ada, seperti layaknya pakar yang juga dapat memberikan saran tentang efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza.
Pada Gambar 8 ditunjukkan kerangka pemikiran sistem pakar yang dirancang. Terdapat tujuh tahap penelitian yang dilakukan. Tahap pertama adalah
pemilihan kelompok mikoriza dan jenis tanaman inang yang akan digunakan. Tahap kedua adalah penentuan faktor lingkungan yang memengaruhi efektivitas
respon tumbuh dan penentuan variabel yang akan dijadikan sebagai ukuran efektivitas respon tumbuh. Tahap ketiga adalah rancang bangun sistem pakar dan
mekanisme inferensi dengan Fuzzy Inference System FIS. Tahap keempat adalah pelatihan dan pengujian sistem, lalu dilanjutkan dengan tahap kelima yaitu
penentuan nilai prediksi efektivitas respon tumbuh. Tahap terakhir adalah tahap pemberian saran dan rekomendasi kepada pengguna sistem.
Gambar 8 Diagram kerangka pemikiran sistem pakar. Penentuan species fungi ektomikoriza dan jenis
tanaman inang
Penentuan faktor yang memengaruhi efektivitas respon tumbuh dan penentuan variabel yang akan dijadikan sebagai ukuran efektivitas
respon tumbuh fungi ektomikoriza
Rancang bangun sistem pakar pakar
Pelatihan dan pengujian
Penentuan nilai prediksi efektivitas
Saran dan rekomendasi
3.2 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian menggambarkan urutan langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian. Pada Gambar 9 digambarkan tahapan penelitian sistem
pakar yang dilakukan.
Identifikasi Masalah
Pelatihan dan Pengujian
Model ANFIS
Pengembangan Mesin Inferensi
Pencarian Sumber Pengetahuan
Human Expert
? Tidak
Mulai
Selesai Data
Training Data
Testing Identifikasi Parameter
Struktur dgn Decision Tree
Ya Studi Pustaka
dan Wawancara Pakar
Pengumpulan dan Praproses Data
Representasi Pengetahuan
Implementasi Akuisisi Pengetahuan
Gambar 9 Tahapan penelitian sistem pakar.
Secara rinci tahapan penelitian sistem pakar yang dirancang dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1 Identifikasi Masalah
Pada tahap awal dilakukan proses identifikasi terhadap masalah yang akan diteliti, dengan mempertimbangkan bidang masalah yang dikaji serta tugas
spesifik yang akan ditangani. Proses identifikasi masalah merupakan hal kritis di dalam pembentukan sistem pakar, karena fakta telah membuktikan bahwa
manusia, dalam hai ini pakar dan pemakai, mempunyai kecendrungan subyektif di
dalam mendiagnosis sesuatu kegagalan Marimin 2009.
Identifikasi masalah yang dihadapi dalam prediksi efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza adalah sulitnya memperkirakan efektivitas respon
tumbuh dikarenakan proses pembentukan ektomikoriza dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan, baik faktor biotik maupun abiotik, ditambah lagi dengan
karakteristik tumbuh fungi ektomikoriza yang spesifik dan adanya faktor kecocokan dengan tanaman inang. Sehingga prediksi efektivitas respon tumbuh
ektomikoriza menjadi suatu hal yang memerlukan kepakaran, karenanya diperlukan sebuah sistem pakar yang dapat membantu memprediksi efektivitas
respon tumbuh fungi ektomikoriza dengan cepat, tepat, dan mudah.
3.2.2 Pencarian Sumber Pengetahuan
Tahap awal pembangunan sistem pakar adalah pencarian sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan bisa didapat dari buku referensi ataupun dari
seorang pakar. Seseorang dianggap pakar apabila memenuhi syarat-syarat tertentu. Marimin 2009 membagi pakar menjadi empat kelompok, sesuai dengan
persyaratan yang dipenuhi sebagai pakar, yaitu 1 pakar yang mendapat pendidikan formal S2 atau S3, 2 pakar yang berpengalaman pada bidang yang
dikaji, 3 pakar yang berpendidikan formal dan mempunyai pengalaman pada bidang yang dikaji, serta 4 pakar yang merupakan praktisi pada bidang yang
dikaji. Pengetahuan yang dimiliki oleh pakar dapat berupa tacit knowledge dan
juga explicit knowledge. Pengetahuan yang dimiliki oleh pakar dan belum