terbuat dari besi cor atau besi tuang Rudenko, 1994. Diameter puli penggerak tergantung pada diameter tali baja. Umur puli penggerak yang diinginkan
merupakan dasar untuk mendapatkan nilai aman tekanan satuan antara tali baja dan alur groove puli penggerak Rudenko, 1994. Jenis alur puli seperti terlihat
pada Gambar 2.4.
a b
Gambar 2.4. Jenis Alur Puli : a Jenis Alur Round Groove, b Jenis Alur Undercut Groove
2.7. Komponen pada Terowongan Hoist Way
Komponen pada terowongan hoist way adalah sebagai berikut : 1. Sangkar Car
Sangkar car adalah suatu kerangka kendaraan yang mempunyai ruangan tempat penumpang atau barang yang akan dipindahkan Rudenko, 1994. Sangkar
ini tertutup dan dilengkapi dengan pintu seperti terlihat pada Gambar 2.5.
Pintu
Gambar 2.5. Sangkar
Universitas Sumatera Utara
Sangkar ini juga harus kokoh, ringan dan desainnya sederhana Rudenko, 1994. Bagian dalam sangkar terdapat tombol-tombol pengatur arah tujuan lantai,
buka dan tutup pintu Lubomir, 1997. Tata letak peralatan dan tombol operasi elevator sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.6.
a b
Gambar 2.6. a Tombol Pemanggilan Lantai b Tombol Tujuan Lantai, Buka Pintu Open Door dan Tutup Pintu Close Door
2. Tali Baja Stell Wire Rope Tali baja steel wire rope adalah tali yang dikonstruksikan dari kumpulan
jalinan serat-serat baja Zainuri, 2006. Mula-mula beberapa serat dipintal sehingga menjadi suatu jalinan strand. Kemudian beberapa jalinan dijalin pada
satu inti core sehingga membentuk tali Zainuri, 2006. Tali baja digunakan sebagai penghubung sangkar dengan beban pengimbang melalui puli mesin
elevator. Tali ini berfungsi sebagai pengangkat, memindahkan gerakan dan daya pada mesin elevator Lubomir, 1997. Serat tali baja dapat dilihat pada Gambar
2.7. dan Gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Lapisan Serat Tali Baja
Gambar 2.8. Konstruksi Serat Tali Baja Tali baja sangat dominan dipergunakan untuk pengoperasian elevator,
karena mempunyai beberapa keunggulan yaitu: • Lebih ringan.
• Lebih tahan terhadap sentakan. • Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan tinggi.
• Kerusakan awal lebih mudah diketahui.
Pembuatan tali baja dilakukan dengan proses pengerjaan panas sekaligus diiringi dengan penarikan dingin yang akan meningkatkan sifat mekanis kawat
Zainuri, 2006. Tali baja terbuat dari baja dengan kekuatan
σ
b
= 130 sd 200 kgmm
2
Zainuri, 2006. 3. Beban Pengimbang Counterweight
Beban pengimbang counterweight adalah pemberat yang berfungsi untuk mengimbangi berat sangkar Lubomir, 1997. Gerakan beban pengimbang
Universitas Sumatera Utara
berlawanan arah dengan sangkar seperti terlihat pada Gambar 2.9. Beban pengimbang terdiri dari satu kerangka baja dengan perancangan yang berlapis
untuk memudahkan pengaturan beban dan penyederhanaan perakitan Lubomir, 1997. Beban pengimbang biasanya terpasang disamping elevator. Penggunaan
beban pengimbang menghemat konsumsi daya yang diperlukan elevator.
m
2
Beban pengimbang Batang besi cor
m
1
Sangkar kelabu
a b
Gambar 2.9. a Arah Gerakan Beban Pengimbang, b Konstruksi Beban Pengimbang
4. Rel Penuntun Rel penuntun terbuat dari batang baja canai profil T seperti terlihat pada
Gambar 2.10. dan diikat pada kedua sisi lorong elevator yang berlawanan Rudenko, 1994. Sangkar bergerak di dalam lorong pada rel penuntun.
Gambar 2.10. Rel Penuntun
Universitas Sumatera Utara
5. Peredam Peredam adalah suatu alat yang ditempatkan pada bagian dasar
terowongan Lubomir, 1997. Peredam berfungsi untuk meredam kejutan apabila suatu saat tali pengikat elevator dengan beban pengimbang putus Lubomir,
1997. Peredam bekerja berdasarkan hidrolik yang dibantu dengan pegas seperti terlihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11. Peredam
2.8. Mikrokontroler ATmega 8535