Gambar 3. Sebaran Kelembagaan yang Dimasuki Responden PPTSB Cabang Bogor, 2011.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa semua responden di PPTSB Cabang Bogor tergabung dalam minimal satu organisasi. Beberapa responden
bahkan tergabung dalam beberapa organisasi. Hal tersebut terjadi karena umumnya sebuah keluarga selalu bersosialisasi kedalam organisasi marga suami
dan bersosialisai juga kedalam organisasi marga istri. Selain itu sebuah keluarga juga terkadang tergabung dalam organisasi marga lain yang memiliki kekerabatan
dengan marga orangtua dalam keluarga responden. Dari data yang diperoleh lebih lanjut, sebanyak 15 orang responden ternyata
juga aktif dalam organisasi keagamaan. Organisasi keagamaan yang dimasuki adalah organisasi yang ada di gereja. Responden terlibat aktif sebagai pengurus
maupun penatua di gereja. Kemudian sebanyak enam orang responden tergabung dalam organisasi profesi dan 34 orang responden tergabung dalam organisasi
lingkungan.
6.1.3 Kegiatan-kegiatan yang Dilakukan Kelembagaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi yang dimasuki oleh responden beraneka macam. Organisasi marga contohnya kegiatan yang
paling umum dilakukan adalah arisan marga. Pada arisan ini dilakukan berbagai kegiatan meliputi kebaktian, sharing antar anggota dan ramah tamah. Tidak lupa
Marga Keagamaan
Profesi Lingkungan
Series1 70
15 6
34 10
20 30
40 50
60 70
80
Sebaran Kelembagaan
pula membahas eksistensi organisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Seperti PPTSB, pada arisan yang peneliti hadirin, setelah acara
kebaktian selesai, dibahas pula tentang keadaan anggota PPTSB. Saling berbagi kesaksian untuk saling menguatkan satu dengan yang lain. Berhubung akhir tahun
yang sudah mendekat, dibahas pula tentang rencana bona taon yaitu acara syukuran untuk merayakan hari Natal sekaligus penyambutan Tahun Baru. Hal ini
dimaksudkan agar ditahun yang baru kelak, anggota PPTSB semakin dilimpahi kesehatan dan diberi keberkahan.
Pengurus-pengurus harian
sektor PPTSB
juga bertugas
untuk memperhatikan anggota dan mengkoordinir anggota bilamana ada anggota yang
memiliki hajatan. Bila ada anggota yang sakit, pengurus menkoordinir untuk melakukan besuk bersama. Bila ada anggota yang sedang hajatan suka ataupun
duka, pengurus memberi arahan untuk anggota-anggota yang lain untuk membantu.
Dewan pembina pada organisasi marga PPTSB khususnya berperan sebagai penasehat dan orang tua bagi anggota-anggota. Dewan pembina memiliki peranan
yang cukup banyak bilamana organisasi mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat.
Pada organisasi keagamaan, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah kebaktian, rapat mingguan untuk persiapan ibadah yang akan dilakukan setiap hari
minggu di Gereja. Seperti penuturan NS 50 pada saat penelitian berlangsung beliau mengikuti kegiatan keagamaan sebanyak 12 kali pada bulan tersebut. Hal
tersebut terjadi karena beliau adalah salah satu majelis di gereja tersebut. Oleh karena itu intensitasnya sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan keagamaan.
Pada organisasi profesi kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak berbeda jauh dengan kegiatan pada organisasi keagamaan. Kegiatan yang paling sering
dilakukan adalah rapat koordinasi dan sesekali melakukan kegiatan seminar. Seperti penuturan MS 42, mereka mendirikan koperasi dan melakukan rapat
pemegang saham secara rutin. Koperasi ini sengaja dibentuk untuk membantu anggota-anggotanya sekaligus menggerakkan perekonomian organisasi yang
dijalankan.
Pada organisasi lingkungan parsahutaon, kegiatan yang dilakukan tidak berbeda jauh dengan kegiatan organisasi marga. Organisasi lingkungan
melakukan pertemuan lingkungan sekali dalam sebulan. Pada pertemuan itu digelar pula ibadah dan pengundian arisan. Perbedaan yang paling mencolok
antara organisasi marga dengan organisasi parsahutaon adalah pada komposisi anggotanya. Kalo pada organisasi marga, batasaannya adalah marga tertentu
namun pada organisasi parsahutaon, batasannya adalah wilayah lingkungan tertentu dan lintas marga.
6.1.4 Frekuensi Mengikuti Kegiatan