BAB 4 PEMBUATAN PROTOTIPE PENGENDALI
OTOMATIS ELEVATOR
4.1. Instalasi Prototipe Pengendali Otomatis Elevator
Instalasi prototipe pengendali otomatis elevator diletakkan pada lantai paling atas dengan menggunakan mesin pengangkat jenis drum atau poros. Motor
DC 12 Volt dipakai sebagai penggerak, karena lebih tepat untuk sistem pengangkat sangkar.
Prototipe pengendali otomatis elevator dioperasikan untuk menaikkan dan menurunkan sangkar dengan menjalankan motor DC. Dengan merubah polaritas
tegangan pada rangkaian jembatan H H-Bridge sehingga menghasilkan putaran kanan dan putaran kiri Adi, 2010.
4.2. Bahan-bahan dan Peralatan
Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Bahan untuk Mekanik No.
Nama Bahan Ukuran
Jumlah 1.
Aluminium segi empat 20 x 20 mm
2 batang 2.
Aluminium profil U 9 x 9 mm
1 batang 3.
Arcilyc Tebal 2,5 mm
1 lembar 4.
Triplek 400 x 400 x 8 mm
2 lembar 5.
Paku keling -
110 buah 6.
Baut dan mur M3 x 0,5
62 buah 7.
Baut dan mur M4 x 0,7
8 buah 8.
Roda mouse Ø 25 mm
4 buah 9.
Roda gigi printer Ø 30 mm
1 buah 10. Lem silikon bakar
- 5 buah
11. Lem setan -
1 buah 12. Cat pilox warna abu-abu
- 1 buah
13. Tali benang -
2,5 meter 14. Drum penggulung tali
Ø 14 mm 1 buah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Bahan untuk Elektrik No.
Nama Bahan Spesifikasi
Jumlah 1.
Mikrokontroler ATmega 8535 8 bit
2 kemasan 2.
Motor DC 12 Volt
1 buah 3.
Motor DC 6 Volt
1 buah 4.
Sensor sentuh 5 A 125 Volt
6 buah 5.
Tombol push on -
12 buah 6.
Bel 3 Volt
1 buah 7.
Kabel LAN -
4 meter 8.
Kabel pita -
2 meter 9.
Dioda 2 A
8 buah 10. Tujuh led
- 8 buah
11. Display LCD 2 baris x 16 kolom
1 buah 12. IC
SN74LS48 8 buah
13. Resistor 10 K Ohm
79 buah 14. Resistor
3 K Ohm 9 buah
15. Transistor NPN 2N222
12 buah 16. Papan PCB mikrokontroler
82 x 59 x 1,5 mm 2 lembar
17. Papan PCB tujuh led 62 x 52 x 1,5 mm
4 lembar 18
Ferri Clorida FeCl
3
- 0,5 kg
19. Timah solder Ø 0,8 mm
10 meter Tabel 4.3. Peralatan Yang Digunakan
No. Nama Peralatan
Jumlah 1.
Tang jepit 1 buah
2. Tang potong
1 buah 3.
Gunting 1 buah
4. Palu besi
1 buah 5.
Obeng negatif 1 set
6. Obeng positif
1 set 7.
Pisau cutter 1 buah
8. Kikir
1 buah 9.
Penggaris stainless stell 1 buah
10. Multitester digital 1 buah
11. Solder listrik daya 30 Watt 1 buah
12. Penghisap solder 1 buah
13. Gergaji kecil 1 buah
14. Mesin gergaji 1 unit
15. Mesin bor 1 unit
16. Mata bor 1 set
17. Komputer dan perangkat lunak Eagle 1 unit
18. Printer laser jet tinta toner 1 unit
19. Setrika listrik 1 buah
Universitas Sumatera Utara
4.3. Pembuatan Prototipe Elevator 4.3.1. Kerangka Prototipe Elevator
Kerangka prototipe elevator dibuat dari aluminium segi empat berukuran 20 mm x 20 mm. Aluminium segi empat dipotong menggunakan gergaji kecil dan
dibor menggunakan mesin bor sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Penyambungan kerangka menggunakan paku keling rivet. Kerangka dipasang
dua buah rel alumunium profil U sebagai rel penuntun sangkar. Dimensi prototipe elevator adalah panjang = 400 mm, lebar = 400 mm dan tinggi = 1700 mm.
Lantai 4
Lantai 3
Lantai 2
Lantai 1
Gambar 4.1. Kerangka Prototipe Elevator
Universitas Sumatera Utara
Keterarangan Gambar : 1.
