50
5.3.2 Green Stream Map
Menurut Wills 2009, terdapat tiga langkah untuk membuat curren-state green stream map. Langkah pertama adalah pemetaan value stream, langkah kedua mengenai pengamatan dan
identifikasi setiap proses, langkah ketiga mengenai identifikasi dan pengukuran seven green wastes dalam aktivitas value stream serta proses penggambaran ke dalam green stream map. Pada penelitian
ini telah dilakukan analisis setiap proses pada peta value stream, dan telah didapatkan aliran data dan material dalam value stream. Berdasarkan data yang didapatkan, aliran kebutuhan material dimulai
dengan kebutuhan biji karet sebesar satu juta bibit per tahun dan kebutuhan lateks kebun sebesar 428,557 liter lateks per bulan sehingga prakiraan kebutuhan karet sebesar 120 Ton per bulan dapat
terpenuhi. Kebutuhan bibit ini dipenuhi dari pemasok bibit yang berasal dari daerah Subang dan Sukabumi. Gambar 26 merupakan hasil pemetaan seluruh aktivitas aliran material pada rantai pasok
RSS di PT. Condong Garut. Berdasarkan Gambar 26, pada proses kegiatan budidaya karet alam terdapat jenis-jenis limbah
yang dapat dieliminasi karena dinilai dapat ditolerir oleh lingkungan, diantaranya limbah dedaunan dan ranting pada proses penyaringan serta limbah lumb mangkuk sisa proses pemanenan. Ranting dan
dedaunan yang tersaring pada proses kegiatan penyaringan lateks sebenarnya dapat diabaikan, mengingat jenis sampah ini merupakan sampah yang dapat didegradasi oleh lingkungan secara
keseluruhan. Sedangkan lumb mangkuk dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan brown crepe. Berdasarkan hasil analisis tujuh indikator penilaian pada green stream map rantai pasok RSS di
PT. Condong Garut menunjukan bahwa untuk memproduksi ribbed smoked sheet sebesar 120 tonbulan, dibutuhkan energi berupa listrik sebesar 14,530 Kwh, air sebanyak 1,289 m
3
, material yang terbuang sebanyak 132,961 Kg, sampah sisa hasil produksi sebesar 147,353.6 Kg, transportasi yang
ditempuh 2,769.17 Km dan emisi yang ditimbulkan sebesar 3,096.2 Kg CO
2
. Ketujuh indikator penilaian tersebut kemudian diukur di tiap tahapan prosesnya, mulai dari kegiatan budidaya tanaman
karet sampai menghasilkannya RSS. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tahapan proses setelah penyaringan dan pengiriman lateks maka untuk memproduksi ribbed smoked sheet di PT.
Condong Garut terdiri dari stasiun penerimaan bahan baku berupa lateks, stasiun pengenceran dan koagulasi, stasiun penggilingan, stasiun pengasapan, stasiun sortasi dan stasiun pengepakan.
Pada Gambar 26 dijelaskan bahwa waktu proses produksi atau cycle time di stasiun penerimaan bahan baku dalam satu kali produksinya adalah sebesar 1 jam. Sedangkan waktu yang dibutuhkan
untuk memindahkan bahan atau change over yang ada pada stasiun penerimaan bahan baku menuju stasiun berikutnya sebesar 0 jam, hal ini karena proses yang berlangsung bersifat kontinyu atau tidak
bersifat batch, sehingga bahan yang masuk langsung dialirkan menuju stasiun berikutnya. Energi listrik yang dibutuhkan setiap harinya untuk memproduksi ribbed smoked sheet sebanyak 4 tonhari
konversi dari total 120 tonbulan membutuhkan rata-rata energi sebesar 3.33 Kwh. Energi listrik tersebut digunakan untuk menganalisis KKK Kadar Karet Kering lateks yang dihasilkan dari
afdeling atau kebun. Pada stasiun penerimaan bahan baku tidak diperlukan air karena aktivitas yang terjadi pada stasiun penerimaan bahan baku hanya menganalisis KKK saja. Bahan-bahan yang
diterima berupa lateks pada stasiun penerimaan bahan baku pun diasumsikan tidak ada yang terbuang karena semua bahan seluruhnya diterima dan dialirkan menuju stasiun berikutnya. Indikator
transportasi bernilai 0 karena tidak dibutuhkan kendaraan angkut pada stasiun penerimaan bahan baku. Adapun untuk emisi gas yang dikeluarkan dari stasiun penerimaan bahan baku sebesar 2,967 Kg
CO
2
. Besaran emisi tersebut merupakan hasil konversi dari pemakaian energi listrik pada stasiun penerimaan bahan baku. Adapun untuk biodiversitas untuk semua tahapan proses tidak dilakukan
pengukuran karena sulit menemukan rekam jejak kondisi alam sekitar di tahun-tahun sebelumnya.
