11
dan permukaannya. Sama juga ditambahkan larutan
selain untuk mempermuda Setelah proses pe
Waktu yang dibutuhkan Berbeda pada proses peng
asap, pada proses pengerin menggunakan bantuan an
ini bertujuan untuk meng digiling. Kadar air yang
mudah untuk terserang ce brown crepe yang dihasilk
Proses sortasi dan Lembaran crepe yang hita
Condong Garut mutu brow mutu II, brown crepe mu
memisahkan mutu lemba Warna yang lebih jernih d
bercak hitam sedikit di g hitam digolongkan ke dala
hasil potongan pada brow proses pengepakan pada p
menggunakan lembaran k smoked sheet, 1 bandela p
brown crepe yang telah dib
Gamb
2.4 Manajemen Ran
Tunggal 2009 me bekerja sama untuk mencip
bersama-sama. Dengan organisasi yang melibatka
aktivitas yang berbeda yan Heizer dan Render
aktivitas pengadaan baha serta pengiriman kepada
11
ma halnya dengan penggilingan sebelumnya, pada peng tan H
2
SO
4
5 untuk lebih membersihkan lembaran cre dah proses penggilingan tersebut.
penggilingan selesai kemudian dilanjutkan dengan p n untuk mengeringkan lembaran crepe ini mencapai
engeringan pada proses produksi ribbed smoked sheet eringan lembaran brown crepe dilakukan dengan cara
angin dan udara sekitar untuk mengeringkan lembaran nghilangkan kadar air yang masih tersisa pada lembara
g terlalu besar pada lembaran crepe dapat menyebabk cendawan dan mikroorganisme lainnya yang dapat men
ilkan. an pengepakan dilakukan setelah waktu pengeringan
itam dipisahkan dari lembaran crepe yang bersih pada ta rown crepe dibagi ke dalam 4 jenis, yaitu brown crepe m
mutu III dan brown crepe mutu cutting. Indikator yan baran brown crepe yang dihasilkan adalah warna da
ih digolongkan ke dalam brown crepe mutu I. Warna ya i golongkan ke dalam brown crepe mutu II. Warna lem
alam brown crepe mutu III. Adapun brown crepe mutu own crepe mutu I, II dan III pada proses pengepakan. S
a produksi ribbed smoked sheet, pada proses pengepaka karet yang sejenis mutunya dengan yang di kemas. B
la pada brown crepe bobotnya adalah ±40 kg. Gambar dibentuk dalam bandela atau bal-bal dengan bobot 40 k
bar 3. Brown crepe yang telah dibentuk dalam bandela
Rantai Pasok
mengemukakan rantai pasok adalah jaringan perusahaa nciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pe
kata lain, perusahaan-perusahaan tersebut juga m tkan hubungan hulu upstream dan hilir downstream
yang memberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada p er 2010 berpendapat bahwa manajemen rantai pasok m
han dan pelayanaan, pengubahan barang setengah jadi a pelanggan. Menurut Siagian 2005, ruang lingkup
11
enggilingan ketiga ini repe yang dihasilkan
proses pengeringan. pai 40 hari lamanya.
t yang menggunakan ra kering angin yakni
n crepe. Pengeringan aran crepe yang telah
bkan lembaran crepe enurunkan mutu dari
n mencapai 40 hari. a tahap sortasi. Di PT.
e mutu I, brown crepe ang digunakan untuk
dari lembaran crepe. yang terdapat bercak-
lembaran crepe yang tu cutting adalah sisa
. Sama halnya dengan kan brown crepe juga
. Berbeda dari ribbed ar 3 mengilustrasikan
kgbal.
la
aan-perusahaan yang pemakai akhir secara
membentuk jaringan m dalam proses dan
a pelanggan. k merupakan integrasi
di dan produk akhir, up manajemen rantai
12
pasok meliputi, 1 Ranta mulai dari bahan mentah,
Bahan baku dan aliran in suatu sistem tempat organ
Struktur manajemen ranta
Gamb Manajemen rantai
pemasok ke produksi, g perusahaan meningkatkan
yang tinggi, pengurangan terhadap rantai pasok. Ra
manufaktur, distributor, d penjadwalan, transfer kred
Menurut Miranda saling terkait satu sama la
1. Struktur jaringan ranta rantai pasok lainnya.
berhubungan dengan p pemasok atau pelangg
2. Proses bisnis rantai pa bagi pelanggan, yaitu
Management CSM, pelanggan dengan ke
pelanggan dan kapan procurement, serta pen
3. Komponen manajeme disatukan dan disusun
perencanaan dan peng struktur fasilitas aliran
manajemen, struktur w dan sikap.
