Fauna Ekowisata Potensi Kawasan .1 Flora

pohon kerdil dan semak-semak serta beberapa spesies tundra, anggrek dan lumut. Berdasarkan TNGL 2010 diperkirakan TNGL memiliki 3.000 sd 4.000 spesies tumbuhan, terutama di hutan dataran rendah, diantaranya terdiri dari spesies kayu komersial, pohon buah-buahan, rotan 74 spesies, palem, jenis tanaman obat, dan bumbu-bumbuan. Kayu komersial dari famili Dipterocarpaceae terdapat 95 spesies, antara lain meranti, keruing, shorea, dan pohon kapur Dryobalanops aromatica. Pohon buah-buahan antara lain jeruk hutan Citras macroptera , durian hutan Durio exeleyanus dan D. zibethinus, menteng Baccaurea montheyana dan B. racemosa, dukuh Lansium domesticum, mangga Mangifera foetida dan M. guadrifolia, rukem Flacourtia rukem, dan rambutan Nephelium lappaceum. Spesies lainnya, antara lain palem daun sang Johannesteijsmania altifrons yang merupakan spesies yang hanya terdapat di daerah Langkat, beberapa spesies bunga Rafflesia R. micropylora, R. arnoldii var. atjehensis, R. rochussenii, R. arnoldii , dan Rhizanthes zippelii serta berbagai tumbuhan pencekik ara.

4.8.2 Fauna

TNGL 2010 mencatat sebanyak 34 ordo dari fauna yang terdiri dari 144 famili dengan 717 spesies dan 89 spesies diantaranya termasuk jenis satwa langka dan tidak terdapat di taman nasional lain. Beberapa satwa yang hidup di TNGL, yaitu: a Mamalia, antara lain orangutan Pongo pygmaeus, serudung Hylobates lar, kedih Presbytis thomasi, siamang Hylobates sindactylus, musang congkok Prionodon linsang, kukang Nycticebus coucang, kucing emas Felis temmincki , pulusuan Arctonyx collaris, bajing terbang Lariscus insignis, harimau sumatera Panthera tigris sumatrae, ajak Cuon alpinus, harimau dahan Neofelis nebulosa, beruang madu Helarctos malayanus, gajah sumatera Elephas maximus, rusa Cervus unicolor, kijang Muntiacus muntjak , badak sumatera Dicerorhinus sumatrensis, kambing hutan Capricornis sumatraensis, tapir Tapirus indicus, b Burung, antara lain kuntul kerbau Bubulcus ibis, kuntul Egretta sp., itik liar Cairina sp., rajawali kerdil Microhierax spp, rangkong Buceros bicornis, julang ekor abu-abu Annorhinus gaeleritus, julang emas Rhiticeros undulatus , kangkareng Anthracoceros convextus, dan beo nias Gracula religiosa . c Reptil, antara lain buaya muara Crocodilus porosus, penyu belimbing Dermochelys sp., kura-kura gading Orlitia borneensis, dan senyulong Tomistoma sp..

4.8.3 Ekowisata

Lokasi-lokasi yang memiliki potensi wisata, yaitu : a Gurah, melihat dan menikmati panorama alam, lembah, sumber air panas, danau, air terjun, pengamatan satwa dan tumbuhan seperti bunga Rafflesia, orangutan, burung, ular dan kupu-kupu. b Rehabilitasi orangutan Bohorok, melihat atraksi orang hutan di tempat rehabilitasi orangutan dan wisata alam berupa panorama sungai, bumi perkemahan dan pengamatan burung. c Kluet, bersampan di sungai dan danau, trekking pada hutan pantai dan wisata goa. Daerah ini merupakan habitat harimau Sumatera. d Sekundur, berkemah, wisata goa dan pengamatan satwa. e Ketambe dan Suak Belimbing, penelitian primata dan satwa lain yang dilengkapi rumah peneliti dan perpustakaan. f Gunung Leuser 3.404 m dpl, dan Gn. Kemiri 3.314 m dpl, memanjat dan mendaki gunung. g Sungai Alas, kegiatan arung jeram dari Gurah-Muara Situlen-Gelombang, selama 3 hari. Atraksi budaya di luar TNGL antara lain Festival Danau Toba pada bulan Juni di Danau Toba dan Festival Budaya Melayu pada bulan Juli di Medan. Musim kunjungan terbaik yaitu bulan Juni sampai Oktober. Sarana dan Prasarana yang dimiliki berupa kantor, radio komunikasi, pusat informasi, guest house, bumi perkemahan, jalan setapak, menara pengamat, dan shelter TNGL 2010. Cara menuju lokasi menggunakan kendaraan roda empat: - Medan-Kutacane ± 240 km atau 8 jam - Kutacane-GurahKetambe ± 35 km atau 30 menit - Medan-BohorokBukit Lawang ± 60 km atau 1 jam - Medan-Sei BetungSekundur ± 150 km atau 2 jam - Medan-Tapaktuan ± 260 km atau 10 jam

4.9 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Ekowisata Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara

14 177 116

Kekayaan Jenis Makroepifit Di Hutan Telaga Taman Nasional Gunung Leuser (Tngl) Kabupaten Langkat

2 67 5

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 35 133

Dampak Penetapan Batas Kawasan Ekosistem Leuser Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Perlindungan Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat

2 58 94

Pemetaan kesesuaian habitat Rafflesia rochussenii (Teijsm. et Binn.) di resort tapos Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

1 18 84

Sikap Masyarakat Dan Stimulus Konservasi Pakis Sayur (Dyplazium Esculentum (Retz.) Sw.) Di Desa Gunung Bunder Ii, Taman Nasional Gunung Halimun Salak

0 8 82

STUDI EKOLOGI Rafflesia gadutensis Meijer. DI TAMAN HUTAN RAYA DR.M. HATTA KOTA PADANG.

0 0 7

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11