabilitasi, zona religi, budaya dan sejarah, dan zona khusus. Secara umum taman nasional memiliki fungsi dan peranan Widada 2008, antara lain: 1 Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan 2 Sebagai wahana pendidikan lingkungan 3 Mendukung pengembangan budidaya tumbuhan dan penangkaran satwa 4 Wahana kegiatan wisata alam 5 Sumber plasma nutfah dan keanekaragaman spesies tumbuhan dan satwa 6 Melestarikan ekosistem hutan sebagai pengatur tata air dan iklim mikro serta sumber mata air bagi masyarakat di sekitar kawasan taman nasional Kriteria pengelolaan taman nasional yang efektif Ditjen PHKA 2006 diacu dalam Widada 2008 antara lain: 1 Perencanaan, meliputi: kriteria perumusan tujuan pengelolaan taman nasional, kriteria status hukum dan pemanfaatan kawasan, kriteria pengelolaan data dan informasi, kriteria penataan zona taman nasional, dan kriteria perencaan pengelolaan. 2 Pelaksanaan, meliputi: kriteria perlindungan dan pengamanan kawasan, kriteria konservasi spesies dan ekosistem, kriteria rehabilitasi kawasan dan restorasi ekosistem, kriteria pembangunan sarana dan prasarana kepentingan pengelolaan, pemanfaatan dan pengusahaan, kriteria pemanfaatan taman nasional untuk penelitian dan ilmu pengetahuan, kriteria pemanfaatan taman nasional untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, kriteria pemanfaatan taman nasional untuk pariwisata alam dan rekreasi, kriteria pemanfaatan taman nasional untuk produk jasa lingkungan, kriteria pemanfaatan taman nasional untuk menunjang kepentingan religi, tradisional, budidayaplasma nutfahmateri kimia aktif dan bahan baku obathasil hutan non kayu, dan kriteria pengembangan daerah penyangga. 3 Pengorganisasian, meliputi: kriteria administrasi pengelola, kriteria pengembangan koordinasi dan integrasi, dan kriteria pengembangan kemitraan dan kolaborasi pengelola. Tabel 1 Fungsi alat, bahan dan objek penelitian Alat, bahan dan objek penelitian yang digunakan menurut fungsinya tersaji pada Tabel 1.

3.2 Alat, Bahan dan Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Ekowisata Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara

14 177 116

Kekayaan Jenis Makroepifit Di Hutan Telaga Taman Nasional Gunung Leuser (Tngl) Kabupaten Langkat

2 67 5

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 35 133

Dampak Penetapan Batas Kawasan Ekosistem Leuser Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Perlindungan Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat

2 58 94

Pemetaan kesesuaian habitat Rafflesia rochussenii (Teijsm. et Binn.) di resort tapos Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

1 18 84

Sikap Masyarakat Dan Stimulus Konservasi Pakis Sayur (Dyplazium Esculentum (Retz.) Sw.) Di Desa Gunung Bunder Ii, Taman Nasional Gunung Halimun Salak

0 8 82

STUDI EKOLOGI Rafflesia gadutensis Meijer. DI TAMAN HUTAN RAYA DR.M. HATTA KOTA PADANG.

0 0 7

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11