Gambar 10 Kondisi habitat R. micropylora.
Penutupan tajuk berpengaruh terhadap perubahan iklim mikro. Namun pada penutupan tajuk vegetasi yang terbuka Gambar 9 kurang mendukung terhadap
pertumbuhan R. micropylora. Hernidiah 1999 mengatakan, selain cahaya matahari yang masuk ke lantai hutan yang mempengaruhi secara langsung
terhadap keberadaan Rafflesia, terjadinya pembukaan tajuk yang berlebihan menyebabkan Rafflesia akan mengalami kekeringan dan pada akhirnya kematian.
Akan tetapi, keberhasilan suatu tumbuhan pada suatu habitat ditentukan oleh kemampuan sifat adaptasi mekanisme fisiologis terhadap keadaan lingkungan
yang khusus. Apabila keadaan lingkungan setempat tidak cukup mendukung maka keadaan optimal tidak akan tercapai Soerianegara 1991. Selanjutnya
Soerianegara dan Indrawan 1983 menyatakan bahwa stratifikasi yang terjadi dalam suatu tumbuh-tumbuhan di hutan terjadi karena adanya persaingan dimana
spesies tertentu berkuasa dominan dari spesies lain, pohon-pohon tinggi dalam lapisan paling atas menguasai pohon-pohon yang dibawahnya.
5.2.1.2 Kondisi tumbuhan T. lanceolarium
Spesies inang yang ditemukan adalah akar reriang gana T. lanceolarium. Dari 25 petak contoh seluas 1 ha hanya terdapat dua petak contoh terdapatnya
inang R. micropylora yaitu pada petak contoh ke 13 dan ke 17 Gambar 11. Andayani 2004 menyebutkan bahwa jumlah penyebaran inang Rafflesia di
Ketambe TNGL sebanyak 0,1ha. Hal ini memperlihatkan bahwa keadaan inang Rafflesia
di Ketambe TNGL sangat sedikit sehingga peluang untuk tumbuhnya Rafflesia
sangat kecil. Kecilnya peluang pertumbuhan R. micropylora bisa
mengakibatkan kelangkaan spesies R. micropylora, dan jika habitatnya terganggu maka peluang untuk kepunahannya semakin besar.
1 2 3
4 5
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
16 17
18 19 20
21 22 23 24
25
Keterangan : T. lanceolarium
Gambar 11 Penyebaran T. lanceolarium pada petak contoh pengamatan. 100 m
Sumbu X Sumbu Y
100 m
Spesies T. lanceolarium juga merupakan salah satu inang Rafflesia yang terdapat di Pulau Jawa seperti R. patma, R. rochussenii dan R. zollingeriana
Zuhud et al. 1998. Sebagai perbandingan spesies-spesies inang yang ditempeli oleh Rafflesia tersaji pada Tabel 13.
Tabel 13 Spesies-spesies inang Tetrastigma yang ditempeli Rafflesia
No. Spesies Inang
Rafflesia sp. Wilayah Penyebaran
Lokasi Ditemukan
1 T. lanceolarium
R. keithii Borneo Sabah
R. pricei Borneo Sabah
R. tengku-adlinii Borneo Sabah
R. kerrii Thailand Thailand
R. arnoldii Sumatera Gunung
Leuser R. manillana
Luzon Gunung Makiling
R. micropylora Sumatera Gunung
Leuser R. patma
Jawa Jawa Tengah dan Jawa
Timur
Lanjutan Tabel 13 Spesies-spesies inang Tetrastigma yang ditempeli Rafflesia
No. Spesies Inang
Rafflesia sp. Wilayah Penyebaran
Lokasi Ditemukan
R. tuan-mudae Borneo Sarawak
R. cantleyi Malaya Perak
2 T. papillosum
R. precei Borneo Sabah
R. kerrii Thailand Thailand
3 T. diepenhorstii
R. keithii Borneo Sabah
4 T. quadrangulum
R. kerrii Thailand Thailand
5 T. scortechinii
R. hasseltii Malaya Tioman,
Chendering, Perak
6 T. curtisii
R. arnoldii Sumatera Batang
Palupuh 7
T. glabratum R. patma
Sumatera dan Jawa Lampung Tengah dan
Timur Sumber: Nais 2001
Spesies T. lanceolarium memiliki batang yang terlihat kering dan pecah namun berbentuk bulat Gambar 12. Selain itu, T. lanceolarium dicirikan dengan
penampang melintang batang bulat, memiliki perakaran dengan percabangan yang banyak, berdiameter batang realatif besar, mengeluarkan tunas dan tumbuh terus
menerus ke arah lantai hutan dengan membuat perakaran baru, serta jika menemukan tumbuhan penyokong akan merambat sampai ke atas tajuk menutupi
kanopi pohon penyokong Jamil et al. 2002.
Gambar 12 Bentuk batang Tetrastigma lanceolarium. Jumlah inang yang ditemukan di petak contoh sebanyak empat individu
Tabel 14. Kecilnya peluang bertemu dengan inang Rafflesia tersebut mengindikasikan semakin kecil pula peluang bertemunya Rafflesia di daerah
tersebut.
Tabel 14 Pohon yang ditumpangi T. lanceolarium
Inang ke
Diameter cm
Pohon ditumpangi Diameter
pohon cm TBC
cm TT
cm
1 5.09 Glochidion kollmannianum
32 4 23
2 3.82 Glochidion kollmannnianum
27,38 4 11
3 3.5 Aglaia argentea
19,1 8 12
4 5.73 Mallotus oblongifolius
20,38 4
7 Keterangan: TBC : Tinggi Bebas Cabang , TT: Tinggi Total.
Spesies T. lanceolarium ini memanjati pohon yang dominan pada tingkat tiang dan pancang yaitu spesies G. kollmaniannaum dari famili Euphorbiaceae.
Spesies A. argentea dan M. oblongifolius termasuk juga ke dalam lima spesies yang memiliki nilai INP terbesar pada tingkat tiang dan pancang.
Pohon yang ditumpanginya tidak selalu memberi dampak positif bagi pertumbuhannya. Dampak negatif juga bisa menyebabkan kematian pada inang
itu sendiri. Seperti robohnya pohon yang ditumpangipohon lain di sekitarnya yang menyebabkan spesies T. lanceolarium juga ikut roboh atau tertimpa oleh
pohon tersebut dan mengalami kematian Gambar 13. Namun kematian alami dari spesies T. lanceolarium ini hanya kecil jika dibandingkan dengan kematian
yang diakibatkan oleh pembukaan lahan.
Gambar 13 T. lanceolarium mati akibat pohon yang roboh.
5.2.1.3 Aktivitas faunasatwaliar