4.5.8. Bel
Bel digunakan untuk tanda alarm setiap sangkar berhenti di setiap lantai. Rangkaian bel dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16. Rangkaian Bel
4.6. Rancangan Kerja Prototipe Pengendali Otomatis Elevator
Rancangan kerja prototipe pengendali otomatis elevator ini dirancang untuk mempermudah penumpang menggunakan elevator. Rancangan kerja
prototipe pengendali elevator digunakan arah elevator sebagai prioritas utama menentukan lantai tujuan elevator. Sehingga elevator akan bergerak ke lantai
permintaan dengan syarat posisi lantai permintaan lebih besar untuk arah naik, lantai permintaan lebih kecil untuk arah turun dan arah permintaan sama dengan
arah dari elevator. Apabila ada permintaan yang arahnya sesuai namun posisi lantai lebih kecil arah naik lebih besar arah turun, maka lantai tersebut akan
diabaikan dulu sampai elevator berbalik arah dan mencapai kondisi syarat seperti diatas. Apabila dalam semua kondisi syarat sudah terpenuhi, maka elevator akan
memilih lantai terdekat sebagai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
Apabila semua kondisi diatas tidak terpenuhi, maka elevator akan membandingkan arah tujuan yang berlawanan arah dengan arah elevator.
Kemudian elevator akan berganti arah naik menjadi turun, turun menjadi naik. Apabila kondisi tersebut juga tidak terpenuhi khususnya permintaan yang searah
dengan elevator dan sudah terlewati atau lantai yang sudah terlewati, maka elevator akan mengecek lantai mana yang melakukan permintaan. Kemudian
lantai tersebut diset menjadi Setting Point SP dan arah elevator disesuaikan antara Setting Point dan Present Value PV. Apabila SPPV, maka arah elevator
menjadi naik, tetapi kalau SP PV, maka arah elevator menjadi turun. Apabila dalam perjalanan elevator menuju lantai yang diinginkan sejak
awal, ada penekanan tombol maka elevator akan langsung mengecek posisi yang diinginkan. Seandainya posisi yang diinginkan belum terlewati maka elevator
akan berhenti dulu di lantai yang diminta tersebut.
4.7. Gerak Dasar Prototipe Pengendali Otomatis Elevator
Gerak dasar ini berfungsi sebagai pergerakan elevator dengan satu perintah program yaitu satu pemanggilan atau satu tujuan dalam sekali eksekusi
program sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Logika Gerak Dasar Prototipe Pengendali Otomatis Elevator
Posisi dan Kondisi Awal Sangkar Standby
Lantai TujuanPanggil
Eksekusi Program
Lantai 1 Logika 0 atau 1 Low High
Lantai 2 Naik Lantai 2
Lantai 3 Naik Lantai 3
Lantai 4 Naik Lantai 4
Lantai 2 Logika 0 atau 1 Low High
Lantai 1 Turun Lantai 1
Lantai 3 Naik Lantai 3
Lantai 4 Naik Lantai 4
Lantai 3 Logika 0 atau 1 Low High
Lantai 1 Turun Lantai 1
Lantai 2 Turun Lantai 2
Lantai 4 Naik Lantai 4
Lantai 4 Logika 0 atau 1 Low High
Lantai 1 Turun Lantai 1
Lantai 2 Turun Lantai 2
Lantai 3 Turun Lantai 3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. di atas merupakan langkah dasar dalam perancangan gerak prototipe pengendali otomatis elevator dengan satu perintah baik itu pemanggilan
maupun tujuan. Syarat yang harus dipenuhi adalah saat sangkar dalam keadaan standby maka kondisi tersebut harus Low atau High dengan kata lain keadaan
sangkar diam disuatu lantai. Apabila pengguna elevator berada diluar hendaknya memilih pemanggilan. Namun bila pengguna berada di dalam hendaknya memilih
tujuan lantai yang ingin dipilihnya.
4.8. Diagram Alir Sistem Kerja Prototipe Pengendali Otomatis Elevator