Motor DC 12 Volt 7. Tombol pemanggilan
2. Rel penuntun sangkar
8. Tombol buka dan tutup pintu 3.
Sangkar 9. Tombol tujuan lantai
4. Rangka utama
10. Tujuh led 5.
Motor DC 6 Volt 11. Display LCD
6. Pintu
12. Bel
4.3.2. Kerangka Sangkar
Kerangka sangkar dibuat dari alumunium segi empat berukuran 20 mm x 20 mm. Alumunium segi empat dipotong menggunakan gergaji kecil dan dibor
menggunakan mesin bor sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Penyambungan kerangka sangkar menggunakan paku keling rivet. Dinding depan dan atap
sangkar dibuat dari arcilyc dengan tebal 2,5 mm. Arcilyc dipotong menggunakan mesin gergaji sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Penyambungan arcilyc
menggunakan baut. Dimensi sangkar adalah panjang p = 343 mm, lebar l = 270 mm, tinggi t = 360 mm.
t
p l
Gambar 4.2. Kerangka Sangkar
Universitas Sumatera Utara
Sangkar dipasang motor DC 6 Volt untuk menggerakkan pintu sangkar dan dipasang dua buah sensor sentuh yang terletak pada bagian kiri sangkar yang
berfungsi sebagai sensor pembatas buka dan tutup pintu. Agar pintu sangkar dapat bergerak ke kiri dan ke kanan dibutuhkan tali benang yang dipasang pada poros
motor DC dan poros atas dan bawah pergerakan pintu. Saat motor DC berputar searah jarum jam maka pintu akan bergerak membuka pintu. Kemudian saat
motor DC berputar berlawanan arah jarum jam maka pintu tertutup dan akan berhenti jika bersentuhan dengan sensor sentuh seperti terlihat pada Gambar 4.3.
a b
Gambar 4.3. a Pintu Sangkar, b Motor DC 6 Volt
4.3.3. Papan PCB Printed Circuit Board
Papan PCB Printed Circuit Board dibuat dengan sistem minimum untuk mendukung susunan peletakan komponen elektronika. Langkah-langkah
pembuatan papan PCB adalah sebagai berikut. 1. Pemindahan jalur ke papan PCB
• Setelah jalur PCB digambar menggunakan perangkat lunak Eagle. Kemudian gambar jalur PCB diprint ke kertas photo.
• Gambar PCB digunting kira-kira 2-3 mm diluar garis gambar.
Universitas Sumatera Utara
• Papan PCB dipotong menggunakan pisau cutter dan pinggiran papan PCB dirapikan menggunakan kikir.
• Permukaan papan PCB diampelas sampai mengkilap. • Gambar PCB diletakkan diatas papan PCB dan jalur PCB menghadap ke
papan PCB tembaga. • Diatas kertas photo dilapisi dengan kertas biasa agar gambar yang ada di
papan PCB tidak menempel ke permukaan setrika. • Strika ditekan agak kuat diatas kertas photo yang sudah dilapisi dengan
kertas biasa dan penggosokan secara merata ke permukaan lain sampai gambar menempel ke papan PCB.
• Waktu yang diperlukan selama proses setrika ± 15 menit. • Setelah kertas photo menempel ke papan PCB kemudian mendinginkan
dengan cara diangin-anginkan. • Papan PCB direndam ke dalam air selama ± 10 menit.
• Kertas photo dilepas dengan tangan dan sisa kertas yang masih menempel
dibersihkan menggunakan sikat gigi bekas. 2. Proses pelarutan papan PCB
• Papan PCB dimasukkan ke dalam larutan Ferri Cloride FeCl
3
dan wadahnya digoyang-goyang agar prosesnya lebih cepat.
• Jika papan PCB sudah seluruhnya lebur maksudnya tembaga yang tidak tertutup oleh gambar. Kemudian papan PCB dibersihkan dengan air.
• Papan PCB diperikasa apakah ada jalur yang terputus. 3. Pengeboran papan PCB
• Papan PCB dibor menggunakan mesin bor sesuai besarnya kaki komponen 0,8 mm sd 1,5 mm.
• Papan PCB dibersihkan. 4. Penyolderan
• Papan PCB dipasang komponen elektronika.
Universitas Sumatera Utara
• Kaki komponen dibengkokkan ± 45 • Soder dipanaskan sampai solder mampu mencairkan timah. Kemudian
dilakukan penyolderan. • Kaki komponen dipotong menggunakan tang potong.
5. Pelapisan Pelapisan pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dilakukan
menggunakan cat pilox warna bening. Hal ini dilakukan supaya rangkaian terhindar dari korosi. Papan PCB yang telah dibuat seperti terlihat pada Lampiran
12.
4.4. Modul Mikrokontroler ATmega 8535
Modul mikrokontroler ATmega 8535 terdiri dari komponen resistor, kapasitor, lampu LED Light Emitting Diode, terminal catu daya, tombol reset
dan port masukankeluaran InputOutput seperti terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Modul Mikrokontroler ATmega 8535 Mikrokontroler ATmega 8535 bekerja dengan cara menerima data-data
berupa sinyal dari peralatan input seperti tombol-tombol pemanggilan sangkar, tombol-tombol tujuan lantai dan sensor sentuh. Kemudian oleh Central
Processing Unit CPU sinyal yang masuksinyal digital biner diolah sesuai
dengan program yang telah ditanamkan dalam memorinya. Selanjutnya CPU mengambil keputusan-keputusan dan dikirimkan ke bagian output yang akhirnya
Universitas Sumatera Utara
dapat menggerakkan komponen output seperti motor DC, tujuh led, tampilan LCD Liquid Cristal Display dan bel sebagaimana dapat dilihat pada diagram blok
pada Gambar 4.5. dan 4.6.
Gambar 4.5. Diagram Blok Pengendali Komponen InputOutput
Gambar 4.6. Diagram Blok Pengendali Komponen InputOutput
4.5. Komponen Elektronika 4.5.1. Sensor