51
52
Hasil analisis pada stasiun pengenceran dan koagulasi pada Gambar 26 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bahan untuk melalui tahapan pengenceran dan koagulasi sebesar 4 jam.
Waktu 4 jam ini adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses penggumpalan lateks yang sebelumnya diencerkan dengan menggunakan air menjadi koagulum. Waktu pemindahan bahan atau change over
dari stasiun pengenceran dan koagulasi menuju stasiun berikutnya adalah rata-rata 1 jam. Energi yang dibutuhkan pada proses pengenceran dan koagulasi perharinya untuk memproduksi ribbed smoked
sheet sebanyak 4 tonhari rata-rata sebesar 200 Kwh. Energi ini diperlukan untuk memompa air yang kemudian air tersebut digunakan untuk mengencerkan lateks agar mencapai kadar 15. Air yang
dibutuhkan dalam proses pengenceran lateks sebesar 8,549.71 literhari. Material atau bahan berupa yang terbuang pada proses pengenceran dan koagulasi lateks berkisar 45 literhari. Material tersebut
terbuang disebabkan karena pada proses penyaringan lateks terdapat sisa-sisa lateks pada wadah saring yang bercecer ke lantai. Sampah yang ditimbulkan dari proses pengenceran dan koagulasi
diasumsikan 0 kg karena hampir tidak ada sampah yang ditimbukan pada tahapan proses tersebut. Untuk transportasi pun nilainya 0 km dikarenakan tidak dibutuhkan kendaraan angkut yang
memerlukan bahan bakar pada tahapan proses tersebut. Adapun emisi yang ditimbulkan dari proses pengenceran dan koagulasi adalah sebesar 712,8 Kg CO
2
hari. Sama seperti stasiun sebelumnya emisi didapatkan dari hasil konversi energi listrik yang dibutuhkan pada stasiun pengenceran dan koagulasi.
Hasil analisis pada stasiun penggilingan pada Gambar 26 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bahan untuk melalui tahapan penggilingan adalah sebesar 5 jam. Waktu 5 jam ini
adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses menggiling koagulum yang telah dihasilkan dari proses pengenceran dan koagulasi. Waktu pemindahan bahan atau change over dari stasiun penggilingan
menuju stasiun berikutnya adalah rata-rata 2 jam. Energi yang dibutuhkan pada proses penggilingan perharinya untuk memproduksi ribbed smoked sheet sebanyak 4 tonhari rata-rata sebesar 170 Kwh.
Energi ini diperlukan untuk menggerakan mesin giling ribbed smoked sheet. Air yang dibutuhkan dalam proses penggilingan berkisar 7,000 literhari. Material atau bahan berupa yang terbuang pada
proses penggilingan bernilai 0 liter karena semua bahan berupa koagulum dapat dikonversi menjadi sheet basah. Sampah yang ditimbulkan dari proses pengenceran dan koagulasi diasumsikan 0 kg
karena hampir tidak ada sampah yang ditimbukan pada tahapan proses tersebut. Untuk transportasi pun nilainya 0 km dikarenakan tidak dibutuhkan kendaraan angkut yang memerlukan bahan bakar
pada tahapan proses tersebut. Adapun emisi yang ditimbulkan dari proses pengenceran dan koagulasi adalah sebesar 757.3 Kg CO
2
. Sama seperti stasiun-stasiun sebelumnya emisi didapatkan dari hasil konversi energi listrik yang dibutuhkan pada stasiun pengenceran dan koagulasi.
