✁
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Perusahaan
Pada awalnya perkebunan Condong Garut merupakan perkebunan swasta Inggris yang berkedudukan di London, sedangkan kepengurusannya dilaksanakan oleh NV J.A. WATTIE CO.
Ltd yang berkedudukan di Jakarta, perkebunan ini dibuka sejak tahun 1900 namun secara resmi akta pendiriannya baru pada tahun 1910 dengan tanaman karet sebagai komoditas utama. Sejak tahun 1963
sampai dengan sekarang, perkebunan Condong Garut telah beberapa kali berganti nama serta pemilik, mulai dari perkebunan Condong P.P. Dwikora V sampai Condong Garut dibawah kepemilikan PT.
Rejosari Bumi sampai PT. Panca Permata Harapan dengan pimpinannya adalah Bapak H. Herry Sunardi.
Pada penjajahan Jepang perkebunan ini dikuasai oleh Jepang. Namun, setelah Indonesia merdeka maka PT. Condong Garut kembali kepada kepengurusan Inggris, meskipun diantara para
pelaksananya adalah orang Belanda. Beberapa reorganisasi yang terjadi di PT. Condong Garut , yaitu: •
September 1963, perkebunan ini berada di bawah pengawasan pemerintah Republik Indonesia karena ada permasalahan politik dimana pemerintah Inggris telah mendirikan Negara Kerajaan
Malaysia. •
April 1964, akibat permasalahan politik dengan Malaysia, semua perusahaan Inggris dinasionalisasikan, termasuk perkebunan Condong berubah menjadi P. P Dwikora V.
• Mei 1968, sebagai tindak lanjut pemulihan dengan Inggris maka semua perusahaan Inggris
dikembalikan lagi. Perkebunan Condong dikembalikan lagi ke pemiliknya, namun oleh pemilik yang baru NV TELOREJO UNITED PLANTATIONS LTD kuasa atas perkebunan diberikan
kepada perusahaan swasta nasional yaitu PT. Air Murni. •
Juli 1969, terjadi persengketaan antara NV Telogorejo sebagai pemilik dengan PT. Air Murni sebagai pemegang kuasa, dimana kedua belah pihak saling memperebutkan Perkebunan Condong.
• April 1970, untuk melerai persengketaan antara keduanya, maka oleh pemerintah diambil alih
perkebunan tersebut. Kemudian menunjuk PT. Perkebunan XII untuk menguasai dan mengusahakan Perkebunan Condong.
• Maret 1972, perkebunan diserahkan kembali ke pemiliknya yang dalam hal ini pemilik yang baru
yaitu PT. Condong Garut. Persengketaan antara PT. Air Murni dengan pemilik telah diselesaikan melalui pengadilan. PT. Condong Garut di bawah pimpinan Halim Sutanto. Tahun 1972 sekaligus
ditetapkan menjadi hari jadi PT. Condong Garut. •
Mei 1975, PT. Condong Garut mengalami perubahan kepemilikan, yaitu dibawah PT. Rejo Sari Bumi dan Yanita Indonesia.
• September 1991, PT. Condong Garut mengalami perubahan kepemilikan,yaitu di bawah PT. Panca
Permata Harapan. •
Tahun 2007, hingga saat ini menjadi perkebunan swasta.
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan swasta yang unggul dalam produksi baik kualitas maupun kuantitas dengan tetap menjaga dan memperhatikan kelestarian alam, lingkungan, dan juga keselamatan kerja.
✂ ✂
Misi Perusahaan :
1. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat kabupaten Garut. 2. Memberi manfaat bagi masyarakatsekitar perkebunan berupa peningkatan pendidikan dan taraf
hidup bagi karyawan serta masyarakat. 3. Menghasilkan komoditas perkebunan yang sesuai dengan standar mutu internasional untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun internasional. 4. Menambah pendapatan daerah.
4.3 Lokasi Pabrik
PT. Condong Garut merupakan perkebunan terbesar di Jawa Barat, berada di daerah pesisir pantai selatan Garut Jawa Barat, tepatnya ± 95 km dari ibu kota Garut, dengan ketinggian 600 sampai
800 meter dari permukaan laut, curah hujan 1,982 mmtahun, dan luas areal perkebunan 7,768.30 Ha. PT. Condong Garut telah menghasilkan produk-produk berkualitas dan menembus pasar ekspor dunia.
Lokasi perusahaan dapat ditempuh melalui dua akses jalan, yaitu dari kecamatan Cikelet serta dari kecamatan Pakenjeng.
4.4 Hak Guna Usaha
Hak guna usaha PT. Condong Garut dibuktikan dengan Surat Keputusan Menteri AgrariaKepala BPN No. 64HGUBPN98 tanggal 16 September 1998 tentang Perpanjangan Jangka
Waktu Hak Guna Usaha PT. Condong Garut seluas 7,768.3015 Ha yang berlaku sampai 2023.
4.5 Komoditas Produk
Komoditas Kelapa Sawit
Mulai didirikan pada tahun 1980 dibangun pabrik pengolahan sawit diatas area seluas 3,024 Ha dengan kapasitas 20 Ton TBSjam, 140 tonhari dengan rendemen 19-23 dengan peralatan buatan
Stork Belanda, teknisi dari Malaysia dan Singapura, atap pabrik dari Australia, yang dapat menghasilkan produk-produk unggulan. Semua proses diawasi oleh para ahli sampai pada akhirnya
mendapatkan bahan dengan kualitas bagus, yaitu : CPO Crude Palm Oil berasal dari sabutnya dan PKO Palm Kernel Oil, yang berasal dari inti kelapanya.
Komoditas Karet
Ditanam di atas lahan seluas 2,529.43 Ha dan areal pembibitan seluas 9.67 Ha. Pabrik pengolahan dibangun pada tahun 1987 dengan luas pabrik 0.85 Ha, yang dapat menghasilkan karet
kering sebanyak ±1 ton per hari, kualitas karet yang terdiri dari RS I, RS II, Cutting, dengan standar pengolahan mengacu pada panduan Green Book sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI.
Komoditas Lainnya
Komoditas lainnya yakni pengembangan minyak nilam serta bio energi dari tumbuhan jarak yang masih dalam proses riset, tanaman nilam ditanam di lahan seluas 54.31 Ha sebagai tanaman
tumpang sari di areal perkebunan karet, dalam satu tahun bisa menghasilkan 702.498 kg nilam basah serta 126.450 nilam kering.
4.6 Ketenagakerjaan