bermacam-macam aplikasi embedded system. Kemasan mikrokontroler ATmega 8535 dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Kakipin InputOutput
Gambar 2.12. Kemasan Mikrokontroler ATmega 8535
2.8.1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATmega 8535
Konfigurasi pin mikrokontroler ATmega 8535 pada kemasan PDIP Plastic Dual Inline Package sebagaimana terlihat pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATmega 8535
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Deskripsi Pin Mikrokontroler ATmega 8535 Nama
Deskripsi Vcc
Tegangan catu digital Gnd
Catu daya negatip Ground Port A PA0-PA7 Port A berfungsi sebagai port InputOutput. Port A juga
berfungsi sebagai ADC, jika diperlukan. Pin pada Port dapat diatur untuk memberikan internal pull-up resistors
pada tiap bit. Penyangga data buffer pada keluaran Port A mempunyai karakteristik gerak simetris dengan
kapabilitas high sink maupun source. Ketika pin PA0 – PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal
dikonfigurasi pulled-low, pin-pin tersebut menghasilkan arus apabila internal pull-up resistors diaktifkan. Pin pada
Port A berada dalam kondisi tri-stated ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak bekerja.
Port B PB0-PB7 Port B adalah port InputOutput dwi-arah 8-bit dengan internal pull-up resistors
pada tiap bit. Penyangga data pada output Port B mempunyai karakteristik gerak simetris
dengan kapabilitas high sink maupun source. Sebagai input
, Port B yang secara eksternal dikonfigurasi pulled- low
akan menghasilkan arus jika pull-up resistors diaktifkan. Pin pada Port B berada dalam kondisi tri-stated
ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak bekerja. Port B juga memiliki fungsi lain yaitu TO, XCK,
T1, AIN0, INT2, AIN1, SS, MOSI, MISO dan SCK.
Port C PC0-PC7 Port C adalah sebuah port InputOutput dwi-arah 8-bit dengan internal pull-up resistors pada tiap bit. Penyanga
data pada output Port C mempunyai karakteristik gerak simetris dengan kapabilitas high sink maupun source.
Sebagai input, Port C yang secara eksternal dikonfigurasi pulled-low
akan menghasilkan arus jika pull-up resistors diaktifkan. Pin pada Port C berada dalam kondisi tri-stated
ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak bekerja. Port C juga memiliki fungsi lain seperti TOSC2
dan TOSC1.
Port D PD0-PD7 Port D adalah sebuah port InputOutput dwi-arah 8-bit dengan internal pull-up resistors pada tiap bit. Penyangga
data pada output Port D mempunyai karakteristik gerak simetris dengan kapabilitas high sink maupun source.
Sebagai input, Port D yang secara eksternal dikonfigurasi pulled-low
akan menghasilkan arus jika pull-up resistors diaktifkan. Pin pada Port D berada dalam kondisi tri-stated
ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak bekerja. Port D juga memiliki fungsi lain seperti RXD
Universitas Sumatera Utara
Nama Deskripsi
, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1, OC2, SCL dan SDA.
RESET Input
Reset. Kondisi low-level pada pin ini yang lebih lama dibanding panjang pulsa minimum akan
menyebabkan kondisi reset, meskipun clock tidak bekerja. Pulsa yang lebih pendek tidak dijamin menyebabkan
kondisi reset.
XTAL1 Pin untuk eksternal clock.
XTAL2 Pin untuk eksternal clock.
AVCC Pin tegangan catu untuk Port A dan ADC. AVcc harus
terhubung secara eksternal dengan Vcc, meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, AVcc harus
terhubung dengan Vcc melalui sebuah low-pass filter.
AREF Pin referensi analog bagi ADC
Sumber : Data Sheet Mikrokontroler ATmega 8535 Keterangan tabel : - ADC Analog to Digital Converter
2.8.2. Central Processing Unit CPU