Chopra dan Peter tahapan. Adapun tahapan-
1. Rantai pertama atau p mata rantai penyalura
bahan mentah, bahan p
12
ntai pasok yang mencakup seluruh kegiatan arus dan tr tah, sampai penyaluran ke tangan konsumen termasuk a
informasi adalah rangkaian dari rantai pasok. 2 Ra anisasi menyalurkan barang produksi dan jasa kepada
tai pasok dapat dilihat pada Gambar 4.
bar 4. Struktur manajemen rantai pasok Siagian 2005 tai pasok berkaitan langsung dengan siklus lengkap
i, gudang, dan distribusi kemudian sampai ke kon kan kemampuan bersaing mereka melalui penyesuaia
an biaya, dan kecepatan mencapai pasar diberikan pe Rantai pasok mencakup keseluruhan interaksi antara pe
, dan konsumen. Interaksi ini juga berkaitan dengan tran redit, dan tunai, serta transfer bahan baku antara pihak-p
a dan Amin 2006, manajemen rantai pasok terdiri ata lain, yaitu :
ntai pasok, yaitu jaringan kerja anggota dan hubunga a. Anggota rantai pasok meliputi semua perusahaan d
n perusahaan lokal, baik secara langsung maupun tida ggannya dari point of origin hingga point of consumption
pasok, yaitu aktivitas-aktivitas yang menghasilkan nila aitu : Customer Relationship Management CRM,
, demand management berfungsi untuk menyeimb kemampuan supply perusahaan, serta menentukan apa
n, Customer Order Fulfillment COF, manufacturing engembangan produk dan komersialisasi.
en rantai pasok berupa peubah-peubah manajerial di un sepanjang rantai pasok. Adapun komponen utama
engendalian, struktur aliran kinerja aktivitas kerja, liran komunikasi dan informasi, struktur fasilitas aliran
r wewenang dan kepemimpinan, struktur risiko dan re r 2007 mengemukakan bahwa rantai pasok melibatka
n-tahapan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : pemasok merupakan sumber yang menyediakan baha
ran barang dimulai. Bahan pertama ini dapat dalam b n penolong, bahan dagangan, penggabungan, dan sebaga
12
transformasi barang aliran informasinya.
Rantai pasok sebagai a para pelanggannya.
5 ap bahan baku dari
onsumen. Sementara aian produk, kualitas
penekanan tambahan pemasok, perusahaan
transportasi, informasi -pihak yang terlibat.
i atas tiga unsur yang ngan dengan anggota
dan organisasi yang idak langsung melalui
tion. ilai keluaran tertentu
, Customer Service mbangkan kebutuhan
apa yang akan dibeli ing flow management,
dimana proses bisnis anya adalah metode
, struktur organisasi, liran produksi, metode
reward, serta budaya tkan variasi beberapa
ahan pertama dimana bentuk bahan baku,
gainya.
13
2. Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufaktur dimana tugasnya adalah melakukan pekerjaan pabrikasi, merakit dan menyelesaikan barang hingga menjadi produk
jadi. 3. Rantai ketiga ialah distributor. Barang yang sudah selesai dipabrikasi akan didistribusikan ke
gudang atau disalurkan ke gudang milik distributor atau pedagang besar dalam jumlah besar dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada
retailer pengecer. 4. Rantai keempat ialah retailer. Pengecer berfungsi sebagai rantai pasok yang ada di antara
distributor yang pada umumnya pedagang besar ke pedagang kecil pengecer. Pengecer berupa gerai seperti toko, warung, departement store, supermarket, hypermarket, koperasi,
mal, club stores, dan sebagainya. 5. Rantai kelima ialah pelanggan. Dari distributor atau pengecer, barang ditawarkan langsung
kepada pelanggan sebagai pengguna barang tersebut. Akhir dari mata rantai pasok adalah pada saat produk sampai kepada orang yang menggunakan atau memakai produk tersebut.
2.5 Pengukuran Kinerja Rantai Pasok