30
3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data
Pada pengembangan sistem, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode MPE dan AHP.
Sebelum melakukan analisis data, dilakukan terlebih dahulu observasi lapang dan juga wawancara dengan pakar untuk pengisian kuesioner. Sebelum membuat operasi fungsi dalam sistem,
data dari hasil kuesioner untuk model pemilihan produk prospektif dan konsumen potensial diolah dengan menggunakan Ms. Excel 2007 terlebih dahulu dengan metode MPE. Sementara data dari hasil
kuesioner untuk model pemilihan strategi plasma unggul petani kebun karet dan model pemilihan pengukuran kinerja rantai pasok tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak Expert Choice
2000. Hasil analisis data kuesioner tersebut menjadi bobot prioritas tujuan dari pemilihan strategi plasma unggul dan bobot prioritas tujuan dari pemilihan metrik pengukuran kinerja.
Pada model pengukuran kinerja, pembobotan metrik kinerja dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang dikombinasikan dengan SCOR yang beraspek lingkungan GSCOR.
SCOR merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur kinerja rantai pasok perusahaan secara
keseluruhan. Model SCOR yang digunakan pada penelitian ini adalah SCOR versi 8.0. SCOR versi terbaru, yaitu SCOR versi 10.0 menggambarkan kebutuhan pelatihan dan pengukuran kinerja individu
untuk masing-masing proses sehingga pemimpin dapat menemukan dan mengembangkan orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman Anonim 2011. Semua metrik yang sudah mempunyai
bobot akan dijadikan sebagai poin penilaian mewakili keseluruhan metriks yang ada. Kemudian dari semua poin penilaian tersebut, keluaran yang diterima oleh pengguna akan ditambahkan dengan
rekomendasi dari sistem berupa saran perbaikan yang bersifat umum. SCOR adalah referensi model proses yang memungkinkan perusahaan untuk mengubah rantai
pasokan mereka dengan pemetaan proses rantai pasokan, menentukan dimana link lemah, dan mengukur kinerja yang dibandingkan dengan target perusahaan standar industri. Metode ini terdiri
atas beberapa lapisan yang semakin rinci, yang memungkinkan perusahaan untuk memeriksa hubungan mereka dengan mitra, pemasok dan pelanggan Supply Chain Council 2006.
Namun, metode SCOR ini juga mempunyai kekurangan, yaitu hanya menilai kinerja dari dua perspektif saja.
Penilaian internal dilakukan oleh pihak perusahaan dan penilaian ektsternal yang hanya diwakili oleh customer. Metrik-metrik pengukuran dalam SCOR juga memberikan sistem pengukuran yang masih
bersifat generik bagi para penggunanya Ervil 2010.
3.3.3 Pengembangan Sistem
Setelah permasalahan dan informasi teridentifikasi dirancang, dilanjutkan dengan tahap persiapan meliputi pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara serta tahap
pengolahan dan analisis data. Sementara, tahap pengembangan dilakukan dengan mengembangkan Sistem Manajemen Basis Data dan Sistem Manajemen Basis Model yang dihubungkan dengan sistem
pengolahan terpusat serta sistem manajemen basis dialog yang mempermudah komunikasi antara pengguna dan komputer.
Sistem Manajemen Basis Data merupakan bagian yang memberikan fasilitas pengolahan data, yaitu mengendalikan dan memanipulasi data yang tersimpan. Proses tersebut diantaranya input data,
ubah data, dan hapus data. Sistem Manajemen Basis Data terdiri dari dua bagian yaitu sistem manajemen basis data statis dan sistem manajemen basis data dinamis. Sistem Manajemen Basis Data
terdiri dari dua bagian yaitu sistem manajemen basis data statis dan sistem manajemen basis data dinamis. Sistem manajemen basis data statis merupakan bagian sistem yang didalamnya terdiri dari
basis data yang bersifat statis tetap, pada sistem ini adalah informasi-informasi mengenai budidaya tanaman karet dan teknologi pengolahan karet alam.