Kapasitas Tukar Kation Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Mikoriza

Secara rinci tahapan penelitian sistem pakar yang dirancang dijelaskan sebagai berikut:

3.2.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap awal dilakukan proses identifikasi terhadap masalah yang akan diteliti, dengan mempertimbangkan bidang masalah yang dikaji serta tugas spesifik yang akan ditangani. Proses identifikasi masalah merupakan hal kritis di dalam pembentukan sistem pakar, karena fakta telah membuktikan bahwa manusia, dalam hai ini pakar dan pemakai, mempunyai kecendrungan subyektif di dalam mendiagnosis sesuatu kegagalan Marimin 2009. Identifikasi masalah yang dihadapi dalam prediksi efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza adalah sulitnya memperkirakan efektivitas respon tumbuh dikarenakan proses pembentukan ektomikoriza dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan, baik faktor biotik maupun abiotik, ditambah lagi dengan karakteristik tumbuh fungi ektomikoriza yang spesifik dan adanya faktor kecocokan dengan tanaman inang. Sehingga prediksi efektivitas respon tumbuh ektomikoriza menjadi suatu hal yang memerlukan kepakaran, karenanya diperlukan sebuah sistem pakar yang dapat membantu memprediksi efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza dengan cepat, tepat, dan mudah.

3.2.2 Pencarian Sumber Pengetahuan

Tahap awal pembangunan sistem pakar adalah pencarian sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan bisa didapat dari buku referensi ataupun dari seorang pakar. Seseorang dianggap pakar apabila memenuhi syarat-syarat tertentu. Marimin 2009 membagi pakar menjadi empat kelompok, sesuai dengan persyaratan yang dipenuhi sebagai pakar, yaitu 1 pakar yang mendapat pendidikan formal S2 atau S3, 2 pakar yang berpengalaman pada bidang yang dikaji, 3 pakar yang berpendidikan formal dan mempunyai pengalaman pada bidang yang dikaji, serta 4 pakar yang merupakan praktisi pada bidang yang dikaji. Pengetahuan yang dimiliki oleh pakar dapat berupa tacit knowledge dan juga explicit knowledge. Pengetahuan yang dimiliki oleh pakar dan belum terdokumentasikan dengan baik karena mungkin masih berada pada pikirannya disebut sebagai tacit knowledge. Sumber pengetahuan yang sudah didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat diakses dengan lebih mudah, disebut explicit knowledge. Buku, dokumen, laporan, dan berbagai macam laporan merupakan contoh dari explicit knowledge. Sumber-sumber yang dapat menjadi sumber pengetahuan dalam perancangan sistem pakar prediksi efektivitas respon tumbuh ini adalah:

a. Pakar

Para pakar yang akan dimintai keterangan adalah orang-orang yang memiliki pendidikan formal di bidang pertanian dan bidang kehutanan dan staf peneliti bidang mikoriza. Pengetahuan yang digunakan dalam perancangan sistem pakar ini adalah pengetahuan dari para pakar peneliti dan staf pengajar dari Institut Pertanian Bogor IPB dan Universitas Lampung UNILA. b . Sumber pustaka Sumber lainnya yang menjadi sumber pengetahuan adalah berbagai macam jurnal tentang penelitian mikoriza, dan sistem pakar. Selain itu juga digunakan data hasil laporan penelitian mikoriza baik dari jurnal ataupun tugas akhir.

3.2.3 Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan obyek utama analisis dari pengembangan paket program sistem pakar, karena itu keberadaannya perlu didukung oleh sistem pengetahuan dasar Knowledge Based System Marimin 2009. Sistem pengetahuan dasar tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan diorganisasikan secara terstruktur. Tahapan akuisisi pengetahuan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan, fakta-fakta, dan aturan yang diperlukan sistem pakar. Metode yang diterapkan pada proses akuisisi pengetahuan adalah diskusi dan wawancara pada pakar mikoriza serta melalui studi pustaka atau literatur. Dari tahapan akuisisi pengetahuan diperoleh pengetahuan tentang faktor-faktor atau parameter-parameter yang memengaruhi efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza, yaitu adanya faktor kesesuaian species fungi dengan tanaman inang dan karakteristik faktor lingkungan sekitar. Faktor lingkungan yang diperhatikan