Hasil analisis pada stasiun pengasapan pada Gambar 26 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bahan untuk melalui tahapan pengasapan adalah sebesar 120 jam. Waktu 120 jam ini
adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses mengasapkan sheet basah hasil proses penggilingan agar kadar air nya menjadi lebih berkurang. Waktu pemindahan bahan atau change over dari stasiun
pengasapan menuju stasiun berikutnya adalah rata-rata 2 jam. Pada proses pengasapan ini tidak diperlukan energi listrik, sehingga kebutuhan energi listriknya bernilai 0 Kwh. Begitu pula dengan air,
pada proses pengasapan ini tidak memerlukan air, sehingga kebutuhan air bernilai 0 literhari. Material atau bahan yang terbuang pada proses pengasapan bernilai 0 kg karena semua bahan berupa
sheet basah dapat dikonversi menjadi sheet kering. Sampah berupa abu yang ditimbulkan dari proses pengasapan diasumsikan 10 dari kayu bakar yang digunakan untuk menghasilkan asap, yakni
sebesar 30 kghari. Untuk transportasi nilainya 0 km dikarenakan tidak dibutuhkan kendaraan angkut yang memerlukan bahan bakar pada tahapan proses tersebut. Adapun emisi yang ditimbulkan dari
proses pengasapan adalah sebesar 147.3 Kg NO
x
dan SO
x
.
53
Hasil analisis pada stasiun sortasi pada Gambar 26 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bahan untuk melalui tahapan sortasi adalah sebesar 6 jam. Waktu 6 jam ini adalah waktu yang
dibutuhkan dalam proses grading sheet kering yang dihasilkan dari proses pengasapan menjadi mutu yang beragam, diantaranya RSS I, RSS III dan cutting. Waktu pemindahan bahan atau change over
dari stasiun sortasi menuju stasiun berikutnya adalah rata-rata 1 jam. Pada proses sortasi ini tidak diperlukan energi listrik, sehingga kebutuhan energi listriknya bernilai 0 Kwh. Begitu pula dengan air,
pada proses sortasi ini tidak memerlukan air, sehingga kebutuhan air bernilai 0 literhari. Material atau bahanyang terbuang pada proses sortasi bernilai 0 kg karena semua bahan berupa sheet kering dapat
dikonversi menjadi RSS I, RSS III atau cutting. Sampah yang ditimbulkan dari proses sortasi juga bernilai 0 kghari karena tidak ditimbulkan sampah pada proses tersebut. Untuk transportasi bernilai 0
km dikarenakan tidak dibutuhkan kendaraan angkut yang memerlukan bahan bakar pada tahapan proses tersebut. Adapun emisi yang ditimbulkan dari proses sortasi bernilai 0 ton CO
2
hari karena di dalam aktivitasnya tidak membutuhkan energi.
Hasil analisis pada stasiun pengepakan dan inventory pada Gambar 26 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bahan untuk melalui tahapan pengepakan adalah sebesar 6 jam. Waktu 6
jam ini adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses mengepakan ribbed smoked sheet yang telah disortir menjadi bentuk bal-bal dengan berat 113 kgbal. Waktu pemindahan bahan atau change over
dari stasiun pengepakan menuju gudang adalah rata-rata 1 jam. Pada proses pengepakan energi listrik yang dibutuhkan untuk meggerakan mesin pengepepak ribbed smoked sheet adalah sebesar 50 Kwh.
Adapun air, pada proses pengepakan ini tidak memerlukan air, sehingga kebutuhan air bernilai 0 literhari. Material atau bahan yang terbuang pada proses pengepakan bernilai 0 kg karena semua
bahan berupa sheet kering dapat dikonversi menjadi bal-bal RSS I, RSS III atau cutting. Sampah yang ditimbulkan dari proses sortasi juga bernilai 0 kghari karena tidak ditimbulkan sampah pada proses
tersebut. Untuk transportasi bernilai 0 km dikarenakan tidak dibutuhkan kendaraan angkut yang memerlukan bahan bakar pada tahapan proses tersebut. Adapun emisi yang ditimbulkan dari proses
sortasi bernilai 267.3 Kg CO
2
, sama seperti stasiun-stasiun sebelumnya nilai tersebut di dapat dari hasil konversi energi listrik yang dibutuhkan dalam tahapan proses pengepakan.
5.4 Implementasi Sistem Perangkat Lunak