pertama dilakukan adalah melaksanakan permintaan lantai 2 terlebih dahulu, dan setelah itu baru lantai 3.
Kondisi keseluruhan sistem kerja yang dibuat, mikrokontroler ATmega 8535 dapat membandingkan setiap perintah dan melakukan prioritas terhadap
perintah berdasarkan kondisi permintaan tombol. Kemudian mikrokontroler ATmega 8535 mengerjakan setiap perintah tersebut.
5.2. Data Demonstrasi
Data demonstrasi diperoleh dengan melakukan uji coba prototipe pengendali otomatis elevator berbasis mikrokontroler ATmega 8535. Sampel data
diambil untuk menggambarkan kondisi cara kerja elevator. Untuk memperoleh sebuah data hal yang dipertimbangkan adalah :
1. Posisi dan keadaan awal sangkar.
2. Pemanggilan dan tujuan lantai.
3. Eksekusi program.
Data hasil demonstrasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1. Data Demonstrasi Prototipe Pengendali Otomatis Elevator
Posisi Kondisi Awal Sangkar
Standby Instruksi
Pemanggilan Pemanggilan Tujuan Pemanggilan
Tujuan Tujuan Eksekusi Program
Lantai 1 Low Lantai 4 lantai 1
Naik lantai 4 then turun lantai 1 Lantai 1 lantai 2_Up
Standby lantai 1 then naik lantai 2 Lantai 3_Up lantai 2_Up
Lantai 2_Up lantai 3_Up Naik lantai 2 then naik lantai 3
Lantai 4 lantai 2_Up Lantai 2_Up lantai 4
Naik lantai 2 then naik lantai 4 Lantai 4 lantai 2_Down
Naik lantai 4 then turun lantai 2 Lantai 1 lantai 3_Up
Standby lantai 1 then naik lantai 3 Lantai 4 lantai 3_Up
Naik lantai 3 then naik lantai 4 Lantai 3_Up lantai 4
Lantai 4 lantai 3_Down Naik lantai 4 then turun lantai 3
Lantai 1 lantai 4 Standby lantai 1 then naik lantai 4
Universitas Sumatera Utara
Posisi Kondisi Awal sangkar
Standby Instruksi
Pemanggilan Pemanggilan Tujuan Pemanggilan
Tujuan Tujuan Eksekusi Program
Lantai 2 Low Lantai 4 lantai 1
Naik lantai 4 then turun Lantai 1 Lantai 2_Down lantai 1
Standby lantai 2 then turun lantai 1 Lantai 1 lantai 2_Up
Turun lantai 1 then naik lantai 2 Lantai 4 lantai 2_Down
Naik lantai 4 then turun lantai 2 Lantai 1 lantai 3_Up
Turun lantai 1 then naik lantai 3 Lantai 2 lantai 3_Up
Standby lantai 2 then naik lantai 3 Lantai 4 lantai 3_Up
Naik lantai 3 then naik lantai 4 Lantai 4 lantai 3_Down
Naik lantai 4 then turun lantai 3 Lantai 1 lantai 4
Turun lantai 1 then naik lantai 4 Lantai 3_Up lantai 4
Naik lantai 3 then naik lantai 4 Lantai 2_Up lantai 4
Stanby lantai 2 then naik lantai 4
Lantai 3 Low Lantai 4 lantai 1
Naik lantai 4 then turun Lantai 1 lantai 3_Down lantai 1
Standby lantai 3 then turun lantai 1 Lantai 3_Down lantai 1
Lantai 1 lantai 2_Down Turun lantai 2 then turun lantai 1
lantai 1 lantai 2_Up Turun lantai 1 then naik lantai 2
lantai 4 lantai 2_Down Naik lantai 4 then turun lantai 2
Lantai 1 lantai 3_Up Turun lantai 1 then naik lantai 3
Lantai 4 lantai 3_Down Naik lantai 4 then turun lantai 3
Lantai 1 lantai 4 Turun lantai 1 then naik lantai 4
Lantai 3_Up lantai 4 Naik lantai 3 then naik lantai 4
Lantai 4 Low Lantai 4 lantai 1
Standby lantai 4 then turun lantai 1 Lantai 3_Down lantai 1
Lantai 1 lantai 3_Down Turun lantai 3 then turun lantai 1
