Algoritme Pembelajaran Hybrid Adaptive Neuro Fuzzy Inference System ANFIS

1. Korelasi Positif

Terjadinya korelasi positif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang sama atau berbanding lurus. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti peningkatan variabel lainnya.

2. Korelasi Negatif

Terjadinya korelasi negatif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang berlawanan atau berbanding terbalik. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel lainnya.

3. Korelasi Nihil

Terjadinya korelasi nihil apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang tidak teratur atau acak. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel lain. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 ≤ r ≤ +1. Untuk mencari korelasi antara variabel y terhadap x atau r y.1,2,…,k 30 dapat dicari dengan rumus menurut Walpole 1993 sebagai berikut: Nilai koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ +1. Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati -1, jika dua variabel tidak berkolerasi maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 0, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 1.

2.7 Mean Absolute Percentage Error MAPE

Merupakan rata-rata dari keseluruhan persentase kesalahan selisih antara data aktual dengan data hasil peramalan. Ukuran akurasi dicocokkan dengan data time series, dan ditunjukkan dalam persentase. Nilai MAPE dihitung dengan persamaan menurut Douglas et al. 2008 sebagai berikut: 31 Dengan X t F : adalah nilai aktual t n : banyaknya data : nilai dugaan

2.8 K-fold Cross Validation

K-fold cross validation dilakukan untuk membagi training set dan testing set. K-fold cross validation mengulang k-kali untuk membagi sebuah himpunan contoh secara acak menjadi k subset yang saling bebas, setiap ulangan disisakan satu subset untuk pengujian dan subset lainnya untuk pelatihan.

2.9 Mikoriza

Mikoriza adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sejenis fungi, yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman. Istilah mikoriza pertama kali digunakan oleh Frank pada tahun 1885 ketika menguraikan hubungan atau simbiosis antara fungi dan akar tanaman. Istilah mikoriza diambil dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti fungi mykes = miko dan perakaran rhiza Setiadi 2007. Simbiosis mutualisma fungi dengan inang adalah dengan memeroleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana glukosa dari tumbuhan, sebaliknya fungi menyalurkan air dan hara tanah untuk tumbuhan Setiadi 1988; Novriani dan Madjid 2009.

2.9.1 Ektomikoriza

Di Indonesia, keberadaan mikoriza dari kelompok ektomikoriza telah dilaporkan sejak tahun 1930 oleh Roeloffs, seorang ahli kehutanan Belanda yang menemukan simbiosis fungi dengan Pinus merkusii Riniarti 2011. Ektomikoriza