Lantai 2_Down lantai 1 Lantai 1 lantai 2_Down
Turun lantai 2 then turun lantai 1 Lantai 1 lantai 2_UP
Turun lantai 1 then naik lantai 2 Lantai 3_Down
lantai 2_Down Lantai 2_Down
lantai 3_Down Turun lantai 3 then turun lantai 2
Lantai 4 lantai 2_Down Standby lantai 4 then turun lantai 2
Lantai 1 lantai 3_Up Turun lantai 1 then naik lantai 3
Keterangan tabel : • Standby atau diam di suatu lantai • Low atau 0 tegangan dan motor DC sedang berhenti
• Up atau naik
• Down
atau turun • Then atau kemudian
Universitas Sumatera Utara
Data yang di peroleh pada tabel 6.1. sebagai gerak prototipe pengendali elevator dengan dua perintah program yaitu dua pemanggilan atau satu
pemanggilan dan satu tujuan atau satu tujuan dan satu pemanggilan atau dua tujuan dalam sekali eksekusi program disetiap waktunya. Bila ada lebih dari dua
perintah pemanggilan maupun tujuan, maka diutamakan menuju lantai terdekat. Kondisi awal sangkar disetiap lantainya harus dalam keadaan status low atau 0
tegangan dan motor DC sedang berhenti. Misalnya asumsi pada lantai X dan lantai Y, maka pengguna dapat
memilih satu dari empat alternatif sesuai yang diinginkan, yaitu memilih pemanggilan di lantai X dan pemanggilan di lantai Y atau pemanggilan di lantai
X dan tujuan di lantai Y atau tujuan di lantai X dan pemanggilan di lantai Y atau tujuan di lantai X dan tujuan di lantai Y. Dari asumsi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk dua lantai prototipe elevator terdapat 4 variasi pilihan instruksi dengan masing-masing variasi terdiri dari dua perintah program.
Berikut asumsi untuk pembacaan Tabel 5.1. sebagaimana tertera pada tabel 5.2.
1. Asumsi pada baris pertama yakni, bila posisi awal sangkar di lantai 1 dan kondisi 0 tegangan Low. Sedangkan instruksi berada di lantai 4 dan lantai 1,
Universitas Sumatera Utara
maka terdapat empat variasi yang dapat dipilih yaitu pemanggilan di lantai 4 dan penganggilan di lantai 1 atau pemanggilan di lantai 4 dan tujuan di lantai
1 atau tujuan di lantai 4 dan pemanggilan di lantai 1 atau tujuan di lantai 4 dan tujuan di lantai 1, maka eksekusi program yang akan dijalankan adalah
naik ke lantai 4 kemudian turun ke lantai 1. 2. Asumsi pada baris keempat yakni Lantai 4 dan lantai 2_Up atau Lantai
2_Up dan lantai 4, dijadikan satu kolom karena eksekusi programnya sama. Saat standby lantai 1 Low, untuk Lantai 4 dan lantai 2_Up maka
pemanggilan di lantai 4 dan pemanggilan di lantai 2_Up atau pemanggilan di lantai 4 dan tujuan di lantai 2_Up atau tujuan di lantai 4 dan pemanggilan
di lantai 2_Up atau tujuan di lantai 4 dan tujuan di lantai 2_Up. Sedangkan untuk Lantai 2_Up dan lantai 4 maka pemanggilan di lantai 2_Up dan
pemanggilan di lantai 4 atau pemanggilan di lantai 2_Up dan tujuan di lantai 4 atau tujuan di lantai 2_Up dan pemanggilan di lantai 4 atau tujuan di
lantai 2_Up dan tujuan di lantai 4. Namun untuk eksekusi program tetap sama yaitu naik ke lantai 2 kemudian naik ke lantai 4.
5.3. Kecepatan Angkat Prototipe Pengendali Otomatis Elevator